2. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG
a. Pengertian pendidikan
Secara etimologik, pendidikan atau pedagogi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
“paid” yang bermakna anak, dan “ogogos” yang berarti membina atau membimbing.
39
Dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan kegiatan membimbing atau membina anak didik untuk mencapai suatu tujuan
yang diharapkan. Namun pada umumnya pendidikan merupakan sebuah proses yang memungkinkan seseorang mampu mengembangkan seluruh
kemampuan Potensi yang dimilikinya, sikap-sikap dan bentuk-bentuk prilaku yang bernilai positif dimasyarakat tempat individu yang bersangkutan
berada.
40
Pendidikan juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
41
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk membentuk suatu
pengetahuan, keterampilan serta sikap bagi individu yang bersangkutan kearah yang lebih positif dalam kehidupannya sehari-hari. Dari sini kita dapat
pahami betapa pentingnya sebuah proses pendidikan bagi individu yang bersangkutan, karena untuk bertahan hidup serta menjalankan kehidupan
secara layak dan positif dibutuhkan suatu pengetahuan yang mamadai, keterampilan yang dapat di gunakan untuk bersaing dengan individu lainnya
serta sikap dalam bermasyarakat dilingkungan tempat tinggalnya.
39
M. Sukarjo dan Ukim Komarudin, Landasan Pendidikan konsep dan aplikasinya, Jakarta: Rajawali Pers 2009 hal. 8
40
M. Sukarjo dan Ukim Komarudin, Landasan Pendidikan konsep dan aplikasinya, Jakarta: Rajawali Pers 2009 hal. 9
41
Departemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: DIRJEN Pendidikan Islam, 2006, hal. 5
b. Pengertian pelatihan
Pelatihan atau training merupakan sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan dalam
organisasinya.
42
Pelatihan biasanya terfokus pada penyediaan berbagai keterampilan khusus bagi para karyawan atau membantu mereka mengoreksi
kelemahan-kelemahan dalam kinerja mereka. Bagi karyawan atau guru baru, training atau pelatihan ini diberikan untuk membantu dalam mendapatkan dan
menguasai kecakapan dan keterampilan dalam bidang kerjanya atau ketika mengajar, misalnya mempergunakan media dan strategi pembelajaran secara
baik. Bagi karyawan atau guru lama, training atau pelatihan ini di berikan bila ada perubahan tata kerja atau penggantian alat kerja, misalnya perubahan
sistem pendidikan atau penggantian media-media pembelajaran. Untuk itu pelatihan sangat penting di berikan kepada guru atau tenaga pendidik agar
dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya. Dalam pengertian terbatas, pelatihan memberikan karyawan sebuah
pengetahuan dan ketarampilan yang spesifik dan dapat diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini.
43
Oleh karena itu Program pelatihan SDM dirancang dalam upaya membatasi kemungkinan respon-
respon tenaga pendidik hanya pada perilaku-perilaku yang dikehendaki oteh lembaga. Sebagai contoh, jika berkembang situasi yang kurang efektif seperti
ketidakmampuan pendidik menggunakan perangkat komputer, seorang pendidik dapat dilatih dalam cara-cara yang paling tepat untuk menggunakan
komputer tersebut dengan baik. Tujuannya adalah membuat pendidik bereaksi dalarn cara tertentu tanpa ragu-ragu.
Pelatihan juga dapat didefinisikan dengan usaha-usaha berencana, yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan, dan sikap-
sikap pegawai atau anggota organisasi.
44
Jika dilihat dari definisi tersebut
42
Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Salemba Empat, edisi 10, 2006 hal. 301
43
Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Salemba Empat, edisi 10, 2006 hal. 301
44
Anwar Prabu, Perencanaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung: Refika Aditam, 2006 hal. 50
maka ada kesamaan tujuan antara pendidikan dan pelatihan, yakni sama-sama dilakukan untuk mencapai penguasaan pengetahuan, skil dan juga sikap.
Namun Adrew E. Sikula dalam buku Anwar Prabu mengemukakan bahwa terdapapt perbedaan sifat antara pendidikan dan pelatihan. Pelatihan lebih
kepada proses pendidikan jangka pendek, menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, serta tujuan yang ingin dicapai terbatas, sedangkan
pendidikan sifatnya tiada batas, cenderung menghabiskan waktu yang cukup panjang, serta tujuan yang ingin dicapainya terbilang luas.
Pendidikan pelatihan bagi guru sudah menjadi suatu keharusan mutlak yang harus dilakukan sebuah lembaga, karena penempatan seseorang secara
langsung dalam suatu pekerjaan tidak menjamin mereka dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Tanpa adanya pelatihan keterampilan bagi
mereka biasanya mereka merasakan ketidakpastian mengenai peran dan tanggung jawab seperti apa yang mereka harus lakukan dalam suatu lembaga.
Pelatihan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektifitas sebuah sekolah. Karena pelatihan memberi kesempatan kepada guru untuk
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap baru yang mengubah prilakunya, yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
45
Pelatihan sering kali tidak memenuhi hasil sebagaimana yang diharapkan oleh penyelenggaranya. Karena itu, penyelenggaraan pelatihan profesional harus
mencanangkan secara matang kegiatan pelatihan mulai dari pemilihan materi, waktu, tempat, metode, hingga kualitas instruktur.
46
Karena semakin matang kesiapan penyelenggaraan pelatihan maka hasil yang diperoleh pun akan
semakin memuaskan. Perbaikan mutu pendidikan tidak akan datang dengan sendirinya,
melainkan harus ada upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Hal itu sebagaimana yang di Firmankan Allah SWT dalam QS: Ar ra’du: 11
45
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melaui Pelatihan Dan Sumber Belajar Teori Dan Praktik, Jakarta:Kencana, 2011 hal. 61
46
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melaui Pelatihan Dan Sumber Belajar Teori Dan Praktik, Jakarta:Kencana, 2011 hal. 61
.
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah
Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.
47
Dari ayat tersebut Allah SWT mengingatkan kepada seluruh umat manusia bahwa sesuatu yang diharapkan tidak dapat diperoleh dengan cara
yang instan melainkan melalui sebuah proses dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut, begitupun dengan mutu pendidikan atau
pembelajaran, maka harus adanya upaya optimal dari pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka pengembangan kompetensi diri baik dengan
menempuh jalur pendidikan maupun pelatihan-pelatihan keterampilan.
c. Tujuan pendidikan pelatihan
Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang baik tentunya ada hal-hal yang ingin dicapai baik oleh pelaksana maupun oleh peserta pelatihan
itu sendiri. Maka dari itu berikut tujuan dari pendidikan pelatihan antara lain:
1 Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi. 2 Meningkatkan produktifitas kerja.
3 Meningkatkan kualitas kerja. 4 Meningkatkan ketetapan perencanaan SDM.
5 Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja. 6 Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara
maksimal. 7 Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
8 Menghindarkan keusangan.
47
Al- Qur’an Terjemah Bahasa Indonesia, Jakarta: Menara Kudus, 2006, hal. 250