Persepsi Responden Berdasarkan Kebersihan Lingkungan dan

Tabel 15 Analisis Ekonomi Dari Kegiatan Memancing di Situ Gede No. Uraian Harga per satuan Rp per Kg Jumlah Kg per Tahun Nilai Rp per Tahun I PENERIMAAN 1.Tawes 15.000 46,2 693.000 2. Patin 15.000 56,5 847.000 3. Mujair Nila 22.000 116,6 2.565.200 4. Gabus 35.000 52,8 1.848.000 5. Bawal 30.000 1,47 44.000 Total Penerimaan 5.997.200 II BIAYA VARIABEL Konsumsi 3.907.200 Umpan 920.300 Lumut 218.500 Transportasi 360.800 Total Biaya Tunai 5.406.800 III BIAYA TETAP Penyusutan Alat Pancing 239.800 Total Biaya Tetap 239.800 TOTAL BIAYA 5.646.700 MANFAAT BERSIH 350.500 Penerimaan pemancingan terdiri dari penerimaan ikan tawes sebanyak Rp 693.000 per tahun, penerimaan ikan patin sebanyak Rp 847.000 per tahun, penerimaan ikan gabus sebanyak Rp 2.565.200 per tahun, penerimaan ikan mujair sebanyak Rp 1.848.000 per tahun dan penerimaan ikan bawal sebanyak Rp 44.000 per tahun. Total penerimaan yang diperoleh pemancing sebesar Rp 5.997.200 per tahun. Biaya yang dikeluarkan pemancing meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap berupa nilai penyusutan alat tangkap sebesar Rp 239.800 per tahun, sedangkan biaya variabel adalah berupa biaya konsumsi Rp 3.907.200 per tahun dan biaya umpan sebesar Rp 920.000 per tahun, biaya trasnportasi sebesar Rp 360.800 per tahun dan biaya lumut sebesar Rp 218.500 per tahun . Hasil biaya total yang harus dikeluarkan pemancing sebesar Rp 5.406.800 per tahun. Manfaat bersih yang dihasilkan dari perikanan tangkap adalah Rp 350.500 per tahun. Estimasi banyaknya pemancing di Situ Gede dalam satu tahun diketahui berdasarkan wawancara langsung. Wawancara tersebut di lakukan kepada pemancing yang melakukan kegiatan memancing antar lima sampai tujuh hari dalam satu minggu. Hal ini dikarenakan pemancing tersebut lebih mengetahui keadaan yang terjadi di Situ Gede. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Jumlah Pemancing Dalam Satu Tahun Hari Jumlah orang per minggu Jumlah orang per tahun Senin 20 880 Selasa 20 880 Rabu 20 880 Kamis 20 880 Jum‟at 20 880 Sabtu 30 1.320 Minggu 40 1.760 Jumlah 170 7.480 Berdasarkan hal tersebut pemancing pertahun sebanyak 7.480 orang Menghitung nilai ekonomi pemancingan di dapatkan dari manfaat bersih memancing sebanyak Rp 350.500 per tahun. Dengan demikian nilai ekonomi adalah: = 7.480 orang x Rp 350.500 per tahun = Rp 2.621.740.000 per tahun

6.3.2 Nilai Ekonomi Situ Gede dari Kegiatan Irigasi Pertanian

Situ Gede dalam kegiatan pertanian yaitu sebagai sumber air irigasi untuk keagiatan pertanian. Sumber air yang ada di situ berasal dari mata air dan saluran irigasi Cibanten dan Cibende. Kondisi saluran irigasi di pengairan Desa Cikarawang saat ini mengalami kerusakan. Kerusakan yang dimaksud berupa keboncoran pipa pengairan. Upaya perbaikan yang ada saat ini belum ada perbaikan. Biasanya petani melakukan kegiatan gotong royong untuk memperbaiki kebocoran tersebut, tetapi kegiatan perbaikan tersebut masih sementara. Petani padi sawah di daerah ini sangat bergantung pada irigasi pertanian untuk kegiatan pertanian. Agar semua petani dapat memanfaatkan air tersebut maka penggunaan air untuk kegiatan pertanian dibatasi, sehingga hanya terjadi satu kali musim tanam dalam setahun. Nilai ekonomi dari kegiatan pertanian yaitu didapat dari perhitungan dan menentukan nilai ekonomi dari pemanfaatan irigasi pertanian di Desa Cikarawang. Penilaian nilai ekonomi dari kegiatan irigasi tersebut dilakukan melalui pendekatan biaya yakni berapa rupiah biaya yang dikeluarkan petani untuk mengairi sawahnya per musim tanam dalam per Ha. Pendekatan usahatani ini dilihat dari penerimaan dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usahatani tersebut. Biaya dalam penelitian ini diambil dari biaya pengadaan air per Ha permusim tanam. Sebelum mengetahui nilai irigasi pertanian desa Cikarawang terlebih dahulu mengetahui pendapatan usahatani yang dilakukan di desa tersebut. Pendapatan usahatani padi sawah didapatkan dari selisih antara penerimaan lampiran 7 dengan biaya lampiran 8 yang dikeluarkan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Pendapatan Usahatani Desa Cikarawang per Musim Tanam Keterangan Rp Penerimaan 4.887.500 Biaya Tunai 2.916.408 Biaya Non Tunai 281.617 Total Biaya 3.198.025 Pendapatan atas Biaya Tunai 1.971.092 Pendapatan atas Total Biaya 1.689.475 Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan penerimaan sebesar Rp 4.887.500 per Ha per tahun dan total biaya adalah sebesar Rp 3.198.025per Ha per tahun yang didapatkan dari hasil penjumlahan biaya tunai dan biaya non tunai dengan biaya tunai adalah sebesar Rp 2.916.408 per Ha per tahun dan biaya non tunai adalah sebesar Rp 281.617 per Ha per tahun. Setelah total penerimaan dan total biaya diketahui maka didapatkan pendapatan atas biaya tunai adalah sebesar Rp 1.971.092 per Ha per tahundan pendapatan atas biaya total adalah sebesar Rp 1 . 689 . 475 per Ha per tahun. Pendapatan yang diperoleh petani ini tidak terlepas dari ketersediaan air irigasi, sehingga perlu diketahui nilai ekonomi air irigasi. Biaya pengadaan pengairan yang dikeluarkan oleh petani yaitu biaya pengairan atau dalam istilah pada petani di sebut dengan “ulu-ulu”. Biaya pengairan di sesa Cikarawang dibayarkan dengan hasil panen yang dihasilkan p ermusim tanam. Biaya pengairan atau “ulu-ulu” dibayar tergantung letak lahan dan hasil panen yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, rata-rata petani meng eluarkan “ulu-ulu” sebesar 51,42 kg per Ha lampiran 9. Biaya pengairan diketahui melalui jumlah padi per kg gabah tersebut di konversi ke harga pasar. Harga rata-rata gabah yaitu sebesar Rp 2.833 per kg. Total biaya rata-rata biaya pengairan di Desa Cikarawang sebesar Rp 145.673 per Ha per tahun. Nilai ekonomi irigasi pertanian didapatkan dari nilai air yang dimanfaatkan petani untuk kegiatan pertanian. Nilai ekonomi irigasi pertanian di Situ Gede terdiri dari luas lahan pertanian yang dialiri Situ Gede adalah 127 Ha dikali dengan intensitas penanaman adalah 1 kali dan dikali dengan biaya