Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan, sedangkan Feigenbaum mendefinisikan mutu sebagai kepuasan pelanggan sepenuhnya. 5 Ini yang nampaknya cukup menarik dari ketiga definisi yang dikemukakan tiga pakar mutu terdapat masing-masing definisi yang berbeda satu sama lainnya. Namun pada intinya mutu merujuk kepada kesesuaian hasil dan kebutuhan serta kepuasan pelanggan. Perbaikan mutu pendidikan tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan harus ada upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Hal itu sebagaimana yang di Firmankan Allah SWT dalam QS: Al baqarah: 148                       . Artinya: dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 6 Ayat di atas mengandung pesan Allah SWT yang dapat kita petik yakni hendaklah kita selalu berlomba-lomba dalam membuat kebaikan, meningkatkan mutu dalam konteks ini maka hendaknya kita dapat melengkapi segala potensi baik keilmuan maupun keterampilan secara berkesinambungan dengan berbagai cara yang tak lain tujuannya untuk bersaing dalam mencatatkan prestasi bagi output pendidikan baik dalam lingkup nasional maupun global tanpa mengesampingkan nilai estetika moral keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. 5 Jerry H. Makawimbang, Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011 hal. 44 6 Al- Qur’an Terjemah Bahasa Indonesia, Jakarta: Menara Kudus, 2006, hal. 23 Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa mutu berkaitan erat dengan proses dan hasil dari suatu kegiatan yang pada akhirnya akan berimplikasi pada peninkatan pengetahuan dan keterampilan serta kepuasan orang-orang yang secara langsung merasakan dampak dari mutu tersebut. Begitu pula dalam pendidikan mutu terkait erat dengan proses pembelajaran dan hasil lulusan yang sesuai dengan harapan yang nantinya akan menimbulkan rasa puas baik pada diri pribadi peserta didik maupun lingkungan sekitarnya yang ikut merasakan dampak dari mutu yang dihasilkan oleh pendidikan tersebut.

b. Pengembangan Mutu

Dalam mendeskripsikan pengembangan mutu, Andi Suhandi dalam Skripsinya mengemukakan elemen-elemen yang dapat digunakan dalam mengembangkan mutu, diantaranya yaitu: Visitujuan, Menghilangkan hambatan yang ada, Komunikasi, Evaluasi terus menerus, Perbaikan terus menerus, Hubungan dengan pelanggan, Pemberdayaan karyawan, Pendidikan dan pelatihan, Fokus pelanggan. 7 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sembilan elemen diatas menggambarkan suatu karakteristik yang harus dipenuhi untuk mencapai kategori bermutu atau memiliki keunggulan dalam hal kaulitas yang dicapai baik dalam menciptakan suatu produk pencapaian dalam menciptakan kepuasan bagi pengguna atau konsumen yang merasakan hal yang dibuat atau disajikan suatu organisasi yang bersangkutan. Sembilan elemen diatas harus dipenuhi tanpa terkecuali secara berkesinambungan. Karena mutu itu sendiri bersifat dinamis dan adapif dengan segala perubahan serta perkembangan zaman, maka kesembilan elemen diatas dipenuhi organisasi berdasarkan kebutuhan perubahan serta perkembangan zaman dan tentunya mengacu pada prinsip-prinsip dan disiplin organisasi yang bersangkutan. 7 Andi Suhandi, Implementasi TQM di SMA Islam Al-azhar Bumi Serpong Damai Tangsel, UIN Jakarta, 2011 hal. 19-22