16 mampu melahirkan nilai tambah kepada anggota dan masyarakat
sekitar. Menjadi perantara keuangan antar agniyah sebagai shohibul maal
dengan dhu’afah sebagai mudhorib, terutama untuk dana sosial. BMT
dalam fungsi ini bertindak sebagai amil yang bertugas untuk menerima dana zakat, infaq, sadaqah, dan dana sosial dan kemudian disalurkan
kembali kepada golongan yang membutuhkan.
3. Mekanisme Operasional BMT
Dalam menjalankan kegiatannya, terdapat beberapa prinsip dalam
operasional BMT, antara lain :
a. Penumbuhan Dimana merupakan tumbuh dari masyarakat sendiri dengan
dukungan tokoh masyarakat, aghniya orang kaya dan kelompok usaha muamalah Poskuma yang ada di daerah tersebut. Lalu modal awal
yang berjumlah Rp. 20-30 juta dikumpulkan dari para pendiri dan poskuma dalam bentuk simpanan pokok dan simpanan khusus. Dalam
hal ini, pendiri berjumlah minimal 20 orang. Landasan sebaran dalam keanggotaan harus kuat sehingga BMT tidak dikuasai oleh perorangan
dalam jangka panjang. Karena BMT merupakan lembaga bisnis, selain berorientasi untuk membuat keuntungan, namun juga membuat
komitmen yang kuat untuk membela kaum yang lemah dalam penaggulangan kemiskinan, maka BMT juga mengelola dana amal.
17 b. Profesionalitas
Para pengelola profesional yang bekerja penuh waktu harus memiliki pendidikan D3
– S1 juga harus mendapat pelatihan pengelolaan BMT oleh Pinbuk dan memiliki komitmen kerja
sepenuh hati dengan perasaannya untuk mengembangkan bisnis dan lembaga BMT. Para pengelola juga harus aktif membaur dengan
masyarakat dan memiliki sifat amanah, siddiq, tabligh, fathonah, sabar dan istiqomah mengikuti SOP dan sistem akuntansi yang
memadai. Sistem pelaporan harus akuntanbilitas dan transparansi. Dalam hal ini, pengurus harus mampu melaksanakan fungsi
pengawasan yang efektif. Selain itu bersedia mengikat kerjasama dengan Pinbuk untuk menerima dan membayar secara cicilan jasa
manajemen dan teknologi informasi termasuk on line system. c. Prinsip Islamiyah
Prinsip Islamiyah yang dimaksudkan dalam hal ini adalah dalam hal menerapkan cita-cita dan nilai-nilai Islam, menggunakan
akad yang jelas, rumusan penghargaan dan saksi yang jelas dan penerapan yang lugastegas. Lalu para pengurus BMT dalam hal
menerapkan prinsip Islamiyah disini, selain untuk memperoleh keuntungan juga harus berpihak pada yang lemah untuk menciptakan
maslahah yang merata. Dalam hal ini, maka kepuasan pelanggan terhadap sebuah
produk merupakan salah satu perhitungan yang sangat mendukung
18 dan menjujung apakah sebuah lembaga layak untuk dipergunakan
dalam jangka panjang atau tidak. Sebuah lembaga juga harus memperhitungkan kelayakan operasionalnya agar dapat memenuhi
keinginan dan kepuasan pelanggan.
B. Kualitas