Bentuk Perilaku Seksual Remaja

37

E. Hubungan antara Trait Kepribadian dan Perilaku Seksual Remaja

Integrasi teori antara trait kepribadian dengan perilaku seksual remaja dapat dilihat dalam bagan kerangka teori penelitian sebagai berikut: Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian Pendekatan untuk memahami kepribadian meliputi Perkembangan remaja 1. Perkembangan biologis 2. Perkembangan kognitif 3. Perkembangan psikologis 4. Perkembangan sosial 5. Perkembangan moral dan spiritual Zahra, 2005 Pengembangan identitas pribadi atau kepribadian Hurlock , 2003 mengintegrasikan kebiasaan, sikap, dan keterampilan Perilaku seksual remaja Hurlock , 2003 Trait kepribadian 1. Openness to experience

2. Conscientiousness

3. Extraversion

4. Agreeableness

5. Neuroticism

Costa dan McCrae, 1997 dalam Kasali 2007 McKinley Health Center 1995 dalam Miron Charles, 2006 Perilaku seksual berisiko Paling tidak bersisiko 38

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini mengkaji dua variabel yang terdiri dari variabel bebas independent dan variabel terikat dependent. Variabel independent penelitian ini yaitu trait kepribadian yang mencakup dimensi openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Variabel dependent yakni perilaku seksual berisiko remaja. Hubungan antara variabel independent dan dependent digambarkan dalam bentuk kerangka konsep seperti pada bagan 3.1. Variabel Independent Variabel Dependent Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Trait Kepribadian 1. Openness to experience 2. Conscientiousness 3. Extraversion 4. Agreeableness 5. Neuroticism Perilaku Seksual Remaja 39

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian Setiadi, 2007. Berdasarkan kerangka konsep yang telah dibuat, maka hipotesis penelitian yang muncul adalah : H a 1. Ada hubungan antara dimensi extraversion dengan perilaku seksual berisiko remaja di SMA Triguna Utama H a 2. Ada hubungan antara dimensi agreeableness dengan perilaku seksual berisiko remaja di SMA Triguna Utama H a 3. Ada hubungan antara dimensi conscientiousness dengan perilaku seksual berisiko remaja di SMA Triguna Utama H a 4. Ada hubungan antara dimensi neuroticism dengan perilaku seksual berisiko remaja di SMA Triguna Utama H a 5. Ada hubungan antara dimensi openness to experience dengan perilaku seksual berisiko remaja di SMA Triguna Utama

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Jenis kelamin Ciri biologis yang dimiliki responden berdasarkan gender Dewi, 2012 Kuesioner Pertanyaan tertulis pada karakteristik remaja yang menyediakan 2 alternatif jawaban 1. Perempuan 2. Laki-laki Nominal Usia Rentang kehidupan yang diukur sampai ulang tahun terakhir Dewi, 2012 Kuesioner Pertanyaan tertulis yang diisi responden secara langsung Usia responden Interval Sumber informasi Segala sumber yang dapat memberikan informasi perilaku seksual Dewi, 2012 Kuesioner Pertanyaan tertulis yang menyediakan 4 alternatif jawaban 1. Keluarga 2. Teman 3. Orang lain 4. Media massa Nominal Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Variabel Independent Trait kepribadian Lima dimensi dalam kepribadian yang bisa digunakan untuk mencari perbedaan antar individu Friedman Schustack, 2008 Possible Qustionnaire Format for Administering the 50- Item Set of IPIP Big- Five Factor Markers dari Goldberg, L. R. Kuesioner yang digunakan terdiri dari 40 item 1992, dalam International Personality Item Pool, 2014. Skala likert. Favorable: 1 = STS Sangat Tidak Sesuai 2 = TS Tidak Sesuai 3 = AS Agak Sesuai 4 = S Sesuai 5 = SS Sangat sesuai Sebaliknya pada unfavorable Semakin tinggi skor yang dimiliki subjek pada sebuah dimensi, semakin kuat ciri kepribadian tersebut melekat pada diri subjek, demikian pula sebaliknya Goldberg, L. R., 1992 dalam International Personality Item Pool, 2004. Interval