69 inilah maka karakteristik responden berdasarkan perbedaan jenis kelamin
dalam berperilaku seksual perlu diukur.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual Dewi, 2012. Hasil statistik pada penelitian ini menunjukkan
bahwa mayoritas usia responden adalah 16 tahun dengan usia termuda 14 tahun dan tertua 18 tahun.
Remaja usia 14-16 tahun merupakan masa remaja awal, dimana secara psikososial mampu membangun nilai, norma dan moralitas serta
mampu berpikir independen terhadap permasalahan dirinya Santrock, 2005. Masa remaja awal memiliki kemauan yang sulit dikompromikan
sehingga mungkin berlawanan dengan kemauan orang tua. Hal ini menyebabkan remaja cenderung melepaskan diri dari ikatan orang tuanya
dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya. Berbeda dengan remaja usia 17-18 tahun masa remaja akhir yang memiliki
emosi lebih stabil, minat dan konsentrasi semakin baik dan kemampuan menyelesaikan masalah sudah mulai berkembang Dewi, 2012.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan masa remaja awal dengan emosi yang belum stabil lebih berisiko terhadap perilaku tidak sehat,
salah satunya perilaku seksual beresiko remaja.
70
2. Gambaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi tentang
Perilaku Seksual
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sumber informasi responden tentang perilaku seksual mayoritas adalah dari media massa
91.7 dan teman sebaya 88.1. Wibowo 2004 menyatakan kelompok teman sebaya merupakan sarana yang menampung dan memberikan
informasi mengenai hal-hal seksual yang dianggap tabu oleh keluarga dan masyarakat, namun dapat dibicarakan secara terbuka dengan teman sebaya.
Informasi dari teman sebaya maupun media belum pasti tingkat
kebenarannya, bahkan cenderung tidak akurat dan keliru. Menurut BKKBN 2010 penyampaian informasi seksual yang vulgar dan menyesatkan dari
teman sebaya dan media dapat mendorong remaja berperilaku seksual berisiko.
Remaja pada perkembangan hormonal memiliki keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen dalam aktivitas seksual Valkenburg
Peter, 2011. Saat dorongan seks dalam diri remaja meningkat, mereka malah disisihkan dari segala informasi yang berbau seks BKKBN, 2010.
Orang tua dan guru bersikap tertutup dan enggan memberi informasi tentang seks sehingga remaja kemudian mencari sumber lain yaitu teman sebaya dan
media massa Rice, 2005. Media massa merupakan sumber informasi seksual yang lebih
penting dibandingkan orang tua dan teman sebaya, karena media massa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai keinginan dan kebutuhan