untuk menumbuhkan sikap kritis siswa dalam mengelola informasi mengenai peristiwa sejarah. Sampai saat ini masih banyak siswa yang tidak senang
dengan mata pelajaran sejarah dikarenakan pelajaran sejarah pelajaran yang bersifat hafalan. Hal ini akan mengawatirkan apabila guru masih menggunakan
sistem hafalan dalam proses pembelajaran sejarah. Maka dari itu pendekatan saintifik sangatlah perlu diterapkan dikarenakan
pendekatan ini mengajak siswa untuk belajar sejarah melalui proses mengamati, menanya, menemukan keterkaitan antar infomasi dari hasil pengamatan
peristiwa-peristiwa sejarah, dan mengkomunikasikan informasi yang siswa dapatkan berdasarkan hasil pengalaman, pengamatan.
D. Minat
1. Pengertian Minat
Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar siswa. Kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan
berpengaruh kepada hasil belajar siswa. Dengan adanya minat maka siswa akan mendapatkan hal yang positif dan akan mendapatkan kepuasan batin dari
pembelajaran yang dilaksanakan. Menurut Slameto, minat merupakan suatu rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh.
25
Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada
bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi
25
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar edisi II, Jakarta, Rineka Cipta, 2011, hlm.191
itu.
26
Menurut Usman kondisi belajar rmengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar.
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang
akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
27
Menurut Sukardi, minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu. Menurut
Bernard dalam Sardiman menyatakan bahwa minat dapat timbul tidak secara tiba- tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman , kebiasaan
pada waktu belajar atau bekerja.
28
Menurut Rosyidah, timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
29
: a.
Minat yang berasal dari pembawaan. Minat yang berasal dari pembawaan, timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini dipengaruhi oleh bakat
ilmiah atau faktor keturunan. b.
Minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar diri individu. Minat yang timbul seiring dengan proses perkembangan individu. Minat ini sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan keluarga dan adat. Selain itu minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketetarikan pada suatu
hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu sesuatu di luar
26
W.S . Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta, PT Grasindo, 1991, hlm. 105.
27
KT Aritonang - Jurnal pendidikan penabur, 2008 – bpkpenabur.or.id
Di unggah 20 April 2016.
28
W.S.Winkel, op.cit., hlm 57.
29
Ibid , hlm. 60.
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Menurut Slameto, beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang,
ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi yang dikemukakan mengenai indikator minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian
ini menggunakan indikator minat yang dilakukan melalui wawancara yaitu
30
: a
Perasaan Senang Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran
tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. b
Keterlibatan Siswa Ketertarikan seseorang akan objek yang mengakibatkan orang tersebut
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.
c Ketertarikan
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. d
Perhatian Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain.
30
Slameto, op.cit., hlm 180.