8
8
bermacam-macam input, seperti kopi, gula, air, dan creamer jika diperlukan. Ketika dilakukan pengadukan, pada saat itulah pelatihan sedang berlangsung. Bila
pengadukan ini dilakukan dengan mesin pengaduk coffee machine maka mesin ini disebut teknologi. Teknologi adalah salah satu input untuk membuat segelas
kopi untuk diminum. Lalu bagaimana output dihasilkan sesuai dengan selerarasa taste yang diinginkan, ini juga tergantung dari takaran input lain yaitu metode
pengaduk yang diumpamakan sebagai metode pelatihan, termasuk di dalamnya unsur waktu yang dipergunakan untuk membuat segelas kopi. Orang adalah juga
input yang diumpamakan sebagai para instruktur dalam suatu kegiatan pelatihan.
2.2.1 Mengapa pelatihan diperlukan
Massaile 2005 menyatakan bahwapelatihan adalah suatu proses, suatu wahana, suatu pengalaman, dan suatu kesempatan yang diorganisasi
sedemikian rupa sehingga mendatangkan manfaat bagi mereka yang terlibat, menjadi lebih berkemampuan, dan lebih berpengetahuan. Dua jawaban
mengapa pelatihan diperlukan. 1. Dari sisi individu pegawai.
Pelatihan mencakup seluruh tingkatan kepegawaian, mulai dari pegawai baru, pegawai lama atau yang sedang memegang jabatan, hingga
Gambar 1. Siklus pelatihan Massaile, 2005
9
9
pegawai yang akan memegang jabatan baru. Pelatihan mengubah pegawai yang semula tidak memiliki akses menjadi pegawai yang kaya akan
informasi. Pelatihan merubah pegawai yang tidak mahirsedikit mahir menjadi pegawai yang dapat melakukan tugasnya dengan cara yang
diinginkan unitnya, dengan cara yang benar dan yang sesuai dengan standar organisasinya. Bagi pegawai baru, agar dapat melaksanakan tugas task
dengan benar, ia harus menguasi teknologi yang berkaitan dengan tugasnya. Di sinilah program pelatihan diperlukan. Pegawai baru yang kurang
menguasai teknologi dapat dijembatani oleh pelatihan yang relevan. Demikian pula, pelatihan mencakup juga pegawai lama dan yang
sedang memegang jabatan. Teknologi senantiasa mengalami perubahan sehingga organisasi perlu memperbaharui kebijakan dari waktu ke waktu.
Dilain pihak, organisasi memiliki para pegawai yang pada umumnya tahu bagaimana
mengerjakan pekerjaan
yang berkaitan
dengan teknologikebijakan baru itu dengan cara yang benar. Pada saat itulah
pelatihan diperlukan, yakni menghasilkan orang-orang yang menguasi teknologi dan metode baru sehingga mampu mengerjakan tugas-tugasnya
sesuai dengan standar organisasi baik kuantitas maupun kualitas. Selanjutnya pegawai yang mendapat promosi tidak selalu tahu
bagaimana mengerjakan tugas baru dengan tepat how to handle next job properly, sehingga diperlukan pelatihan dan pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada pegawai tersebut untuk siap memangku jabatan baru dengan tugas-tugas yang baru pula. Bahkan
gagasan yang mengemukakan beberapa tahun lalu adalah bahwa pelatihan tetap diperlukan saat pegawai menghadapi masa pensiun. Melalui program
pelatihan yang relevan, pegawai yang akan memasuki masa purna bakti ini dipersiapkan untuk menghadapi berbagai persoalan dalam menjalani
kehidupan barunya. 2. Dari sisi unitlembagaorganisasi
Soekijo dalam Massaile 2005 Dari sudut pandang organisasi, pelatihan adalah investasi bagi organisasi Karena itu, setiap organisasi yang
10
10
ingin berkembang harus memberikan porsi dan perhatian yang besar pada urusan pelatihan pegawainya.
2.2.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pelatihan