Kerangka Pikir Paradigma Penelitian

45 tidak menghambat perkembangan belajar siswa sehingga siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar.

F. Kerangka Pikir

Belajar adalah aktivitas yang dilakukan untuk menambah pengetahuan yang dilakukan oleh setiap individu. belajar bagi manusia memiliki manfaat yang begitu besar, selain menambah pengatahuan diri sendiri, belajar juga mampu meningkatkan kualitas hidup suatu bangsa. Dengan belajar maka akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya belum dikuasai atau diketahui sebelumnya, sehingga akan membantu individu untuk maju dan berkembang. Dalam proses belajar tidaklah tanpa halangan, proses belajar yang dilakukan secara terus menerus dan dengan pengulangan pengulangan akan menyebabkan individu tersebut mengalami sebuah perasaan jenuh dalam belajar, keadaan jenuh dalam belajar tersebut dapat diartikan sebagai burnout belajar. Burnout belajar adalah keadaan dimana individu sudah merasa jenuh karena terlibat dalam proses belajar yang terus-menerus dan monoton. Burnout akan menyebabkan penurunaan efektifitas dalam belajar. Seseorang yang telah mengalami burnout belajar akan menyebabkan hasil belajarnya tidak maksimal, sehingga tidak mampu menyerap ilmu dengan baik. Burnout sendiri memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, faktor tersebut diantaranya faktor yang 46 dipengaruhi oleh individu itu sendiri, yakni karakteristik kepribadian, usia dan jenis kelamin. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin dapat mempengaruhi individu mengalami sebuah burnout dalam proses belajarnya.

G. Paradigma Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan, maka dapat digambarkan perbandingan antara variabel dalam penelitan ini yakni burnout siswa laki-laki dan perempuan kelas VIII di SMP N 3 Pedan. Perbandingan tersebut dapat digambarkan dengan paradigma di bawah ini. Gambar 1. Bagan Paradigma Penelitian Keterangan: X : Burnout Belajar X 1 : Burnout Siswa Laki-laki X 2 : Burnout Siswa Perempuan Paradigma penelitian diatas menunjukkan bahwa dalam penelitian ini terdapat variabel X yaitu burnout belajar, kemudian dari variabel X peneliti membagi menjadi dua variabel bebas yaitu X 1 Burnout siswa laki- laki X 1 Burnout Belajar X Burnout siswa perempuan X 2 47 burnout siswa laki-laki dan variabel X 2 burnout siswa perempuan, kemudian kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor dan aspek-aspek burnout belajar sehingga terjadi perbedaan diantara kedua variabel tersebut. Variabel ini dibandingkan dengan menggunakan teknik Uji t untuk mengetahui perbedaan burnout belajar dari kedua variabel ini.

H. Hipotesis