Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

Siswa-siswa ini akan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam : a belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b merencanakan bagimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompok semula. Setelah itu, siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing- masing sebagai “ahli” dalam subtopik nya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam sub topik lainnya juga betindak serupa.Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.

2. Langkah-langkah model pembelajaran Jigsaw

Gambar 1 : Ilustrasi yang menunjukkan Tim Jigsaw 47 Langkah-langkah nya adalah sebagai berikut 48 : a. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang b. Setiap siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda c. Masing-masing siswa dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan 47 Titik triwulan tutik trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual , PRENADAMEDIA GROUP, Jakarta, 2013, hlm 123. 48 H. Tukiran Taniredja, Efi Muftah Faridli, Sri Harmianto, Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif , Alfabeta, Bandung, 2014, hlm 103. d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagiansub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. f. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi g. Guru memberi evaluasi h. Penutup

3. Kelebihan dan Kekurangan Jigsaw

Pembelajaran model jigsaw memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut : a. Kelebihan 1 Memungkinkan murid dapat mengembangkan kreativitas, kemampuan, dan daya pemecahan masalah menurut kehendaknya sendiri 2 Siswa tidak bergantung kepada guru 3 Siswa dapat mengembangkan ide atau gagasan 4 Siswa bisa lebih aktif dan saling memberikan pendapat b. Kekurangan 1 Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing- masing dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi 2 Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah 3 Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk mengubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan. 49 Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti yang diungkapkan oleh Lie, bahwa “pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri”. Dalam model kooperatif Jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengola informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain

I. Penelitian yang relevan

Peneliti mengambil penelitian yang relevan guna untuk mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian 49 Aris Shoimin. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Jakarta, 2014, hlm 93-94.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan model pembelajaran Jigsaw terhadap kebiasaan belajar siswa dan hasil belajar Matematika materi statistika pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 313

Peningkatan minat dan prestasi belajar Sejarah dengan menggunakan model jigsaw pada siswa kelas X Kimia Industri SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.

0 0 169

Peningkatan partisipasi dan prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI teknik pengolahan migas dan petrokimia di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 2

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.

0 0 210

HUbungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.

1 7 115

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model cooperative script kelas X SMAN 1 Sleman.

0 0 195

Pengaruh penerapan model pembelajaran Jigsaw terhadap kebiasaan belajar siswa dan hasil belajar Matematika materi statistika pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2

0 4 311

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri Kalongan Depok tahun ajaran 2012/2013.

0 1 225

Hubungan kultur keluarga dan kultur sekolah dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa kelas X SMK Negeri I Depok, Sleman.

0 1 161

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta tahun ajaran 2015 2016

0 2 149