32
32
4.5. Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki 11 unit organisasi eselon 1, dengan jumlah pegawai 48.883 pegawai pusat dan daerah yang
mencakup 33 kantor wilayah dengan 765 unit pelaksana teknis.Luas dan besarnya cakupan dari lingkup tugas pokok serta fungsi Kementerian Hukum dan HAM
sehingga kebutuhan organisasi akan pengembangan kompetensi SDM semakin besar. Atas dasar pemikiran tersebut, maka BPSDM Hukum dan HAM
bertanggung jawab dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Sumber Daya Manusia yang berkualitas, tidak saja bagi pegawai Kementerian Hukum dan
HAM, tetapi juga SDM di bidang Hukum dan HAM yang berada di instansi lain dalam lingkup Nasional, seperti Pemerintah Daerah PEMDA, Lembaga
Legislatif. Dalam melaksanakan tugas penyusunan dan perancangan peraturan dan perundang-undangan legal drafting dan penegakan HAM. BPSDM Hukum dan
HAM yang memiliki jumlah pegawai sampai dengan bulan Desember 2012 sebanyak 270 orang. Dengan latar belakang pendidikan Doktor sebanyak 6 orang,
Pascarjana sebanyak 68 orang, Sarjana sebanyak 102 orang, Diploma sebanyak 22 orang, SLTA sebanyak 61 orang. Tenaga Medis sebanyak 11 orang.Untuk
menunjang kegiatan pengembangan SDM Kementerian Hukum dan HAM dalam tenaga kesehatan, BPSDM memiliki Klinik Medis yang terdiri dari 5 orang dokter
umum, 3 orang dokter gigi, dan 3 orang perawat.
4.6. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.6.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Variabel X, Pelatihan
Perancang Perundang-undangan Gelombang 3 Untuk mengetahui valid atau tidaknya alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data mengukur maka harus dilakukan pengujian validitas tiap butir pertanyaan kuesioner.Hasil pengolahan data pada variabel
pelatihan perancang peraturan perundang-undangan tingkat pertama gelombang 3 tahun 2012, dapat dilihat bahwa nilai signifikasi kurang dari
0,005 5. Sedangkan nilai r pada signifikasi 0,05 dengan jumlah data n=33, didapat sebesar 0,355 lihat pada lampiran 1 tabel r. Dari hasil uji
validitas nilai r hitung nilai r tabel, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur
33
33
dapat digunakan untuk mengukur data evaluasi perancang peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya dilakukan uji realibilitas untuk mengukur tingkat keandalan alat ukur. Pengukuran ini dilakukakan untuk tiap butir pertanyaan
kuesioner. Hasil pengolahan data dapat dilihat nilai Alpha 0,917. Sedangkan nilai r tabel pada signifikasi 0,005 degan jumlah data n=33, didapat
sebesar 0,355 lihat pada lampiran 1 tabel r. Dari hasil uji realibilitas nilai r hitung r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir variabel
penelitian perancang peraturan perundang-undangan tersebut reliabel atau memiliki kualitas keandalan yang baik sehingga dapat digunakan dalam
melakukan penelitian evaluasi pelatihan.
4.6.2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Y Kompetensi, Pelatihan Perancang Peraturan Perundang-undangan Gel. 3
Pengolahan data pada variabel Y Kompetensi pelatihan perancang peraturan perundang-undangan gelombang 3 tahun 2012, dapat dilihat
bahwa nilai signifikasi kurang dari 0,005 5. Sedangkan nilai r pada signifikasi 0,05 dengan jumlah data n=33, didapat sebesar 0,355 lihat
pada lampiran 2 tabel r. Dari hasil uji validitas nilai r hitung nilai r tabel, maka dapat
dikatakan bahwa alat ukur dapat mengukur kompetensi perancang peraturan perundang-undangan.Selanjutnya dilakukan uji realibilitas untuk mengukur
keandalan alat ukur untuk mengukur kompetensi perancang peraturan perundang-undangan.
Hasil pengolahan data dapat dilihat nilai Alpha 0,949. Sedangkan nilai r tabel pada signifikasi 0,005 degan jumlah data n=33, didapat sebesar
0,355 lihat pada lampiran 2 tabel r. Dari hasil uji realibilitas nilai r hitung r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur memiliki keandalan
dalam mengukur kompetensi dalam penelitian perancang peraturan perundang-undangan.
34
34
4.7. Karateristik Responden