Nilai Ekonomi Situ Gede dari Kegiatan Pemancingan

VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan dalam penelitian ini maka di tarik beberapa kesimpulan sesuai tujuan penelitian yakni sebagai berikut: 1. Hasil analisis presepsi responden sekitar terhadap keberadaan Situ Gede saat ini adalah persepsi untuk kualitas udara dan kualitas air sekitar Situ Gede saat ini dalam keadaan baik. Persepsi responden terhadap pengelolaan kawasan Situ Gede yaitu pemanfaatan untuk pemancingan dan wisata yaitu tidak baik dan pengelolaan pemanfaatan pertanian yaitu baik. Persepsi responden terhadap pemandangan alam adalah indah dan kebersihan lingkungan di Situ Gede adalah tidak baik. 2. Ada tiga jenis pemanfaatan di Situ Gede yaitu pemanfaatan untuk pemancingan, pemanfaatan untuk irigasi pertanian, dan pemanfaatan untuk wisata. Situ Gede merupakan salah satu ikon dari tempat wisata di Kota Bogor yang memiliki kondisi lingkungan yang masih terjaga dan keindahan alam yang masih terpelihara merupakan daya tarik pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata. Pemanfaatan untuk irigasi pertanian dapat dilihat dari kondisi bangunan air di Situ Gede cukup terjaga dan berfungsi dengan baik, ditandai bangunan pengeluaran outlet dan pintu air yang berfungsi untuk mengairi lahan pertanian seluas 127 Ha. 3. Nilai total ekonomi dari nilai guna Situ Gede adalah sebesar Rp 3.797.302.971 per tahun. Nilai total ekonomi tersebut terdiri dari nilai ekonomi pemancingan sebesar Rp 2.621.740.000, nilai ekonomi pertanian sebesar Rp 18.500.471 dan nilai ekonomi wisata sebesar Rp 1.157.062.500.

7.2 Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang diajukan dalam pengelolaan situ saat ini dan mendatang agar pemanfaatannya dapat optimal dan berkelanjutan. 1. Penyedian fasilitas, baik fasilitas rekreasi, pemancingan dan fasilitas umum sebagai penunjang kegiatan pemanfaatan Situ Gede perlu ditingkatakan demi kenyamanan pengunjung dan pemancing. 2. Perlu adanya publikasi dari pemerintah ataupun pihak pengelola terkait keberadaan, gambaran dan potensi Situ Gede melalui berbagai media sehingga lebih banyak orang yang datang ke Situ Gede. 3. Adanya pembayaran untuk pengadaan air “ulu-ulu” diharapakan pemeliharaan saluran irigasi pertanian lebih diperhatikan lagi agar mengalirkan air secara optimal untuk petani.

4. Penelitian yang disarankan untuk dilanjutkan yaitu perlu adanya perhitungan

terhadapa nilai pemanfaatan tidak langsung sehingga valuasi ekonomi total Situ Gede dapat diketahui. DAFTAR PUSTAKA Alkadri M Suhandojo. 1999. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumber daya Alam Manusia Teknologi. Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah. Bogor. Amanda, S. 2009. Analisis Willingnes to Pay Pengunjung Obyek Wisata Danau Situ Gede dalam Upaya Pelestarian Lingkungan. Skripsi. Jurusan Ekonomi Sumber daya Alam dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Asnil.2012. Analisis Penilaian Ekonomi dan Kebijakan Pemanfaatan Sumberdaya Danau yang Berkelanjutan. [Tesis]. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. [BPSDA] Badan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Bogor. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air. Departemen Pekerjaan Umum, Bogor. Davidoff, L. L. 1991. Psikologi Suatu Pengantar. Erlangga. Jakarta. Desa Cikarawang. 2012. Profil Desa Cikarawang. Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Jawa Barat. Fauzi. A. dan Anna, s. 2003 . Model Optimasi “Multiole Use” Pedoman Pemanfaatan Sumberdaya dan Pulau-Pulau Kecil. Working Paper.Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Teori dan Aplikasi. Gramedia. Jakarta. Ginting, P. 2006. Filasfat Ilmu dan Metode Penelitian. USU Press, Medan. Grima, L, Berkes, F. 1989. Natural resources: access, rights to use an management in Common Property Resources: Ecology and Community Based Sustainable Development. London: Belhaven Press, London. Hasan, M. I. 2002. Pokok-pokok Materi Metedologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia. Bogor. Hidayati, Z. 2012 Juni. Analisis Nilai Ekonomi Keberadaan Wisata Alam Danau Siais di Kabupaten Tapanuli Selatan. Peronema Forestry Science Journal, siap terbit.