45
4.1.2 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuri terhadap Kemampuan Memahami
Variabel dependen yang kedua yaitu kemampuan memahami. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap
kemampuan memahami. Untuk mengetahui itu, perlu dilakukan analisis statistik berdasar data yang
diperoleh dari pretest dan posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen sama seperti pada kemampuan mengingat. Data hasil test tersebut
diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program SPSS 20 for Windows. Uji normalitas tersebut dilakukan untuk
menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data responden dengan berdasarkan kriteria berikut:
1. Jika nilai signifikansi atau harga Sig 2-tailed 0,05, distribusi data pada hasil test dikatakan normal.
2. Jika nilai signifikansi atau harga Sig 2-tailed 0,05, distribusi data pada hasil test dikatakan tidak normal.
Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh data sebagai berikut lampiran 11a: Tabel 16: Uji normalitas data kemampuan memahami
No Aspek
Nilai Signifikansi
Keterangan 1
Rerata skor Pretest kelompok kontrol 0,172
Normal 2
Rerata skor Posttest kelompok kontrol 0,499
Normal 3
Rerata skor Pretest kelompok eksperimen 0,636
Normal 4
Rerata skor Posttest kelompok eksperimen 0,309
Normal 5
Rerata Posttest IIkelompok kontrol 0,570
Normal 6
Rerata Posttest IIkelompok eksperimen 0,550
Normal
Dari analisis statistik pada tabel di atas, baik aspek pretest dan posttest untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki distribusi data
yang normal, karena harga Sig 2-tailed berada di atas 0,05. Semua data pada aspek memahami termasuk data yang normal, maka data pada aspek memahami
baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen akan dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik t-test. Analisis data pada kemampuan
memahami dilakukan dengan lima langkah yang sama seperti analisis statistik
46
pada kemampuan mengingat, yaitu: 1 uji perbandingan skor pretest, yaitu analisis data yang membandingkan skor pretest kedua kelompok, baik kelompok kontrol
maupun kelompok eksperimen untuk mengetahui perbedaan kondisi awal siswa sebelum mendapat perlakuan, 2 uji perbandingan skor pretest ke posttest pada
masing-masing kelompok untuk mengetahui kenaikan kenaikan skor pada masing-masing kelompok, 3 uji selisih skor posttest dan pretest pada masing-
masing kelompok untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan memahami, 4 uji besar pengaruh terhadap kemampuan
memahami effect size, 5 uji beda posttest I dan posttest II untuk mengetahui retensi pengaruh.
Hasil penelitian untuk kemampuan memahami menunjukkan bahwa metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
memahami. Kedua kelompok baik kontrol maupun eksperimen mengalami kenaikan, namun kenaikan itu tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan data
skor rata-rata siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah mencapai skor dengan nilai M = 0,099, SE = 0,11 dan kelompok eksperimen yang
menggunakan metode inkuiri dengan nilai M = 0,38, SE = 0,11, t70 = -1,82 , p 0,05 yaitu 0,073. Uji besar pengaruh juga menunjukkan bahwa metode inkuiri
memberikan pengaruh yang dapat dikatakan kategori besar yaitu r = 0,50 dibandingkan metode ceramah. Untuk lebih rinci, analisis data akan dijabarkan
sebagai berikut.
4.1.2.1 Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Memahami
Setelah mengetahui normalitas data, langkah pertama yang dilakukan adalah uji perbandingan skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal atau titik pijak antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, yang berguna untuk mengetahui
apakah kemampuan kedua kelompok itu sama. Untuk mengetahui kondisi awal kedua kelompok, dilakukan analisis statistik parametrik independent samples t-
test karena data yang diperoleh termasuk data normal. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: