Hubungan komunikasi  dalam  struktur  organisasi  KUD  Giri  Tani  kurang begitu  baik,  terutama  dalam  hubungan  antara  badan  pengurus.  Ketua  KUD  Giri
Tani  tidak  memiliki  hubungan  yang  baik  dengan  badan  pengurus  di  bawahnya seperti bendahara dan sekretaris KUD Giri Tani. Hubungan yang kurang harmonis
ini  disebabkan  adanya  perbedaan  pendapat  antara  ketua  KUD  Giri  Tani  dengan sekretaris  dan  bendahara  KUD  Giri  Tani  mengenai  kebijakan  pengiriman
langsung ke PT Cimory.
4.3. Sumberdaya Manusia
KUD  Giri  Tani  membutuhkan  karyawan  dalam  menjalankan  usahanya. Jika  KUD  Giri  Tani  hanya  dijalankan  oleh  badan  pengurus  dan  badan  pengawas
saja, maka KUD Giri Tani tidak akan dapat menjalankan usahanya dengan lancar. KUD  Giri  Tani  membutuhkan  sumber  daya  manusia  untuk  bagian  tata  usaha,
bagian persusuan,  bagian  gudang  pakan  ternak,  inseminator,  pengemudi,  dan satpam untuk meningkatkan kinerja usaha KUD Giri Tani. KUD Giri Tani sudah
memperkerjakan  sebanyak  23  orang  dari  awal  berdirinya  sampai  sekarang,  dan pada  umumnya  karyawan  yang  diperkerjakan  di  KUD  Giri  Tani  merupakan
masyarakat  sekitar  KUD  dan  ada  beberapa  yang  berasal  dari  luar  sekitar  KUD seperti  Cianjur.  Karyawan KUD  Giri  Tani  yang  terdiri  23  orang,  terbagi  di
beberapa  bagian  seperti  yang  tersebut  di  atas,  diantaranya  tujuh  orang  di  bagian tata  usaha,  enam  orang  di  bagian  persusuan,  tiga  orang  di  bagian  gudang  pakan
ternak,  satu  orang  sebagai  inseminator,  tiga  orang  sebagai  pengemudi, dan  tiga orang sebagai satpam. Tingkat pendidikan karyawan yang diperkerjakan di KUD
Giri  Tani rata-rata lulusan  SD  sebanyak  sebelas  orang,  sisanya  SLTP  sebanyak enam orang,  lulusan  SMA  sebanyak  lima orang,  dan  lulusan  S1  hanya  ada  satu
orang. Tingkat  pendidikan  karyawan  sangat  mempengaruhi  kualitas  suatu organisasi, semakin tinggi pendidikan karyawan maka kualitas koperasi pasti akan
semakin baik pula.
4.4. Keanggotaan KUD Giri Tani
Keanggotaan  KUD  Giri  Tani  terdiri  dari  para  peternak,  para  pengrajin, para  petani  dan  masyarakat  yang  tinggal  di  sekitar  KUD  Giri  Tani.  Namun
anggota  yang  aktif  sebagian  besar adalah  yang  berprofesi  sebagai  peternak.  Para peternak  sapi  perah  yang  tergabung  dalam  keanggotaan  KUD  Giri  Tani  berasal
dari wilayah kecamatan Cisarua dan kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor yang  terdiri  dari  lima  kelompok  tani  ternak  sapi  perah.  Kelompok-kelompok
peternak sapi perah itu antara lain: 1. Kelompok Tani “Baru Tegal” di Kampung Baru Tegal desa Cibereum
2. Kelompok Tani “Baru Sireum” di Kampung Paragajen desa Cibereum 3. Kelompok Tani “Bina Warga” di Kampung Joglo desa Cibereum
4. Kelompok Tani “Tirta Kencana” di Kampung Sampai desa Tugu Selatan 5. Kelompok  Tani  “Mekar  Jaya”  di  desa  Cipayung  Kecamatan
Megamendung Populasi  sapi yang  dimiliki  oleh KUD  Giri  Tani berdasarkan  data tahun
2007; kelompok tani Baru Tegal memiliki populasi sebanyak 274 ekor, kelompok Tani  Baru  Sireum  sebanyak  325  ekor,  kelompok  tani  Bina  Warga  sebanyak  187
ekor, kelompok tani Tirta Kencana sebanyak 107 ekor, kelompok tani mekar jaya sebanyak 140 ekor. Jika dikalkulasikan total sapi dari keseluruhan populasi sapi di
lima kelompok tani tersebut pada tahun 2007 sebanyak 1033 ekor. Jumlah ternak yang dimiliki menunjukkan asset yang dimiliki oleh para peternak anggota KUD,
jumlah  ternak  yang  dimiliki  peternak  itu  akan  menentukan  mereka  disebut peternak besar maupun kecil.
Jumlah  populasi  ternak  di  KUD  Giri  Tani  mengalami  penurunan  dari tahun  2006  dan  tahun  2007,  pada  tahun  2006  jumlah  ternak  yang  dimiliki  KUD
Giri  Tani  adalah  1053,  sedangkan  pada  tahun  2007  jumlah  ternak  yang  dimiliki KUD  Giri  Tani  adalah  1033.  Dalam  tempo  satu  tahun  ada  20 ekor  sapi  yang
dijual.  Penjualan  20  ternak  ini  dilakukan  karena  produksi  susu  dari  sapi  tersebut mengalami  penurunan,  sehingga  pendapatan  yang  diterima  peternak  mengalami
penurunan. Ternak yang mengalami penurunan produksi susu ini biasanya adalah sapi yang sudah afkir, atau sapi yang sudah melahirkan sebanyak enam kali. Hal
inilah  yang  menyebabkan  biaya  produksi  yang  dikeluarkan  peternak  lebih  besar dari  pendapatannya,  sehingga  peternak  lebih  memilih  untuk  menjual  sapinya
daripada  terus  mengalami  kerugian. Selain  itu  petani  juga  memerlukan  biaya untuk  menyekolahkan  anaknya  dan  biaya  hidup  sehari-hari  serta  untuk
merenovasi  rumah,  sehingga  penjualan  sapi  dianggap  lebih  baik  daripada  terus memeliharanya.
Koperasi  tidak  mungkin  terbentuk  tanpa  adanya  anggota sebagai  tulang punggungnya.  Seperti  telah  dijelaskan  di  tinjauan  pustaka  koperasi  merupakan
kumpulan  orang  dan  bukanlah  kumpulan  modal.  Jumlah  anggota  sangat menentukan  besarnya  modal  yang  dimiliki  koperasi.  Semakin  banyak  jumlah
anggota  yang  dimiliki  koperasi  maka  semakin  kuat  kedudukan  koperasi  sebagai badan  usaha,  baik  ditinjau  secara  organisasi  maupun  secara  ekonomis.  Badan
usaha  koperasi  dikelola  dan  dibiayai  oleh  para  anggota,  bertambahnya  jumlah anggota  berarti  bertambahnya  pemasukan  modal  yang  bersumber  dari  simpanan-
simpanan  anggota.  Manfaat  utama  yang  diharapkan  dari  keanggotaan  koperasi adalah  dukungan  koperasi  terhadap  kelancaran  atau  kestabilan  usaha,  dan
kebutuhan konsumsi para anggota, seperti: a.
Pemasaran  hasil  produksi  para  anggota  dengan  harga  jual  yang  lebih  tinggi dan atau lebih stabil.
b. Pengadaan input untuk anggota dengan harga beli yang lebih rendah dan atau
lebih stabil. c.
Pengadaan  kebutuhan konsumsi  dengan  harga  yang  lebih  murah  dan  atau stabil.
Keanggotaan di KUD Giri Tani dilakukan secara sukarela dan didasarkan pada  kesamaan  kepentingan.  Para  anggota  KUD  Giri  Tani  sebagian  besar
memiliki kepentingan ingin memasarkan susu yang dimilikinya dan dapat dengan mudah memperoleh kredit dari KUD. Kesamaan kepentingan inilah yang menjadi
tolok  ukur  untuk  menentukan  diterima  atau  ditolaknya  seseorang  atau  badan hukum  menjadi  anggota  koperasi.  Jika  seseorang  atau  suatu  badan  hukum
memiliki  kepentingan  yang  sama  dengan  visi  dan  misi  koperasi  maka  seseorang atau  badan  hukum  tersebut  dapat  diterima  menjadi  anggota  koperasi,  namun
apabila  tidak  sama  maka  seseorang  atau  badan  hukum  tersebut  tidak  dapat menjadi anggota koperasi.
Keanggotaan  KUD  Giri  Tani  juga  sangat  demokratis,  jika  ada  anggota KUD Giri Tani yang merasa sudah tidak memiliki kepentingan lagi dengan KUD,
maka  KUD  memberikan  kebebasan  kepada  anggota  tersebut  untuk  menentukan
pilihan  apakah  ingin  keluar  dari  keanggotaan  atau  tetap  menjadi  anggota  KUD Giri  Tani.  Dalam  hal  ini  KUD  Giri  Tani  memberikan  kehendak  bebas  kepada
anggota.  Jika  ada  anggota  yang  ingin  keluar  dari  keanggotaan  KUD,  maka  yang bersangkutan  harus  menyelesaikan  syarat-syarat  yang  harus  dipenuhi  untuk
pemutusan keanggotaan. Syarat yang dipenuhi ini menyangkut hak dan kewajiban sebagai  anggota  KUD  Giri  Tani  sesuai  dengan  Anggaran Dasar  dan  Anggaran
Rumah Tangga ADART KUD Giri Tani. Setiap anggota KUD Giri Tani mempunyai hak dan kewajiban yang sama
terhadap  KUD.  Kesamaan  hak  dan  kewajiban  untuk  setiap  anggota  KUD  ini dimaksudkan  untuk  menghindari  adanya  kecenderungan  anggota  hanya
mementingkan  kepentingan  diri  sendiri.  Undang-Undang  Republik  Indonesia pasal 20 No. 251992 secara rinci mengatur kewajiban dan hak anggota.
Kewajiban  dari  masing-masing  anggota  yang  tergabung dalam  KUD  Giri Tani, adalah berikut ini:
a. Memenuhi ADART serta keputusan yang telah disepakati dalam RAT Rapat
Akhir Anggota b.
Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. c.
Mengembangkan  dan  memelihara  kebersamaan  berdasarkan  atas  asas kekeluargaan.
Sedangkan hak anggota KUD Giri Tani, adalah sebagai berikut: a.
Menghadiri,  menyatakan,  pendapat  dan  memberikan  suara  dalam  rapat anggota
b. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota, pengurus, ataupun pengawas
c. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam AD
d. Mengemukakan  pendapat  atau  saran  kepada  pengurus  di  luar  rapat  anggota
baik diminta maupun tidak diminta e.
Memanfaatkan  koperasi  dan  mendapat  pelayanan  yang  sama  antar  sesama anggota
f. Mendapat  keterangan  mengenai  perkembangan  koperasi  menurut  ketentuan
dalam Anggaran Dasar Keanggotaan KUD Giri Tani memiliki dua jenis keanggotaan, diantaranya:
anggota  aktif  dan  anggota  non  aktif.  Anggota  aktif  merupakan  anggota  yang
masih  terus  melakukan  transaksi  dengan  KUD  sampai  periode  terakhir  yang sedang  berjalan.  Sedangkan  anggota  non  aktif  adalah  anggota  KUD  yang  tidak
lagi  melakukan  transaksi  dengan  anggota  tetapi  masih  memiliki  keterikatan dengan  KUD  karena  masih  membayarkan  simpanan  pokok  maupun  simpanan
wajib kepada KUD setiap bulan. Jumlah anggota yang menjadi anggota KUD Giri Tani adalah sebagai berikut:
Tabel 7 Perkembangan jumlah anggota KUD Giri Tani
Tahun Jumlah anggota orang
Jumlah anggota aktif orang 2005
864 159
2006 867
150 2007
878 136
2010 880
167
Sumber: KUD Giri Tani
Berdasarkan informasi dari Tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa dari sekian banyak  anggota  yang  dimiliki  KUD  hanya  sekitar  20  persen saja  yang  menjadi
anggota  aktif,  maka  dapat  dilihat  bahwa  tingkat  partisipasi  anggota  KUD  masih sangat  rendah.  Partisipasi  yang  rendah  ini  dikarenakan  banyak  anggota  KUD,
terutama  peternak  besar  yang  tidak  lagi  mengirimkan  susunya  melalui  KUD, melainkan  langsung  mengirimkan  susunya  kepada  PT.  Cimory  yang  saat  ini
merupakan pelanggan tetap dari KUD Giri Tani. Pengiriman  langsung  ke  PT.  Cimory  ini  menyebabkan pengurangan
pendapatan  KUD  Giri  Tani  karena  tidak  ada  lagi  pemasukan  sebesar  sepuluh persen dari harga jual ke kas KUD. Inilah yang menjadi permasalahan bagi KUD,
tidak ada tindakan tegas dari ketua untuk menyelesaikan masalah ini. seharusnya diadakan  tindakan  tegas,  bagi  peternak  yang  tidak  mengirimkan  susunya melalui
perantara KUD sebaiknya tidak perlu lagi menjadi anggota KUD Giri Tani. Selain itu,  rendahnya  partisipasi  anggota  KUD  Giri  Tani  ini  juga  disebabkan  karena
banyak  peternak  yang  merasa  bahwa  beternak  susu  sapi  perah  tidak  terlalu menghasilkan  keuntungan  yang  besar.  Pendapat  ini  menyebabkan  banyak
peternak  anggota  KUD  Giri  Tani  menjual  sapi  perahnya  dan  beralih  ke  profesi lain.  Penjualan  sapi  ini  kebanyakan  dilakukan  oleh  peternak  kecil  yang  hanya
memiliki satu sampai sepuluh ekor sapi. Mereka berpendapat daripada mendapat keuntungan yang kecil lebih baik sapi yang mereka miliki dijual.
Rendahnya  partisipasi  anggota juga  disebabkan  banyak  anggota  KUD yang memiliki motivasi yang salah saat menjadi anggota KUD Giri Tani, mereka
menjadi  anggota  KUD  Giri  Tani  bukan  ingin  membantu  KUD  Giri  Tani  dalam usaha  persusuan  namun  untuk  mendapatkan  kemudahan  dalam  akses  simpan
pinjam.  Untuk  menjadi  anggota  KUD  Giri  Tani,  terdapat  beberapa  persyaratan yang  harus  dipenuhi,  antara  lain:  mengisi  formulir  pendaftaran,  menyetorkan
simpanan  pokok  Rp.  10.000,-, dan  menyetorkan  simpanan  wajib  sebesar  Rp. 1000,-, serta melampirkan fotokopi KTP serta pas foto 3X4 sebanyak dua lembar.
BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH