apa yang dikatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya serta interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang
diajukan sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Penskalaan yang digunakan dalam skala ini adalah model Likert.
Penskalaan model Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya Gable,
1986; Azwar, 2009. Penelitian ini menggunakan tiga skala psikologis, yaitu skala komitmen
karyawan pada organisasi, skala budaya organisasi dan skala persepsi dukungan organisasi.
1. Skala Komitmen Karyawan pada Organisasi
Skala komitmen karyawan pada organisasi disusun berdasarkan aspek komitmen karyawan pada organisasi menurut Mowday, Porter Steers 1982
yang terdiri dari tiga aspek yaitu identification, involvement dan loyality. Distribusi aitem untuk skala komitmen karyawan pada organisasi akan
diuraikan dalam tabel 4 berikut :
Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Komitmen Karyawan pada Organisasi
No Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah Aitem
1 Identification
1, 7, 13, 19, 25 4, 10, 16, 22, 28
10 2
Involvement 5, 11, 17, 23, 29
2, 8, 14, 20, 26 10
3 Loyalty
3, 9, 15, 21, 27 6, 12, 18, 24, 30
10
Total
15 15
30
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4 diatas, jumlah aitem dalam skala komitmen karyawan pada organisasi adalah 30 aitem yang terdiri dari 15 aitem favorable dan 15
aitem unfavorable. Model skala yang digunakan adalah model Likert dengan lima pilihan jawaban. Pilihan jawaban ini terdiri dari Sangat Setuju SS,
Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Penilaian untuk aitem favorable adalah skor 1 untuk pilihan Sangat Tidak
Setuju STS, skor 2 untuk pilihan Tidak Setuju TS, skor 3 untuk pilihan Netral N, skor 4 untuk pilihan Setuju S dan skor 5 untuk pilihan Sangat
Setuju SS. Sedangkan untuk aitem unfavorable skor 1 untuk pilihan Sangat Setuju SS, skor 2 untuk pilihan Setuju S, skor 3 untuk pilihan Netral N,
skor 4 untuk pilihan Tidak Setuju TS dan skor 5 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju STS. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban
maka semakin tinggi juga tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Sebaliknya, apabila semakin rendah skor jawaban berarti semakin rendah
tingkat komitmen karyawan pada organisasi.
2. Skala Budaya Organisasi
Skala budaya organisasi disusun berdasarkan aspek budaya organiasi menurut Schein 2004 yang terdiri dari tiga aspek yaitu artifacts, espoused
values dan basic underlying assumption. Distribusi aitem untuk skala budaya organiasi akan diuraikan dalam tabel 5 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5 Distribusi Aitem Skala Budaya Organiasi
No Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah Aitem
1 Artifacts
4, 10, 16, 22, 28 1, 7, 13, 19, 25
10 2
Espoused Values 2, 8, 14, 20, 26
5, 11, 17, 23, 29 10
3 Basic Underlying
Assumption 6, 12, 18, 24, 30
3, 9, 15, 21, 27 10
Total 15
15 30
Berdasarkan tabel 5 diatas, jumlah aitem dalam skala budaya organisasi adalah 30 aitem yang terdiri dari 15 aitem favorable dan 15 aitem unfavorable.
Model skala yang digunakan adalah model Likert dengan lima pilihan jawaban. Pilihan jawaban ini terdiri dari Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N,
Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Penilaian untuk aitem favorable adalah skor 1 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju STS, skor 2 untuk
pilihan Tidak Setuju TS, skor 3 untuk pilihan Netral N, skor 4 untuk pilihan Setuju S dan skor 5 untuk pilihan Sangat Setuju SS. Sedangkan untuk aitem
unfavorable skor 1 untuk pilihan Sangat Setuju SS, skor 2 untuk pilihan Setuju S, skor 3 untuk pilihan Netral N, skor 4 untuk pilihan Tidak Setuju
TS dan skor 5 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju STS. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin kuat budaya
organisasinya. Sebaliknya, apabila semakin rendah skor jawaban berarti semakin lemah budaya organisasinya.
Universitas Sumatera Utara
3. Skala Persepsi Dukungan Organisasi