Etika Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

62 Tabel 5.5 Kategori Responden Berdasakan Trait Kepribadian Trait Kepribadian Frekuensi n Persentase Extraversion 18 21 Agreeableness 11 13 Conscientiousness 25 30 Neurocitism 20 24 Openess to experience 10 12 Total 84 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat responden dalam penelitian ini mayoritas termasuk dalam dimensi conscientiousness yaitu sebanyak 25 orang 30, sedangkan minoritasnya pada dimensi openness to experience 10 orang 12. Dimensi lain yang tersebar yaitu 18 orang 21 termasuk dimensi extraversion, 11 orang 13 dengan dimensi agreeableness, dan 20 orang 24 termasuk dalam dimensi neurocitism.

4. Gambaran Responden Berdasarkan Perilaku Seksual Berisiko

Tabel 5.6 Frekuensi Responden dengan Perilaku Seksual Berisiko Perilaku Seksual Frekuensi n Persentase Tidak Berisiko 53 63.10 Berisiko 31 36.90 Total 84 100 Data dari tabel di atas menunjukkan terdapat 53 orang 63.10 tidak melakukan perilaku seksual berisiko, sedangkan responden yang melakukan perilaku seksual berisiko sebanyak 31 orang 36.90. 63 Tabel 5.7 Perilaku Seksual Berisiko Responden No. Perilaku Seksual Berisiko Skor Frekuensi n Persentase 1 Berhubungan seksual tanpa pencegah kehamilan 1 - 2 Berhubungan seksual dengan pencegah kehamilan 1 1 3.23 3 Berhubungan seksual yang menyebabkan KTD 1 - 4 Tindakan aborsi karena hamil setelah berhubungan seksual 1 - 5 Masturbasi adiktif 1 6 19.35 6 Petting 1 - 7 Sodomi 1 - 8 Ciuman bibir 1 29 93.55 9 Oral sex 1 1 3.23 Dari tabel 5.7 menunjukkan bahwa responden yang telah melakukan ciuman bibir sebanyak 29 orang 93.55 , masturbasi adiktif sebanyak 6 orang 19.35 , berhubungan seksual dengan menggunakan pencegah kehamilan 1 orang 3,23 dan oral sex oleh 1 orang 3.23 . Tabel 5.8 Skor Perilaku Seksual Berisiko Responden Skor Total Perilaku Seksual Frekuensi n Persentase 1 26 83.87 2 4 12.90 3 1 3.23 4-9 Total 31 100 Tabel 5.8 menunjukkan jumlah atau banyaknya perilaku seksual berisiko yang dilakukan respoden. Responden yang melakukan 1 perilaku seksual berisiko sebanyak 26 orang 83.87 , 2 perilaku seksual sebanyak 4 orang 12.90 , dan 3 perilaku seksual oleh 1 orang 3.23 . Skor untuk 4-9 perilaku seksual tidak ada satupun responden yang melakukan atau jumlah respondennya 0 0. 64

C. Hasil Analisis Bivariat

Sebelum dilakukan analisis bivariat, peneliti melakukan uji normalitas data. Uji normalitas ini digunakan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai Kolmogorov Smirnov 0.05 maka data diasumsikan tidak berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Kolmogorov Smirnov 0.05 maka data diasumsikan berdistribusi normal. Berikut ini adalah hasil uji normalitas pada masing-masing variabel penelitian: Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Kolmogorov Smirnov KS Distribusi Data Extraversion 0.005 Tidak normal Agreeableness 0.043 Tidak normal Conscientiousness 0.200 Normal Neurocitism 0.184 Normal Openess to experience 0.000 Tidak normal Perilaku Seksual Remaja 0.000 Tidak normal Dari tabel 5.9 di atas data untuk dimensi extraversion, dimensi agreeableness, dimensi openess to experience, dan perilaku seksual remaja mempunyai distribusi tidak normal KS0.05, sedangkan untuk dimensi conscientiousness dan dimensi neurocitism mempunyai distribusi normal KS0.05. Semua variabel tidak memiliki distribusi data yang sama, maka untuk melakukan uji bivariat, uji yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis data dari dua variabel yang berbeda. Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi-dimensi trait kepribadian dengan perilaku seksual remaja di SMA Triguna Utama.