Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG

Gambar 4.2 Prosentase Skor Pedoman Observasi Mutu Pembelajaran Guru Berdasarkan tabel dan gambar diatas dapat diketahui bahwa 70,6 guru yang menjadi sasaran observasi penelitian memiliki kondisi mutu pembelajaran dalam kategori sedang atau baik serta kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis.

B. Analisis Data

Selanjutnya analisis data ditujukan pada upaya mengukur ada tidaknya hubungan variabel pendidikan dan latihan profesi guru PLPG dengan mutu pembelajaran guru SMKN 2 Depok. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk membuktikan seberapa besar hubungan antara Variabel X dan Variabel Y. Adapun langkah yang akan penulis tempuh sebagai berikut:

1. Uji Korelasi

Tabel. 4.7 Hasil Uji Koefisien Korelasi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Mutu Pembelajaran Guru Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Pearson Correlation 1 .623 Sig. 2-tailed .000 N 34 34 Mutu Pembelajaran Guru Pearson Correlation .623 1 Sig. 2-tailed .000 N 34 34 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. 17.6 70.6 11.8 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 Skor Pedoman Observasi Mutu Pembelajaran Rendah Sedang Tinggi Berdasarkan tabel Corelation hasil perhitungan SPSS 22 diatas dapat disimpulkan: a. Menjelaskan interpretasi kekuatan hubungan atau pengaruh Jika dilihat dari positif atau negatifnya hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka angka korelasi variabel X terhadap Y tidak terdapat tanda negatif. Hal ini berarti hubungan antara dua variabel tersebut adalah positif. Dengan melihat besar nilai hubungan rxy kedua variabel tersebut adalah sebesar 0,623. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara variabel X dengan Variabel Y adalah cukup kuat. b. Menjelaskan interpretasi signifikan dan tidaknya hubungan dengan menggunakan tabel nilai “t” membuktikan hipotesis Df = N-2 = 34 – 2 = 32, maka ttabel pada 5 = 2,04 T hitung = √ √ √ √ T hitung = √ √ T hitung = 4,51 Dengan diketahuinya nilai df = 32, maka dapat diketahui nilai t tabel 2,04 pada taraf signifikansi 5, lalu nilai ttabel tersebut dibandingkan dengan nilai t hitung , karena nilai thitung 4,51 nilai t tabel 2,04 pada taraf signifikansi 5, maka dapat disimpulkan bahwa H o hipotesis nihil ditolak dan H a hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pendidikan dan latihan profesi guru PLPG terhadap mutu pembelajaran guru SMKN 2 Depok.

2. Koefisien Determinasi r

2 Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi hubungan yang diberikan variabel X dengan variabel Y. Berdasarkan tabel perhitungan dibawah ini dapat dijelaskan bahwa nilai r 2 = 0,623 x 0,623 = 0,39 x 100 atau dengan perhitungan “Coefisien of Detemination ” sebagai berikut: KD = r 2 x 100 KD = 0,623 x 100 KD = 0,39 x 100 KD = 39 Hal ini berarti besarnya kontribusi variabel X terhadap Variabel Y adalah sebesar 39 dan sisanya 61 100 - 39 oleh variabel atau faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini, misalnya seperti lingkungan sekolah, pola pengembangan pembelajaran, motivasi kerja, kompensasi, dan lain sebagainya.

C. Interpretasi Data

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bawa pendidikan dan latihan profesi guru PLPG terdapat pengeruh yang positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran guru SMKN 2 Depok. Karena arah koefisien korelasi positif, maka dapat diinterpretasikan bahwa jika dua variabel yang berkorelasi, berjalan paralel atau saling beriringan, artinya bahwa pengaruh dua variabel ini menunjukan arah yang sama. Jadi apabila semakin baik pelaksanaan suatu pendidikan dan latihan profesi guru PLPG variabel-X maka semakin baik pula mutu pembelajaran guru Variabel-Y. begitupun sebaliknya apabila semakin buruk pelaksanaan suatu pendidikan dan latihan profesi guru PLPG variabel-X maka semakin buruk pula mutu pembelajaran guru Variabel-Y.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini tentunyaa masih jauh dari kata sempurna. Karena masih banyak terdapat kekurangan dalam berbagai hal, maka penelitian ini belum sepenuhnya memberikan kontribusi sebagaimana yang diharapkan. Sebagai bentuk tanggungjawab ilmiah serta integritas moral