Skema Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Skema 5 Hubungan antara Keadilan dengan dimensi Conscientiousness Tinggi Rendah  Ketika karyawan merasa keputusan yang dibuat oleh perusahaan konsisten  Tidak memihak pada siapapun  Menjunjung tinggi nilai moral dan etika  Ketika karyawan merasa keputusan yang dibuat oleh perusahaan tidak konsisten  Adanya keputusan yang memihak  Tidak menjunjung nilai moral dan etika  Mematuhi peraturan yang ada di perusahaan  Melaksanakan berbagai tugas melebihi persyaratan peran normal  Tidak hati-hati dalam melakukan pekerjaan  Sering membolos kerja Conscientiousness Tinggi Conscientiousness Rendah Keadilan Prosedural PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Hipotesis

1. Terdapat hubungan positif antara keadilan prosedural dengan altruism.Semakin tinggi keadilan prosedural maka semakin tinggi altruism, sebaliknya semakin rendah keadilan prosedural maka semakin rendah juga altruism. 2. Terdapat hubungan positif antara keadilan prosedural dengan courtesy. Semakin tinggi keadilan prosedural maka semakin tinggi courtesy, sebaliknya semakin rendah keadian prosedural maka semakin rendah juga courtesy. 3. Terdapat hubungan positif antara keadilan prosedural dengan sportsmanship. Semakin keadilan prosedural maka semakin tinggi sportsmanship, sebaliknya semakin rendah keadilan prosedural maka semakin rendah juga sportsmanship. 4. Terdapat hubungan positif antara keadilan prosedural dengan civic virtue. Semakin tinggi keadilan prosedural maka semakin tinggi civic virtue, sebaliknya semakin rendah keadilan prosedural maka semakin rendah juga civic virtue. 5. Terdapat hubungan positif antara keadilan prosedural dengan conscientiousness. Semakin tinggi keadilan prosedural maka semakin tinggi conscientiousness, sebaliknya semakin rendah keadilan prosedural maka semakin rendah juga conscientiousness. 23

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variasi pada satu variabel berhubungan dengan variasi pada variabel lainnya, berdasarkan koefisiesn korelasi Azwar, 1998. Dalam penelitian ini, korelasi yang dimaksud adalah hubungan antara Keadilan Prosedural dan Dimensi Organizational Citizenship Behavior OCB.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat, sehingga dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi Sugiyono, 2013. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Keadilan Prosedural. 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2013. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Organizational Citizenship Behavior OCB. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Definisi Operasional 1. Keadilan Prosedural

Keadilan Prosedural adalah keadilan yang dipersepsikan terhadap suatu alokasi misalnya, adil atau tidaknya prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan. Metode pengumpulan data mengenai keadilan prosedural diperoleh dengan cara menyebarkan skala keadilan prosedural pada karyawan yang bekerja diperusahaan swasta. Skor total pada skala keadilan prosedural menunjukkan tinggi rendahnya keadilan prosedural. Semakin tinggi skor total yang diperoleh maka semakin tinggi keadilan prosedural. Sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh maka semakin rendah juga keadilan prosedural.

2. Organizational Citizenship Behavior OCB

OCB merupakan perilaku sukarela yang dilakukan seorang karyawan diluar peran formal dan terlepas dari sistem reward yang berlaku, serta dilakukan demi kesuksesan organisasi. OCB diukur berdasarkan dimensinya, yaitu altruism perilaku yang dapat membantu meringankan pekerjaan teman, tanpa ada unsur paksaaan, cortesy perilaku menghormati hak-hak orang lain, termasuk perilaku seperti membantu seseorang untuk mencegah terjadinya suatu permasalahan dalam organisasi, Sportmanship perilaku yang lebih menekankan pada sisi positif daripada sisi negatifnya, serta mengindikasikan perilaku yang tidak mengeluh, dan tidak membesarkan masalah kecil atau sepele, civic virtue perilaku karyawan yang mau ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi, conscientiousness PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI karyawan mempunyai perilaku yang tepat pada waktunya, dan melakukan sesuatu melebihi kebutuhan dan harapan normal. Kelima dimensi tersebut akan diukur dalam skala Organizational Citizenship Behavior OCB. Semakin tinggi skor tiap dimensi pada skala OCB maka semakin tinggi juga OCB yang dimiliki karyawan pada tiap dimensi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek pada tiap dimensi pada skala OCB maka semakin rendah juga OCB yang dimiliki karyawan pada tiap dimensi.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan pada perusahaan-perusahaan yang telah bekerja selama minimal 1 tahun dengan asumsi bahwa mereka telah memiliki banyak pengalaman dan telah menjalin relasi yang cukup erat dengan rekan kerja. Perusahaan ini dipilih karena memberi kemudahan bagi peneliti untuk melakukan penelitian karena adanya relasi dengan karyawan di perusahaan-perusahaan tersebut. Teknik Sampling adalah teknik atau metode yang akan digunakan untuk mengambil sampel yang didasarkan pada kebutuhan data penelitianAdapun pemilihan sampel dilakukan dengan cara Non Probability Sampling Non Random Sample artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel Azwar, 1998. Teknik non-probabilty sampling yang digunakan dalam peneltian ini adalah convinience sampling, yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan atau diberikan kepada subjek yang sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kebutuhan penelitian dan bersedia untuk terlibat didalamnya Supratiknya, 2014.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada subjek penelitian. Pada penelitian ini terdapat dua buah skala yang digunakan sebagai alat pengumpulan data, yaitu skala Keadilan Prosedural dengan skala Organizational Citizenship Behavior OCB. Sedangkan jenis skala yang digunakan dalam penyusunan skala ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial sugiyono, 2013. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu :

1. Skala Keadilan Prosedural

Skala keadilan prosedural dalam penelitian ini dibuat berdasarkan enam indikator menurut Laventhal dalam Faturochman, 2002 yaitu konsistensi, minimalisasi bias, informasi yang akurat, dapat diperbaiki, representatif, etis dan penentuan gaji yang adil. Skala keadilan prosedural ini terdiri dari 28 item. Pada setiap pernyataan dalam skala ini, subjek diminta menyatakan kesetujuan dan ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum yang terdiri atas empat respon ; “Sangat Setuju SS”, “Setuju S”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”. Alasan peneliti memilih skala Likert dengan empat respon adalah untuk menghilangkan jawaban ragu-ragu karena jawaban tersebut dapat memberikan makna ganda dan tidak menjelaskan jawaban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI