Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
kemampuan para guru tersebut. Masalah ketiga adalah pengembangan kompetensi dan karir yang tidak
berjalan sesuai tujuan. Banyak guru yang telah lulus dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan justru malah menurun kompetensinya. Untuk itu,
standard kompetensi perlu disiapkan, dijaga dan dibina.
7
Pengembangan kompetensi dan karir yang tidak berjalan sesuai tujuan akan berdampak pada
penguasaan materi guru yang kurang memadai serta keterampilan pengelolaan pembelajaran yang terkesan kuno tak bisa dikembangkan berdasarkan
perkembangan materi dan kebutuhan peserta didik. Sementara itu, masalah terakhir adalah hak guru yang tidak diterima
sesuai waktu yang ditentukan. Salah satu masalah tunjangan profesi guru yang nyaris selalu terlambat di tiap daerah. Padahal dalam UU guru dan dosen
Pasal 14 ayat 1 huruf a, tertera jelas guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan kesejahteraan sosial.
8
Guru yang seharusnya adalah profesi mulia karena terkenal dengan sebutan pahlawan
tanpa tanda jasa kini telah berganti karena telah banyak guru yang menjadikan profesi mereka sebagai ajang mencari uang semata. Sehingga di
berbagai sekolah tidak jarang ditemukan guru-guru yang mengajar tidak sesuai skill yang mereka miliki. Dengan alasan gaji yang tidak sebanding
dengan kebutuhan hidup, akhirnya banyak guru yang tidak berminat mengabdikan dirinya di daerah terpencil sehingga anak-anak yang
seharusnya mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak di daerah lain. Keempat permasalahan guru diatas sudah sering menjadi topik hangat
perbincangan publik tetapi sampai saat ini tak kunjung muncul langkah penyelesaian masalahnya, pemerintah pun terkesan lamban dalam
memperhatikan permasalahan tersebut, sehingga upaya yang dilakukan sampai sejauh ini masih sekedar konsep semata tetapi tidak sampai
memunculkan jalan keluar bagi permasalahan guru tersebut.
7
Riana Afifah, 4 Masalah Utama Guru yang Tak Kunjung Selesai, Kompas.com Senin, 26 November 2012 Jam 13.37 WIB.
8
Riana Afifah, 4 Masalah Utama Guru yang Tak Kunjung Selesai, Kompas.com Senin, 26 November 2012 Jam 13.37 WIB.
Maka dari itu berbagai upaya dari mulai kebijakan sampai kagiatan- kegiatan nyata terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga saat
ini terus dilakukan pemerintah indonesia untuk mewujudkan hal tersebut, seperti halnya kegiatan sertifikasi untuk menjamin mutu serta peningkatan
kompetensi Guru. Kompetensi yang dimaksud meliputi: kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Keempat kompetensi ini
harus dapat dipenuhi guru dan diimplementasikan dalam kegiatan proses belajar mengajar siswa disekolah. Dibuktikan dengan kemampuan guru
dalam merencanakan sampai mengevaluasi pembelajaran secara aktiv, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Menurut mohammad abzar guru ideal dalam sudut pandang siswa yakni guru yang dapat menjadi sumber keteladanan, bersikap ramah, penyabar dan
penuh kasih sayang, mmenguasai materi ajar, mampu mengajar dengan suasana yang menyenangkan. Dalam sudut pandang orang tua murid, guru
ideal yakniguru yang dapat menjadi mitra pendidik bagi anak anak yang dititipkan, dapat melengkapi, menambah, memperbaiki pola-pola pendidikan
dalam keluarga. Dalam sudut pandang pemerintah, guru ideal yakni guru yang mampu berperan professional dalam menunjang kebijakan pendidikan
pemerintah. Dalam sudut pandang masyarakat guru ideal adalah yang mampu menjadi wakil masyarakat di lembaga pendidikan dan menjadi anggota
masyarakat yang terbaik. Sementara dalam sudut pandang budaya guru ideal merupakan guru yang berperan sebagai subjek dalam pewarisan nilai-nilai
budaya. Sedangkan dari sudut pandang guru sendiri, guru ideal adalah guru yang diakui keberadaan dirinya sebagai insan pendidikan dan diberikan
peluang untuk mewujudkan otonomi pedagogisnya secara professional, memperoleh kesempatan untuk mewujudkan kinerja pribadi dan professional
melalui pemberdayaan diri secara kreatif.
9
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa setiap orang memiliki kriteria ideal terhadap kondisi guru yang diharapkan masing-masing, dan
9
Mohammad Abzar, Jurnal Ilmiah MANAHIJ Profesionalisme Guru di Era Globalisasi, STAIS Kutai Timur. 2008, hal. 176
harapan tersebut seharusnya dapat direalisasikan oleh para guru yang bersangkutan agar tidak mengecewakan banyak pihak yang sudah menaruh
harapan yang begitu besar. Namun upaya tersebut tentunya perlu mendapatkan dukungan dari setiap komponen yang memiliki sudut pandang
terhadap kondisi ideal guru itu, karena guru tak akan mampu untuk merealisasikan kondisi idealnya sendiri tanpa dikunngan berbagai pihak.
Untuk memenuhi semua kriteria tersebut nampaknya sangat kontras jika guru yang mengikuti kegiatan sertifikasi di bekali dengan pelatihan
kompetensi guru yang menunjang mutu pembelajarannya. Dengan kata lain pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Kompetensi Guru PLPG sangat efektif
dalam meningkatkan mutu pembelajarn guru sebagai mana yang diungkapkan Baedhowi bahwa kompetensi guru yang lulus melalui jalur
PLPG meningkat, hal ini karena metode, pendekatan dan karakteristik sertifikasi melalui PLPG lebih menekankan pada proses pembelajaran.
10
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih mendalam mengenai masalah pendidikan dan
latihan profesi guru PLPG pengaruhnya terhadap mutu pembelajaran di SMK Negeri 2 Depok yang berlokasi di JL. Abdul Wahab Pintu 2 Telaga
Golf Sawangan Lama Depok yang hasilnya akan dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul
“PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU PLPG TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN DI
SMK NEGERI 2 DEPOK”