Kegiatan Pembelajaran Mutu Pembelajaran

1 Keterampilan Membuka pelajaran. Menurut Uzer Usman, membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar-mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. 18 Hal ini menegaskan bahwa sebelum memulai penyampaian materi ajar hendaknya seorang guru melakukan apersepsi dan menciptakan kodisi dimana mental dan perhatiaan peserta didik telah siap dan terpusat pada materi yang akan disampaikan. Karena jika siswa telah fokus maka akan mempermudahnya dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru. Menurut Uzer Usman, ada 4 empat komponen keterampilan membuka pelajaran yaitu: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan pelajaran dan apersepsi. a Menarik perhatian siswa, banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendapatkan perhatian siswa, antara lain: gaya mengajar guru, penguatan alat bantu pembelajaran, dan pola interaksi guru yang bervariasi. b Menimbulkan motivasi beljar siswa, yaitu dapat dilakukan dengan cara guru mewujudkan kehangatan dan keantusiasan dalam memulai pembelajaran, menimbulkan rasa igin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan dan memperhatikan minat siswa. c Memberi acuan melalui berbagai usaha, seperti: mengemukakan tujuan pembelajaran dan batas-batas tugas, menyarankan langkah- langah yang akan dilaksanakan, meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. d Membuat kaitan atau hubungan antara materi pelajaran yang yang akan diajarkan dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik. 19 2 Keterampilan Menutup pelajaran Menurut moh user usman, menutup pelajaran closure adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. 20 18 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-25, 2011 hal. 91 19 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-25, 2011 hal. 92-93 20 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-25, 2011 hal. 92 Menurut moh user usman, ada 2 dua komponen keterampilan menutup pelajaran, yaitu: meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dan mengevaluuasi. a Meninjau penguasaan inti pelajaran Peninjauan kembali penguasaan inti pelajaran dapat dilakukan dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. b Evaluasi pembelajaran Bentuk evaluasi yang dapat dilakukan guru antara lain ialah: mendemontrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengeksplorasi pendapat siswa senndiri, dan memberikan soal-soal tertulis. 21 Menurut Abu Ahmadi, evaluasi memiliki tujuan yang lebih spesifik, antara lain sebagai berikut: Merangsang kegiatan siswa, menemukan sebab kemajuan atau kegagalan belajar, memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan bakat, memperoleh bahan laporan perkembangan siswa, untuk memperbaiki mutu pembelajaran. 22 Maka dari itu kegiatan evaaluasi wajib dilakukan setiap guru seiring berlangsungnya kegiatan pembelajaaran secara berkala, hal ini akan menjadi tolak ukur guru untuk mengetahui keadaan masing-masing siswa sekaligus mengetahui langkah apa yang harus dilakukan untuk menyapaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan daan bakat masing-masing siswa nya. Menurut ngalim purwanto, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi 2 dua jenis yaitu: evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. 23 a Evaluasi formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik feedback, yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau sudah dilaksanakan. Evaluasi formatif secara prinsip merupakan evaluasi yang dilaksanakan ketika program masih berlangsung. Evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk memberikan informasi evaluatif sejauh mana program yang telah dirancang dapat berlangsung dan berjalan. Selain itu, evaluasi formatif juga dilakukan untuk mengetahui hambatan dan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan program tersebut sehingga 21 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-25, 2011 hal. 93 22 Pupuh Fathurrohman, M Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama, cet. Ke-2, 2007 hal 17 23 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-15, 2009 hal.26. informasi yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk memperbaiki suatu program. 24 b Evaluasi sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Evaluasi sumatif dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya mencakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit ke unit berikutnya. Selain itu, fungsi dan tujuan evaluasi sumatif adalah untuk menentukan apakah siswa dapat dikatakan lulus atau tidak berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukannya. 25 3 Keterampilan Pengelolaan kelas Menurut Uzer Usman, pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. 26 Menurut Uzer Usman, yang termasik kedalam kegiatan pengelolaan kelas antara lain: penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelsaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang produktif. 27 Pengelolaan kelas merupakan salah-satu tantangan yang harus diselesaikan guru dalam kegiatan pembelajaran, sebagaimana pendapat diatas mengatakan diantara kegiatan pengelolaan kelas adalah menghentikan tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian pembelajaran, pemberian ganjaran serta penetapan norma kelompok, sehingga menimbulkan kodisi belajar yang optimal, tenang dan menyenangkan. Jika guru sudah dapat melakukan pengelolaan kelas secara optimal sudah dipastikan efektifitas dan efisiensi kegiatan pembelajaraan akan semakin terasa meningkat, dampaknya bagi siswa akan membuat mereka fokus dalam kegiatan pembelajaran dan 24 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-15, 2009 hal.26 25 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-15, 2009 hal.26 26 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-25, 2011 hal. 97 27 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-25, 2011 hal. 97