Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sesudah CBIA

Pada aspek pengetahuan, jumlah responden terbanyak pada kategori cukup sebanyak 18 responden 52,94. Adanya peningkatan dan penurunan jumlah responden ini disebabkan karena responden belum mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai antibiotika karena responden baru pertama kali diberikan kuisioner tentang antibiotika. Pada aspek sikap, jumlah responden terbanyak berada di kategori cukup sebanyak 21 responden 61,76. Pada aspek tindakan, jumlah responden terbanyak berada di kategori cukup sebanyak 27 responden 79,41. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden sebelum dilakukan intervensi sudah cukup baik walaupun sebelumnya mereka belum pernah mengetahui sikap penggunaan antibiotika yang benar secara langsung dan hanya lewat media elektronik maupun media cetak.

C. Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sesudah CBIA

Fokus pembahasan pada sub bab ini terdapat di kategori baik, disebabkan fokus penelitian ini dengan mengikuti peningkatan dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan responden di kategori baik Pada aspek pengetahuan, jumlah responden post 1 pada kategori baik mengalami peningkatan menjadi 14 responden 41.18, kategori cukup menjadi 20 responden 58,82 dan kategori kurang mengalami penurunan dimana tidak ada responden 0. Pada post 2 terjadi peningkatan jumlah responden kategori baik menjadi 18 responden 52,94 dan penurunan jumlah responden pada kategori cukup menjadi 14 responden 41,18 dan kategori kurang menjadi 2 responden 5,88. Follow up selanjutnya 2 bulan setelah intervensi post 3, jumlah responden kategori baik mengalami peningkatan menjadi 11 responden 32,35, kategori cukup menjadi 22 responden 64,71 dan kategori kurang mengalami penurunan menjadi 1 orang responden 2,94. Pada aspek sikap, jumlah responden kategori baik pada post 1 mengalami peningkatan menjadi 25 responden 73,53, kategori cukup menjadi 9 responden 26,47 dan tidak terdapat responden di kategori kurang 0. Pada post 2 jumlah responden pada kategori baik 25 responden 73,53, kategori cukup 9 responden 26,47, dan kategori kurang tidak terdapat responden 0. Tidak adanya peningkatan dan penurunan jumlah responden dari post 1 hingga post 2 kemungkinan disebabkan karena pada post 1 responden masih mengingat dengan jelas penjelasan yang diberikan saat intervensi. Follow up selanjutnya post 3, jumlah responden kategori baik menjadi 15 responden 44,11, kategori cukup 19 responden 55,89 dan kategori kurang tidak terdapat responden 0. Pada aspek tindakan, terdapat 6 responden pada kategori baik 17,65, kategori cukup sebanyak 26 responden 76,47 dan kategori kurang sebanyak 2 responden 5,88. Satu bulan kemudian dilakukan follow up post 2 menunjukkan jumlah responden kategori baik menjadi 1 responden 2,94, kategori cukup menjadi 33 responden 97,06 dan kategori kurang menjadi 0 responden 0. Follow up selanjutnya post 3 terjadi peningkatan jumlah responden kategori baik menjadi 2 responden 5,88, kategori cukup menjadi 29 responden 85,30 dan kategori kurang menjadi 3 orang responden 8,82. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 Pre Post 1 Post 2 Post 3 J um la h Respo nd en Pengetahuan Sikap Tindakan 14.71 n=5 38.24 41.18 n=14 73.53 n=25 17.65 n=6 52.94 n=18 73.53 n=25 2.94 32.35 n=11 44.11 n=15 5.88 n=2 Perbandingan jumlah responden pada kategori baik antara pre, post 1, post 2 dan post 3 pada aspek pengetahuan, sikap dan tindakan disajikan dalam gambar 3. Gambar 4. Perbandingan jumlah responden kategori baik antara pre, post 1, post 2 dan post 3 pada aspek pengetahuan, sikap dan tindakan sesudah CBIA

D. Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sebelum dan

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 148

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa smk di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 1 156

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja laki-laki di SMK Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif).

1 11 148

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Desember 2014 – Maret 2015.

6 63 133

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Dusun Krodan tentang antibiotika dengan metode seminar.

0 0 115

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137