Matriks External Factor Evaluation EFE Komunikasi Pemasaran

Tani yang tidak menjadi kekuatan utama adalah bentuk usaha koperasi yang berbadan hukum lalu diikuti dengan penggunaan teknologi produksi yang modern, dengan masing-masing bobot 0.079 dan 0.069, dan skor peringkat tiga. Hal ini dikarenakan teknologi modern seperti cooling unit tidak digunakan, karena susu yang diperah tidak lagi didinginkan dulu sebelum dikirim ke PT Cimory. Sedangkan untuk analisis kelemahan, berdasarkan data matriks IFE dapat dilihat bahwa yang menjadi kelemahan utama dari KUD adalah kepemimpinan yang buruk di KUD Giri Tani dengan perolehan peringkat satu dan bobot 0.090. Manajemen sumberdaya manusia yang kurang memadai mendapat bobot 0,069, paling kecil dari bobot kelemahan lainnya, namun karena memperoleh peringkat dua, bukan merupakan kelemahan utama. Kelemahan utama didasarkan pada perolehan peringkat, baru setelah itu bobotnya.

7.2.2. Matriks External Factor Evaluation EFE Komunikasi Pemasaran

KUD Giri Tani. Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal yang dihadapi KUD Giri Tani. Langkah-langkah dalam penyusunan matriks EFE hampir sama dengan penyusunan matriks IFE, yang membedakan adalah lingkungan yang akan diidentifikasi. Matriks EFE akan menganalisis lingkungan eksternal perusahaan berupa faktor peluang dan ancaman yang dihadapi KUD Giri Tani dalam memasarkan susu sapinya. Jika total skor EFE 3.0-4.0 berarti respon yang diberikan KUD Giri Tani kepada lingkungan eksternal tergolong tinggi dalam menjalankan strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman, 2.0-2.99 berarti respon tergolong sedang atau rata-rata, dan 1.0-1.99 berarti respon tergolong rendah. Berdasarkan matriks EFE pada Tabel 11 diperoleh total skor terbobot sebesar 2.932. Nilai ini mengindikasi bahwa respon yang diberikan KUD Giri Tani terhadap lingkungan eksternal tergolong sedang atau rata-rata dalam menjalankan strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Hasil evaluasi matriks EFE, pada faktor peluang terlihat bahwa peluang pasar yang baik memperoleh bobot yang tertinggi sebesar 0.105, dengan skor peringkat empat, mengindikasikan bahwa faktor ini sangat direspon tinggi oleh KUD Giri Tani. Artinya berdasarkan hasil analisis matriks EFE secara empiris memperlihatkan bahwa peluang utama yang dapat dimanfaatkan KUD Giri Tani adalah peluang pasar yang baik. Dengan adanya peluang pasar yang baik KUD Giri Tani dapat mengoptimalkan upaya perluasan daerah pemasaran produk. Faktor peluang kedua tertinggi bagi KUD Giri Tani adalah perkembangan teknologi pemerahan dan sistem informasi yang semakin cepat dengan peringkat empat dan bobot 0.079. Dengan adanya perkembangan teknologi pemerahan dan sistem informasi, dapat mempermudah KUD Giri Tani untuk melakukan mekanisme produksi susu sapi yang berkelanjutan, dan perkembangan sistem informasi yang semakin pesat juga dapat membentu KUD Giri Tani untuk mempertahankan keberadaan usaha. Faktor peluang ketiga adalah pertambahan jumlah penduduk dengan peringkat empat dan bobot 0.068. Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan permintaan akan susu terus meningkat. Permintaan akan susu yang terus meningkat, membuat KUD Giri Tani dapat terus berproduksi karena permintaannya berkelanjutan. Sedangkan untuk dukungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah memperoleh bobot tertinggi kedua, namun peringkat skornya tiga, mengindikasikan bahwa KUD Giri Tani tidak terlalu tinggi merespon peluang ini, jika dibandingkan dengan faktor peluang lain yang mendapat peringkat skor empat. Pada faktor ancaman, adanya wabah penyakit menjadi faktor ancaman pertama yang paling direspon oleh KUD Giri Tani dengan skor peringkat empat dan bobot 0.100. Faktor ancaman ini menyebabkan banyak sapi yang sakit lalu mati. Jika sapi banyak yang mati maka akan berakibat pada produksi susu yang semakin berkurang, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi KUD Giri Tani. Faktor ancaman kedua selanjutnya yang direspon tinggi oleh KUD Giri Tani adalah kondisi ekonomi, politik, hukum dan keamanan yang kurang kondusif dengan peringkat empat dan bobot 0.068. Kondisi ekonomi, politik, hukum dan keamanan yang kurang kondusif dapat menyebabkan usaha KUD Giri Tani tidak stabil. Fluktuasi harga baik susu, bahan bakar minyak, listrik, dan lain-lain mengharuskan KUD Giri Tani harus terus waspada dan pandai-pandai menyesuaikan diri. Terkadang hal ini menjadi kesulitan bagi KUD Giri Tani karena sumberdaya yang kurang memadai. Faktor ancaman ketiga yang direspon cukup kuat oleh KUD Giri Tani adalah ketersediaan bibit sapi yang rendah, dengan peringkat tiga dan bobot 0.058. Ketersediaan bibit sapi yang rendah menjadi kekhawatiran KUD Giri Tani tidak dapat menggantikan sapi yang telah mati akibat wabah penyakit yang ada. Sedangkan untuk faktor peluang produk pengganti susu tidak direspon kuat oleh KUD dengan peringkat satu dan bobot 0.074. Walaupun banyak prduk minuman pengganti susu di pasar, namun menurut KUD, masih banyak orang yang tetap memilih susu sebagai minumannya. Begitu juga dengan faktor ancaman kebijakan impor susu, KUD Giri Tani tidak merespon kuat, dengan peringkat satu dan bobot 0.084 karena KUD Giri Tani kebijakan impor susu ini sebagai dampak dari kondisi ekonomi yang kurang kondusif. KUD Giri Tani menganggap faktor ancaman ekonomi yang kurang kondusif lebih patut direspon kuat, karena jika kondisi ekonomi kondusif maka tidak akan ada yang namanya kebijakan impor susu. Persaingan dengan badan usaha lain baik koperasi dan non koperasi menjadi salah satu faktor ancaman yang cukup direspon oleh KUD dengan peringkat dua dan bobot 0.084, karena menurut KUD Giri Tani, persaingan ini tidak terlalu kuat terasa. Persaingan antar pemasok susu tidak terlalu terjadi karena terkadang mereka bekerja sama untuk memenuhi permintaan susu nasional. Tabel 11 Matriks evaluasi faktor eksternal KUD Giri Tani Faktor strategi eksternal Bobot Peringkat Skor Bobot Peluang Opportunity 1. Adanya peluang pasar yang baik 0.105 4 0.421 2. Adanya dukungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah 0.100 3 0.300 3. Daya dukung sumberdaya alam yang memadai 0.089 3 0.268 4. Perkembangan teknologi pemerahan dan sistem informasi yang semakin pesat 0.079 4 0.316 5. Jumlah rumah tangga peternak sapi perah yang banyak di daerah Cisarua 0.089 2 0.179 6. Pertumbuhan jumlah penduduk 0.068 4 0.274 Ancaman Threats 7. Adanya wabah penyakit 0.100 4 0.400 8. Kondisi ekonomi, politik, hukum, dan keamanan yang kurang kondusif 0.068 4 0.274 9. Kebijakan pemerintah tentang impor susu 0.084 1 0.084 10. Ketersediaan bibit atau bakalan sapi yang rendah 0.058 3 0.174 11. Adanya produk minuman pengganti susu 0.074 1 0.074 12. Persaingan dengan badan usaha lain baik koperasi maupun non koperasi 0.084 2 0.168 Total 1 2.932

7.2.3. Matriks SWOT untuk Formulasi Strategi Komunikasi Pemasaran Susu KUD Giri Tani.