Budiman dan Riyanto,  2013. Uji  reliabilitas  aspek ini menggunakan metode Cronbach-Alpha  dengan  uji  korelasi  Pearson  Product  Moment  dengan    skala
Likert.
Nilai α yang didapat sebesar 0,613 pada 10 iitem yang diujikan. 4.
Penyebaran Kuesioner
Dilakukan  sebelum pre  intervensi  dan  sesaat  sesudah  intervensi.
Kemudian  1  bulan  dan  2  bulan  sesudah  dilakukan  CBIA,  peneliti  memberikan kuesioner  lagi  untuk  mengetahui  apakah  pengetahuan  responden  tentang
antibiotika bertahan, mengalami peningkatan atau mengalami penurunan 5.
Pengumpulan Kuesioner
Kuesioner  dapat  langsung  dikumpulkan  setelah  responden  mengisi, sehingga  jumlah  kuesioner  yang  disebar  sama  dengan  jumlah  kuesioner  yang
kembali.
H. Analisis Data
1. Editing
Editing merupakan penyuntingan data meliputi pemeriksaan kelengkapan jawaban dari kuesioner hasil penelitian dan pemilihan kuesioner  yang memenuhi
kriteria inklusi, sedangkan data kuesioner yang tidak masuk dalam kriteria inklusi akan dikeluarkan
drop out. Apabila data responden masuk dalam kriteria inklusi, maka  dapat  dimasukkan  ke  dalam  tabel  pada  lembar  kerja  dan  diberikan  kode
pada  usia  responden.  Setelah  itu,  karakteristik  demografi  responden  dapat dihitung.
2. Data coding
Setelah  responden  menjawab  pernyatan  pada  kuesioner,  peneliti melakukan  pengkodean  data  dengan
scoring jawaban  “Ya”  dan  “Tidak”.  Pada
aspek  pengetahuan,  untuk  responden  yang  menjawab  pernyataan  dengan  benar maka diberikan skor 1 satu dan jika responden menjawab salah diberikan skor 0
nol Kuncoro, 2009.
Pada  aspek  sikap  dan  tindakan  masing-masing  10  soal,  penilaian dilakukan  sesuai  kategori
favourable  mendukung  dan  unfavourable  tidak mendukung.  Responden  diberikan  4  pilihan  jawaban  yaitu  STS  sangat  tidak
setuju,  TS  tidak  setuju,  S  setuju,  SS  sangat  setuju.  Untuk  nilai  kategori favourable yaitu STS, TS, S dan SS berturut-turut adalah 1, 2, 3, 4 dan untuk nilai
kategori unfavourable berturut-turut adalah 4, 3, 2, 1.
3. Cleaning
Data  yang  dimasukkan  ke  dalam  program  komputer  diperiksa  kembali kebenarannya  untuk  melihat  kemungkinan  adanya  kesalahan  dalam  proses
pemasukan data sehingga setelah itu dapat dilakukan koreksi data.
4. Uji normalitas
Uji  ini  menggunakan  alat  uji  statistik  R  dan  dilakukan  sebelum  analisis untuk  mencari  korelasi  antar  kedua  variabel  penelitian.  Tujuannya  adalah  untuk
mengetahui apakah suatu data normal atau tidak. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan  uji
Shapiro-Wilk  dengan  memasukkan  skor  total  jawaban  dari responden.  Dalam  uji  normalitas  ini,  hipotesis  null  nya  H
adalah  “data
terdistribusi  normal”  dan  hipotesis  alternatifnya  H
1
adalah  “data  tidak terdistribusi normal”.
Dengan  taraf  kepercayaan  95,  jika  nilai  p p-value    0,05  maka  H
ditolak dan H
1
diterima, maka data berdistribusi tidak normal sebaliknya jika nilai p
p-value ≥  0,05  maka  H
diterima  dan  H
1
ditolak  maka  data  berdistribusi normal.
Berikut ini adalah data uji normalitas pada pre test, post test 1, post test 2 dan post test 3 pada ketiga aspek yang diujikan :
Tabel VIII. Uji normalitas Aspek
Test Nilai p p-value
Kesimpulan
Pengetahuan Pre Test
0.03365 Tidak Normal
Post Test 1 0.007475
Tidak Normal Post Test 2
0.0001087 Tidak Normal
Post Test 3 0.002751
Tidak Normal Sikap
Pre Test 0.1561
Normal Post Test 1
0.0004664 Tidak Normal
Post Test 2 0.0004787
Tidak Normal Post Test 3
0.008778 Tidak Normal
Tindakan Pre Test
0.002385 Tidak Normal
Post Test 1 5.646e-05
Tidak Normal Post Test 2
2.79e-09 Tidak Normal
Post Test 3 6.415e-08
Tidak Normal
Dari hasil uji normalitas  yang dilakukan, dapat  disimpulkan bahwa ada 1 data  terdistribusi  normal  pada  pre  test  di  aspek  sikap  dengan  nilai  p
p-value 0,05.  Hal  ini  dikarenakan  responden  belum  mengetahui  sikap  yang  baik  tentang
penggunaan  antibiotika.  Secara  keseluruhan,  data  dapat  disimpulkan terdistribusi tidak normal.
5. Uji hipotesis