55
55
4.13. Analasis Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Untuk mengetahui seberapa besar variabel reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi perancang
undang-undang, maka digunakan analisis determinasi. Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. menunjukkan bahwa tidak ada sedikitipun sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel independen terhadap variabel dependen. Dan bila , maka
presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variabel yang independen yang
digunakan mampu menjelaskan variasi variabel dependenPriyatno, 2010.
Dapat diketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0,627. Jadi dapat disimpulkan bahwa sumbangan pengaruh variabel reaksi, pembelajaran, perilaku,
dan hasil sebesar 62,7 terhadap kompetensi PNS perancang undang-undang, sedangkan sisanya 37,3 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Penelitian ini didukung dari hasil tesis dalam penelitian Helena 2009, bahwa pelatihan memberikan konstribusi yang positif dan signifikan terhadap
kompetensi pegawai. Variabel pelatihan yang mempengaruhi dan memberikan konstribusi terhadap kompetensi adalah substansi materi, kompetensi pengajar,
metode pembelajaran, sarana prasarana diklat, dan pengelola diklat. Penelitian ini juga didukung oleh Hariandja 2005, bahwa pelatihan dan
pengembangan adalah sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai. Tetapi,
Tabel 19 Hasil uji R
2
pada output Regression
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .821
a
.673 .627
3.169 1.925
a. Predictors: Constant, Hasil X4, Pembelajaran X2, Perilaku X3, Reaksi X1 b. Dependent Variabel: Kompetensi PNS Y
56
56
pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat juga mengubah sikap pegawai terhadap pekerjaan.
4.14. Faktor-faktor lain Berpengaruh Terhadap Peningkatan Kompetensi Perancang Peraturan Perundang-undangan
Berkaitan dengan faktor lain yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelatihan terhadap kompetensi peserta pelatihan perancang peraturan perundang-
undangan peserta pelatihan dan Kepala Pusat Pengembangan Fungsional dan HAM menyatakan pendapat sebagai berikut:
Faktor-faktor lain yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan pelatihan perancang peraturan perundang-undangan yang berpengaruh adalah
teknik penyampaian materi, motivasiniat, penyelenggara diklat, sarana dan prasarana. Hal ini dapat dipahami menurut Massaile 2005 beberapa faktor yang
yang perlu
diperhatikan dalam
pelatihan adalah
learning principle,
appropriateness of facilities, trainiee preference, Disired program content. Prinsip dalam pembelajaran adalah mampu memahami materi pelatihan dengan
melibatkan partisipasi antara peserta dan pengajar. Pelatihan juga harus didukung dengan sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar agar lebih
efektif. Kesesuaian antara pelatihan dengan pekerjaan juga akan memotivasi seseorang untuk belajar karena akaan dirasakan bermanfaat oleh peserta dalam
melaksanakan tugas-tugas sehari-hari.
Tabel 20 Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi
Faktor Lain Frekuensi
Persentase Faktor di dalam pelatihan
Sarana prasarana 4
16,7 Penyelenggara Diklat
5 20,8
KesungguhanNiatMotivasi 7
29,2 Teknik Penyampaian Materi
7 29,2
Faktor di luar pelatihan Praktek Kerja Lapang
1 4,2
Total 24
100
57
57
4.15. Implikasi Manajerial