C. Tindakan
1. Pengertian
Tindakan merupakan bagian dari perilaku yang diamati secara langsung
dan disebut bentuk aktif perilaku. Tindakan adalah mekanisme dari suatu
pengamatan yang muncul dari persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan. Perwujudan tindakan yang baik memerlukan beberapa faktor antara lain adanya
fasilitas atau sarana dan prasarana Notoatmodjo, 2010. Apabila pembentukan tindakan didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan
sikap positif, maka tindakan tersebut akan bertahan lama. Sebaliknya, apabila tindakan tersebut tidak didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif
maka tindakan tersebut tidak akan bertahan lama Notoatmodjo, 2010.
2. Tingkatan tindakan
Kedalaman tindakan terdiri atas beberapa tingkat, yaitu bagian pertama adalah persepsi
perception yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. Bagian kedua adalah respon
terpimpin guide response yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan
yang benar dan sesuai dengan contoh. Pada bagian ketiga adalah mekanisme mechanism apabila seseorang telah melakukan sesuai dengan benar secara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan. Bagian keempat adalah adopsi
adoption merupakan suatu praktek tindakan nyata yang sudah berkembang dengan baik Fitriani, 2011.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan
Terdapat 3 tiga faktor yang mempengaruhi tindakan, yaitu sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian. Hubungan antara ketiga faktor
tersebut tercermin
dalam sistem
sosial seseorang,
seseorang akan
mendudukimendapat status dan berperan sesuai dengan aturan yang dibuat dalam sistem tersebut dan tindakan seseorang akan ditentukan oleh tipe kepribadiannya.
4. Pengukuran tindakan
Pengukuran tindakan dilakukan untuk memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat yang dilakukan pada suatu keadaan yang sedang berlangsung. Metode
pengukuran tindakan sama dengan pengukuran sikap yaitu dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Langsung dengan menanyakan bagaimana pendapat
responden terhadap obyek. Tidak langsung dengan pertanyaan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden. Biasanya jawaban dalam rentang
sangat setuju sampai sangat tidak setuju Notoatmodjo, 2007.
Pengukuran tindakan dibagi menjadi 4 empat kategori berdasarkan sistem
scoring. Jawaban berada dalam rentang antara sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Hasil pengukuran tindakan digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu
tindakan responden dikatakan baik jika responden mampu menjawab pertanyaan benar lebih dari 76 dari total pernyataan. Kategori tindakan responden dikatakan
cukup jika responden mampu menjawab pertanyaan benar 56-75. Kategori tindakan dikatakan rendah jika responden mampu menjawab pertanyaan benar
kurang dari 56 Notoatmodjo, 2010.
Pada instrumen pengukuran dengan teknik skala Likert, responden akan
diminta pendapatn ya terhadap pernyataan dengan memilih jawaban “sangat
setuju”, “setuju”. “tidak setuju”, atau “sangat tidak setuju” Notoatmodjo, 2010. Cara pengukuran tindakan dengan memberikan penilaian
scoring terhadap masing-masing pernyataan. Pada pernyataan yang sifatnya mendukung
favourable untuk pilihan jawaban “sangat setuju” diberikan nilai 4, pilihan
jawaban “setuju” diberikan nilai 3, pilihan jawaban “tidak setuju” diberikan nilai 2, dan pilihan jawaban “sangat tidak setuju” diberikan nilai 1. Kemudian untuk
pernyataan yang sifatnya tidak mendukung unfavourable, pilihan jawaban
“sangat setuju” diberikan nilai 1, pilihan jawaban “setuju” diberikan nilai 2, pilihan jawaban “tidak setuju” diberikan nilai 3, dan pilihan jawaban “sangat tidak
setuju” diberikan nilai 4 Notoatmodjo, 2010.
5. Upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan