Analisis Bivariat 1. Hubungan antara Dimensi Extraversion dengan Perilaku Seksual

87 dan sekolah, analisis dilakukan secara umum, dan bahwa penelitian ini sangatlah bermanfaat bagi remaja. 3. Ada kemungkinan bias dalam penelitian perilaku seksual remaja di SMA Triguna Utama. Hal ini dikarenakan: a. Peneliti tidak mengobservasi secara langsung melainkan hanya mengajukan pertanyaan melalui kuesioner b. Perilaku seksual tidak hanya dipengaruhi oleh kepribadian, namun bisa jadi dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu persepsi dan pemahaman terhadap agama 88

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Gambaran karakteristik remaja di SMA Triguna Utama yang menjadi responden dalam penelitian ini, yaitu: persentase jenis kelamin antara laki- laki dan perempuan masing-masing sebesar 51.2 dan 48.8, usia berkisar antara 14-18 tahun, dan keseluruhan responden telah pernah mendapatkan informasi tentang perilaku seksual dengan sumber informasi terbanyak adalah dari media massa 91.7 dan teman 88.1 2. Kepribadian responden di SMA Triguna Utama mayoritas adalah responden dengan dimensi conscientiousness yaitu 30, sedangkan dimensi lainnya 24 termasuk dalam neurocitism, 21 termasuk dimensi extraversion, 13 dengan dimensi agreeableness, dan dimensi openness to experience 12 3. Penelitian ini menunjukkan bahwa 36.90 responden telah melakukan perilaku seksual berisiko yaitu berciuman bibir 93.55, masturbasi adiktif 19.35, penggunaan pencegah kehamilan saat berhubungan seksual 3.23 dan oral 3.23 89 4. Hasil uji statistik bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dimensi extraversion, agreeableness, conscientiousness, dan neurocitism dengan perilaku seksual remaja, sedangkan dimensi openess to experience terdapat hubungan dengan perilaku seksual remaja p value = 0.031 dan r = -0.235. Hubungan kedua variabel ini memiliki kekuatan korelasi lemah dengan tanda negatif pada r menyatakan bahwa semakin tinggi skor perilaku seksual remaja di SMA Triguna Utama maka semakin rendah dimensi openess to experience dan sebaliknya, semakin rendah skor perilaku seksual remaja di SMA Triguna Utama maka semakin tinggi dimensi openess to experience.

B. Saran 1. Bagi Sekolah

Pihak sekolah khususnya guru bimbingan konseling diharapkan dapat lebih memperhatikan kegiatan siswa di sekolah. Disamping itu, sebaiknya pihak sekolah merencanakan penyuluhan atau seminar atau bimbingan mengenai pendidikan seksual dan melibatkan orang tua dalam kegiatan remaja di sekolah

2. Bagi Perawat

Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai counselor dan dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di sekolah sebagai suatu intervensi dari keperawatan khususnya dalam mengkaji mental dan psikis 90 pada remaja secara menyeluruh, sehingga dapat mengetahui perkembangan dan kebutuhan remaja khususnya terkait seksualitas

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko remaja seperti ketegasan, kekhawatiran, prinsip hidup, dan sumber informasi berupa media massa sehingga hasil penelitian yang didapatkan menjadi lebih baik b. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengobservasi langsung perilaku seksual remaja sehingga hasil penelitian lebih akurat DAFTAR PUSTAKA Alwisol. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press, 2004. Amran, Yuli. Pengolahan dan Analisis Data Statistik di Bidang Kesehatan. Ciputat: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012. Anindyadjati, Maharsi et al. “Pengaruh Pola Kelekatan terhadap Jenis Cinta pada Pasangan Suami Istri,” Jurnal Psikologi Vol. 4, no. 1 Juni 2006: h. 72- 82. Diunduh pada 7 Maret 2014. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Bicard Sara C. David F. Bicard. “Defining Behavior.” The Iris Center 2012. BKKBN. Tanda-tanda Anak Mulai Puber. Diakses dari ceria.bkkbn.go.id. Central for Disease Control and Prevention CDC. “Sexual Risk Behavior: HIV, STD, Teen Pregnancy Prevention,” 2013. Diunduh pada 9 Maret 2014 dari http:www.cdc.govHealthyYouthsexualbehaviors Christopherson Conner. Mediation of Late Adolesecent Health Risk Behaviors and Gender Influences. The Journal of Public Health Nursing Vol. 10 no. 4 2012:h. 410-413. Dahlan, M. Sopiyudin. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba Medika, 2013. Deasy. “Hubungan antara Kepribadian Big Five dan Perilaku Merokok pada Dewasa Muda.” Jurnal Phronesis Vol. 3, no. 4 2007. Diunduh pada 10 Maret 2014. Dewi, Ari Pristiana. “Hubungan Karakteristik Remaja, Peran Teman Sebaya dan Paparan Pornografi dengan Perilaku Seksual Remaja.” Tesis S2 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, 2012. Diunduh pada 16 Desember 2013. Dewi, Ika Nur Chaerani Tunggal. “Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja.” Tesis S2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Diponegoro, 2009. Diunduh pada 18 Desember 2013. Dharma, Kelana Kusuma. Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media, 2011. Edwina, Irene Prameswari. “Studi Deskriptif The Five-Factor Model of Personality pada Remaja”. Laporan Penelitian Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Februari 2012. Farikha, Rikha. “Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five dan Kecerdasan Emosi terhadap Perilaku Prososial Satuan Polisi Pamong Praja.” Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011. Feist, Jess Gregory J. Feist. Teori Kepribadian Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika, 2010. Friedman, Howard S. Miriam W. Schustack. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta : Erlangga, 2008. Geckova, Andrea Madarasova et al. “Psychosocial factors associated with sexual behavior in early adolescence.” The European Journal of Contraception and Reproductive Health Care Vol. 16 August 2011: h. 298-306. Diunduh pada 24 Desember 2013. Gesell, Arnold. The First Five Years of Life A Guide to The Study of The Preschool Child. USA: Harper Brothers Publishers, 2004. Ghufron Risnawati. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2010. Gracia, Juan Antonio Becerra et al. “A Controlled Study of The Big Five Personality Dimensions in Sex Offenders, Non-Sex Offenders and Non- Offenders.” The Journal Forensic Psychiatry Psychology Vol. 24, no. 2 2013:h. 233-246. Diunduh pada 17 Maret 2014. Hadjam, Noor Rachman Fridya Mayasari. “Perilaku Seksual dalam Berpacaran Ditinjau dari Harga Diri Berdasarkan Jenis Kelamin.” Jurnal Psikologi no. 2 2000h: 120-127. Diunduh pada 5 April 2014 Hadjam, Noor Rachman dkk. “Hubungan antara Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada Remaja.” Jurnal Psikologi no. 1 2002: h. 1-13. Diunduh pada 8 Januari 2014. Hanifah, Astin Nur Kusyogo Cahyo. “Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa SLTP Pengungsi Eks Timor Timur.” Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7, no. 2 Agustus 2012: h. 116-125. Diunduh pada 22 Februari 2014. Hidayat, Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika, 2008. Hidayat, Dede Rahmat. Pengantar Psikologi untuk Tenaga Kesehatan: Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: Trans Info Media, 2009. Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta: Erlangga, 2003. Ines, Fronteira et al. Sexual and Reproductive Health of Adolescents in Belgium, The Czech Republic, Estonia and Portugal. Ter European Journal of Contraception and Reproductive Health Care Vol. 14, no. 3 June 2009: h. 15-220. Diunduh pada 28 Desember 2013 dari http: www. ncbi. nlm. nih. govpubmed19565419 International Personality Item Pool IPIP. “Possible Qustionnaire Format for Administering the 50-item Set of IPIP Big-Five Factor Markers.” 2014. Diunduh pada 30 Maret 2014 dari http:ipip.ori.orgNew_IPIP-50-item- scale.htm Ivancevich, John M. dkk. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga, 2007. Jamaluddin, Dindin. Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. 2014. Diunduh pada 26 Maret 2014 dari http:kbbi.web.id Kasali, Rhenald. Re-Code Your Change DNA: Membebaskan Belenggu-belenggu untuk Meraih Keberanian dan Keberhasilan dalam Pembaharuan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007. Kazembe, Abigail. “Factors That Influence Sexual Behavior in Young Women”. African Journal of Midwifery and Woment’s Health Vol. 3, no. 2 17 Apr 2009: h. 67-73. Diunduh pada 26 Maret 2014 dari http: www. intermid. co.ukcgibingo.pllibraryarticle.cgi?uid=41855;article=ajm_3_2_67_73 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kemkes. “Kamus Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” 2013. Diunduh pada 8 Maret 2014 dari http:www.depkes.go.idindex.php?vw=2pg=Kamus Kuntarto, Niknik M. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2008. Kusnanto. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC, 2004. L’ Engle, Kelly Ladin et al. “The Mass Media are an Important Context for Adolescents’ Sexual Behavior.” Journal of Adolescent Health Vol. 38 2006: h. 186-192. Diunduh pada 30 Maret 2014. Lestari, Sri. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana, 2012. Mastuti, Endah. “Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five Adaptasi dari IPIP”. Insan Vol. 7, no. 3 Desember 2005: h. 264-276. Mayer, John D. “Asserting The Definition of Personality”. The Online Newsletter for Personality Science Issue 1, 2007. Miller, Joshua D. et al. “The The Utility of The Five Factor Model in Understanding Risky Sexual Behavior.” Personality and Individual Differences Vol. 36 2004: h. 1611-1626. Diunduh pada 17 Maret 2014. Miron, Amy G. Charles D. Miron. Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks kepada Remaja. Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2006. Moss, Simon. Five Factor Model of Personality, 2008. Diunduh pada 10 Maret 2014 dari http:www.psych-it.com.auPsychlopediaarticle.asp?id=80 ___________________. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta, 2006. ___________________. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineke Cipta, 2007. Nurhayati. “Hubungan Pola Komunikasi dan Kekuatan Keluarga dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja.” Tesis S2 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, 2011. Diunduh pada 28 Desember 2013. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009. Odeyemi et al. “Sexual Behavior and The Influencing Factors Among Out of School Female adolescents in Mushin Market, Lagos, Nigeria”. Int J Adolesc Med Health Vol. 21, no. 1 Jan-Mar 2009: h. 101-109. Diunduh pada 26 Maret 2014 dari http:www.ncbi.nlm.nih.govpubmed19526700 Olson, Matthew H. Hargenhahn. Pengantar Teori Kepribadian Edisi 8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013. O’ Sullivan. I Wanna Hold Your Hand: Romantic and Sexual Events in Adolescent Relationships. Perspective on Sexual and Reproductive Health Vol. 39 no. 2 2007: h. 100-107. Patmawati. Virginity Value Ditinjau dari Big Five Personality. Jurnal Imiah Psikologi Terapan Vol. 1, no. 2 Agustus, 2013: h. 216-229. Paul Elizabeth L. et al. “Hookups: Characteristics and Correlates of Collage Students’ Spontaneous and Anonymous Sexual Experiences.” The Journal of Sex Research Vol. 37, no. 1 February, 2000:h. 76-88. Diunduh pada 13 Maret 2014. Pervin, Lawrence A. dkk. Psikologi Kepribadian Teori dan Penelitian Edisi 9. Jakarta : Kencana. 2010. Pieter, Z Lubis, N. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana, 2010. Popkins, C. Nathan. The Five-Factor Model: emergence of a Taxonomic Model for Personality Psychology, 2001. Diunduh pada 10 Maret 2014 dari http:www.personalityresearch.orgpaperspopkins.html Potter Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik Volume 1. Jakarta: EGC, 2005. Pratiwi, Rinni Yudhi. “Seputar Kesehatan Anak : Kesehatan Remaja di Indonesia.” Diunduh pada 10 September 2013 dari http: idai.or.idpublic- articlesseputar-kesehatan-anakkesehatan-remaja-di20indonesia.html Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan – BKKBN Pusdu-BKKBN. “Kajian Profil Penduduk Remaja 10-24 THN : Ada apa dengan Remaja?. Jakarta: Pusdu-BKKBN,” 2011. Diunduh pada 20 Desember 2013. Puspitadesi dkk. “Hubungan Antara Figur Kelekatan Orang Tua dan Kontrol Diri dengan Perilaku Seksual Remaja.” Jurnal Psikologi Unversitas Sebelas Maret. 2011: h.1-10. Diunduh pada 1 Januari 2014. Quirk, Michael P. Patricia M. Fandt. The 2nd Language of Leadership. Francis: Psychology Press, 2000. Ramdhani, Neila. “Adaptasi Bahasa dan Budaya Inventori Big Five”. Jurnal Psikologi Vol. 39, no. 2 Desember 2012: h. 189-207. Rice, F. Philips. The Adolescent Development, Relationship, and Culture. USA: Allyn and Bacon. 2005. Riduwan. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta, 2007. Salisa, Anna. “Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, 2010. Diunduh pada 20 Desember 2013. Santrock, J. W. Adelescence : Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. 2007. Sarwono, Sarlito W. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Schmitt, David P. “The Big Five Related to Risky Sexual Behaviour Across 10 World Regions.” European Journal of Personality Vol. 18 2004:h. 301- 319. Diunduh pada 17 Maret 2014. Setiadi. “Konsep Penulisan Riset Keperawatan.” Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Smith, C. Veronica et al. “Relationships Between Daily Sexual Interactions and Domain-Specific and General Models of Personality Traits.” Journal of social and Personal Relationships Vol. 24, no. 4 2007h: 497-515. Diunduh pada 17 Maret 2014.