BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi, Perusahaan publik di Indonesia saat ini wajib memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI Grup Audit Internal untuk membantu
memastikan sistem pengendalian di perusahaan. Banyak jenis usaha yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, baik jenis usaha jasa, perdagangan, maupun
industri yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Pertumbuhan tersebut akan meingkatkan sektor ekonomi Indonesia sehingga pemerintah maupun swasta
perlu mengelolah dengan baik usaha yang dikelolahnya, baik dari segi manajemen, efektifitas operasional, mutu produk, pelayanan, dan sebagaiannya
yang dapat menunjang usaha tersebut agar dapat tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini.
Setiap perusahaan dalam kegiatan operasionalnya tentunya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang dapat diperoleh dari hasil
penjualan barang ataupun jasa. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan atau laba semaksimal mungkin, hal ini menandakan keberhasilan manajemen dalam
menjalankan strategi bisnisnya dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Pertumbuhan ekonomi global yang ditandai dengan dimulainya
perdagangan bebas antar-negara di dunia menyebabkan invasi perusahaan- perusahaan asing masuk dan memulai usahanya di suatu negara yang dinilai
potensial untuk mengeruk keuntungan. Perkembangan usaha tersebut mendorong
timbulnya perusahaan – perusahaan baru yang menyebabkan persaingan usaha – usaha sejenis semakin ketat. Dengan demikian, sudah seharusnya setiap
perusahaan menerapkan manajemen dan strategi terbaik bagi perusahaannya untuk menjaga kelangsungan hidup usahanya.
PT. Astra International Tbk. – Toyota Sales Operation AUTO2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 dari
total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, AUTO2000 berhubungan
dengan PT Toyota Astra Motor yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek
ATPM Toyota. AUTO2000 adalah dealer resmi Toyota bersama 4 dealer resmi Toyota yang lain.
PT. Astra International Tbk. – Toyota Sales Operation Auto2000 Cabang Medan Amplas adalah salah satu cabang yang sangat berkembang pesat saat ini.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan, perawatan, dan perbaikan kendaraan memiliki pesaingan yang ketat terhadap perusahaan – perusahaan lain
yang juga menyediakan penjualan, perawatan, dan perbaikan kendaraan Toyota. Pimpinan perusahaan diharapkan dapat mengendalikan perusahaan sebaik
– baiknya sehingga perusahaan dapat beroprasi sesuai dengan program – program yang telah direncanakan. Salah satu strategi yang efektif adalah adanya penerapan
pengendalian intern yang memadai dalam perusahaan. Dengan demikian, segala kesalahan, kecurangan dan tindakan – tindakan lain yang dapat merugikan
perusahaan dapat ditekan serendah mungkin. Dengan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini kurang lebih 300
orang, tentunya sangat di perlukan pengawasan inter yang baik untuk mencegah,
mengidentifikasi, memperbaiki jika terjadi praktek kecurangan dalam bekerja. Sistem pemisahan tugas yang memadai dengan orang – orang yang berbeda
diberikan tanggung jawab untuk setiap kegiatan perusahaan serta membatasi akses pada dokumen, peralatan, perlengkapan, kas, dan lain – lain. Pengawasan intern
dilakukan oleh internal auditor yang di tunjuk secara khusus oleh manajemen perusahaan. Seiring dengan perkembangan yang pesat di Auto2000, maka fungsi
internal auditor perlu ditingkatkan mengingat semakin padatnya kegiatan operasional dan aktivitas perusahaan yang membutuhkan pengawasan yang lebih
intensif. Menurut Sawyer 2005 : 8, ”Audit internal adalah fungsi penilaian
independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan.” Audit
internal merupakan suatu penilaian atas keyakinan, independen, obyektif dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi. Ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola perusahaan.
Fungsi audit internal menurut Tugiman 2006 : 11 adalah sebagai berikut: Fungsi internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi
penilaian yang independen dalam suatu organisasi, untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuannya adalah
membntu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.
Tujuan audit internal adalah membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan analisis,
penilaian, rekomendasi, dan komentar – komentar penting mengenai kegiatan mereka. Audit internal berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan,
sehingga tidak hanya terbatas pada pemeriksaan atas catatan – catatan akuntansinya saja, tetapi juga harus memahami permasalahan – permasalahan dan
kebijakan manajemen. Pihak manajemen sebagai pihak pengambil keputusan memerlukan auditor
internal dalam menentukan kebijakan yang tepat sesuai kondisi yang ada dalam perusahaan berdasarkan analisis, penilaian, serta saran – saran yang obyektif serta
independen agar tujuan perusahaan dapat dicapai. Untuk tercapainya tujuan perusahaan tersebut, mamajemen seharusnya memperhatikan segala aspek dalam
perusahaan. Dari uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya fungsi internal auditor
dalam menjalankan kegiatan usaha untuk meningkatkan kinerja efektifitas dan efisiensi perusahaan, oleh karena itu Penulis tertarik untuk membahas
permasalahan tersebut dan melakukan penelitian dengan judul “ Peranan Audit Internal Dalam Meningkatkan Sistem Pengawasan Intern Pada PT. Astra
International Tbk. – Toyota Sales Operation Auto2000 Cabang Medan Amplas” 1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dan karena perumusan masalah merupakan langkah yang penting dalam penulisan skripsi ini, maka penulis
merumuskan masalah yang menjadi dasar dalam penyusunan skripsi ini : “Apakah
peranan audit internal dalam meningkatkan sistem pengawasan intern yang diterapkan pada perusahaan telah memadai ?”
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian