Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

Troboni menyebutkan bahwa menyatakan rasa saling membutuhkan tersebut dapat dicapai melalui rasa saling ketergantungan pencapaian tujuan, dalam menyelesaikan tugas, dan mencari sumber belajar. b. Tanggung jawab perseorangan individual accountability . Dalam kelompok belajar, siswa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas di kelompoknya secara baik. Meskipun dalam penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap pembelajaran secara individu, baik buruknya skor atau nilai yang didapatkan oleh kelompok bergantung pada seberapa baik sor atau nilai yang dikumpulkan oleh masing-masing anggota kelompok. c. Tatap muka face to face promotion interaction , interaksi antar-anggota kelompok sangat penting karena siswa membutuhkan bertatap muka dan berdiskusi. Dengan adanya tatap muka, antar-anggota kelompok akan membentuk hubungan yang menguntungkan untuk semua anggota. d. Komunikasi antar kelompok participation communication , yaitu melatih siswa untuk dalam berpartisipasi aktif dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. e. Evaluasi proses kelompok, yaitu guru perlu menjadwalkan waktu khusus untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

H. Model Pembelajaran Jigsaw

1. Pengertian Pembelajaran Jigsaw

Dalam model pembelajaran kooperatif terdiri dari banyak tipe salah satunya dalah Jigsaw. Jigsaw adalah salah satu jenis strategi pembelajaran kooperatif , dimana siswa ditempatkan pada kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan suatu topik umum. Topik tersebut biasanya memiliki cakupan yang luas dan setiap anggota kelompok dalam satu tim ditugaskan untuk mengerjakan subjek-subjek tertentu. 46 Model ini dikembangkan dan di uji coba oleh Elliot Aronson dan teman- temannya di Universitas Texas. Arti jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji zigzag , yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi kompenen-komponen kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponensub topik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri atas dua atau tiga orang. 46 David A. Jacobsen, Paul Eggen, Donal Kauchak, op.cit., hlm. 236. Siswa-siswa ini akan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam : a belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b merencanakan bagimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompok semula. Setelah itu, siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing- masing sebagai “ahli” dalam subtopik nya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam sub topik lainnya juga betindak serupa.Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.

2. Langkah-langkah model pembelajaran Jigsaw

Gambar 1 : Ilustrasi yang menunjukkan Tim Jigsaw 47 Langkah-langkah nya adalah sebagai berikut 48 : a. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang b. Setiap siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda c. Masing-masing siswa dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan 47 Titik triwulan tutik trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual , PRENADAMEDIA GROUP, Jakarta, 2013, hlm 123. 48 H. Tukiran Taniredja, Efi Muftah Faridli, Sri Harmianto, Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif , Alfabeta, Bandung, 2014, hlm 103.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan model pembelajaran Jigsaw terhadap kebiasaan belajar siswa dan hasil belajar Matematika materi statistika pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 313

Peningkatan minat dan prestasi belajar Sejarah dengan menggunakan model jigsaw pada siswa kelas X Kimia Industri SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.

0 0 169

Peningkatan partisipasi dan prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI teknik pengolahan migas dan petrokimia di SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 2

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.

0 0 210

HUbungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.

1 7 115

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model cooperative script kelas X SMAN 1 Sleman.

0 0 195

Pengaruh penerapan model pembelajaran Jigsaw terhadap kebiasaan belajar siswa dan hasil belajar Matematika materi statistika pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2

0 4 311

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri Kalongan Depok tahun ajaran 2012/2013.

0 1 225

Hubungan kultur keluarga dan kultur sekolah dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa kelas X SMK Negeri I Depok, Sleman.

0 1 161

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta tahun ajaran 2015 2016

0 2 149