49
tailed = 0,384, t35 = -0,881 dibandingkan kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dengan nilai M = -0,38, SE = 0,11, Sig 2-tailed =
0,001, t35 = -3,492. Kelompok eksperimen memiliki harga Sig 2-tailed 0,05, maka H
null
ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest kelompok eksperimen atau ada kenaikan yang signifikan antara skor
pretest ke posttest. Berbeda dengan kelompok eksperimen, kelompok kontrol justru sebaliknya. Kelompok kontrol memiliki harga Sig 2-tailed 0,05, maka
H
null
diterima. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest atau tidak ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest dan posttest.
4.1.2.3. Uji Selisih Skor Pretest -Posttest Kemampuan Memahami
Uji selisih skor pretest -posttest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan memahami.
Penghitungan selisih ini dilakukan dengan cara mengurangkan skor posttest dengan skor pretest pada masing-masing kelompok. Sebelum melakukan uji
selisih skor, dilakukan uji normalitas data selisih skor memahami dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Dari pengujian normalitas data, diperoleh hasil seperti tabel
di bawah ini lampiran 11a: Tabel 19: Uji normalitas data selisih skor pretest -posttest kemampuan
memahami
No Aspek
Nilai Signifikansi
Keterangan 1
Selisih skor memahami kelompok kontrol 0,792
Normal 2
Selisih skor memahami kelompok eksperimen 0,182
Normal
Tabel di atas menunjukkan bahwa baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal, sehingga untuk uji
selisih skor posttest dan pretest dilakukan dengan analisis statistik parametrik yaitu independent sampels t-test. Analisis statistik menggunakan hipotesis statistik
sebagai berikut: H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan kata lain, metode
50
inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami.
H
i
:Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan kata lain, metode
inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest kelompok
kontrol dengan posttest kelompok eksperimen. Dengan kata lain, metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan memahami.
2. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain, metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan memahami.
Hasil analisis perbandingan selisih skor posttest dan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan
sebagai titik pijak dalam menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis penelitian untuk mengetahui apakah hasil penelitian mengafirmasi atau menolak
hipotesis penelitian. Berikut grafik selisih skor pretest -posttest kemampuan memahami.
Gambar 13 : Diagram Batang Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Memahami
51
Berdasar pengolahan data penelitian denggan menggunakan analisis statistik independent samples t-test, diperoleh hasil lampiran 12c:
Tabel 20: Uji selisih skor pretest -posttest kemampuan memahami
Selisih skor posttest dan pretest Signifikansi
Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,073 Tidak berbeda
Tabel selisih skor posttest dan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat homogenitas varian pada data
tersebut. Suatu data dikatakan memiliki homogenitas varian apabila memiliki Sig 2-tailed harga
Levene’s Test 0,05. Data di atas menunjukkan harga Sig 2- tailed 0,05 yaitu 0,560 pada harga
Levene’s Test dengan F = 0,342. Karena data yang diperoleh memiliki homogenitas varian, sehingga nilai Sig 2-tailed
yang digunakan adalah 0,073. Harga Sig 2-tailed menunjukkan hasil 0,05 sehingga berdasarkan kriteria yang telah dijabarkan di atas, dapat diketahui bahwa
H
null
diterima. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami.
4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh terhadap Kemampuan Memahami
Setelah melakukan uji pengaruh tersebut terhadap kemampuan memahami langkah selanjutnya adalah menguji besar pengaruh effect size. Pengujian ini
dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Uji besar pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan metode yang
digunakan terhadap kemampuan memahami, baik metode ceramah maupun metode inkuiri. Dari hasil penghitungan data penelitian menggunakan rumus
effect size diperoleh hasil lampiran 12d: Tabel 21: Uji besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan memahami
No Kelompok
t df
r Persentase
effect size Kualifikasi
1 Kontrol
-,881 35
0,147 0,022
2,16 Efek kecil
2 Eksperimen
-3,492 35
0,508 0,258
25,8 Efek besar