Tindakan Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sebelum dan

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 Pre Post 1 p=0.000 Post 2 p=0.003 Post 3 p=0.024 J um la h Respo nd en Baik Cukup Kurang 38.24 26.47 26.47 44.11 61.76 73.53 73.53 55.89 sikap responden, dimana semakin bertambah usia seseorang maka sikap yang terbentuk semakin matang. Di samping itu, peningkatan dan penurunan sikap kemungkinan juga disebabkan oleh adanya acara lain yang terselenggara, seperti seminar kesehatan dari pihak lain. Pada penelitian ini menghadirkan pembicara apoteker dari Ikatan Apoteker Indonesia IAI sehingga diharapkan dapat meyakinkan responden mengenai penggunaan antibiotika yang tepat. Berikut presentase jumlah responden kategori baik, cukup dan kurang pada pre, post 1, post 2 dan post 3 pada aspek sikap yang tersaji dalam gambar 6. Gambar 6. Presentase jumlah responden pada aspek sikap dengan kategori baik, cukup dan kurang

3. Tindakan

Tindakan responden setelah mengikuti intervensi CBIA dapat dilihat dari nilai post 1, post 2 dan post 3 yang dibandingkan dengan pre intervensi. Data-data tersebut dianalisis menggunakan uji hipotesis Wilcoxon dan didapatkan nilai p berturut-turut yaitu 0.011 pre-post 1, 0.041 pre-post 2, 0.042 pre-post 3. Semua p value yang diperoleh 0,05 yang membuktikan bahwa H ditolak dan H 1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aspek tindakan sesudah dilakukan intervensi dengan metode CBIA. Fokus penelitian ini adalah peningkatan jumlah responden pada aspek tindakan dengan kategori baik. Jumlah responden pada aspek tindakan dengan kategori baik mengalami peningkatan dibuktikan pada post 1, post 2 dan post 3 dibandingkan dengan pre intervensi. Pada pre intervensi, jumlah responden dalam kategori tindakan baik tidak ada responden 0, post 1 meningkat menjadi 6 responden 17,65, pada post 2 meningkat menjadi 1 responden 2,94, dan post 3 meningkat menjadi 2 responden 5,88. Pada kategori cukup, jumlah responden jika dibandingkan dengan pre intervensi sebanyak 27 responden 79,41, sesaaat setelah intervensi post 1 menjadi 26 responden 76,47, 1 bulan setelah intervensi post 2 menjadi 33 responden 97,06, dan 2 bulan setelah intervensi post 3 meningkat menjadi 29 responden 85,30. Pada tindakan dengan kategori kurang, jumlah responden jika dibandingkan dengan pre intervensi sebanyak 7 responden 20,59, post 1 menjadi 2 responden 5,88, post 2 tidak ada responden 0 dan post 3 meningkat menjadi 3 responden 8,82. Peningkatan tindakan responden dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Apablia tidak tersedia fasilitas yang dibutuhkan, maka perwujudan tindakan tidak akan berjalan dengan maksimal. Jika pembentukan tindakan didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka tindakan tersebut akan bertahan lama Notoatmodjo, 2010. Di lain sisi, peningkatan dan penurunan jumlah responden pada aspek tindakan kemungkinan disebabkan karena adanya acara kesehatan lain yang diselenggarakan. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Pre Post 1 p=0.011 Post 2 p=0.041 Post 3 p=0.042 J um la h Respo nd en Baik Cukup Kurang 20.59 17.65 2.94 8.82 79.41 76.47 97.06 5.88 5.88 85.30 Berikut presentase jumlah responden kategori baik, cukup dan kurang pada pre, post 1, post 2 dan post 3 pada aspek tindakan yang tersaji dalam gambar 7. Gambar 7. Presentase jumlah responden pada aspek tindakan dengan kategori baik, cukup dan kurang 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 148

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa smk di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 1 156

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki di SMK Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif).

1 11 148

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Desember 2014 – Maret 2015.

6 63 133

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Dusun Krodan tentang antibiotika dengan metode seminar.

0 0 115

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137