Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 lingkungan sosial di sekitarnya. Orang lebih suka mencari teman di media sosial ketimbang berkenalan dengan teman satu bangku di kendaraan umum. Terkadang kita berada dalam satu ruangan yang sama namun tidak terlibat dalam sebuah pembicaraan, semua sibuk dengan Gadget masing-masing, asyik dengan dunianya sendiri. Teman-teman di jejaring sosial pun nampak lebih dekat dan nyata dibanding keberadaan tetangga kita sendiri. Orang kemudian menjadi begitu terobsesi dengan dunia maya dan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan berbagai gangguan kepribadian seperti sikap menyendiri, anti-sosial cenderung tidak peka dengan kebutuhan orang sekitar, individualistis dan lain-lain. 7 Pada akhirnya Penggunaan Gadget sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi semata melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi yang sama sekali berbeda dengan interaksi tatap muka disini interaksi yang terbentuk kemudian dipercepat prosesnya melalui suara dan teks atau tulisan. 8 Umpan balik komunikasi atau dikenal dengan Feedback merupakan reaksi tanggapan yang diberi penerima pesan atau komunikasi kepada penyampai pesan atau komunikator sumber. Selain itu, umpan balik juga dapat berupa reaksi yang timbul dari pesan kepada komunikator. 9 Sehingga komunikasi tatap muka baik dalam keluarga maupun lingkungan sosial yang lain yang dianggap merupakan hal yang sangat diperlukan. Seiring dengan perkembangan teknologi di era millenium sebagaimana peneliti singgung sebelumnya berlangsung sangat pesat dan terjadi pergeseran komunikasi maupun di bidang-bidang lain, sebagai implikasi dari berbagai perkembangan revolusi komunikasi. Demam Gadget memang sedang melanda masyarakat Indonesia, orang seperti keranjingan berbagai informasi, rasa, canda, tawa, hasrat, ekpresi, 7 Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. Jakarta: Media Bangsa 2013. Hal 451 8 Brotosiswoyo B Suprapto. Dampak Sistem Jaringan Global dan Pendidikan Tinggi: Peta Permasalahan Komunikasi. NO 28IX. Tangerang Univ Terbuka 2002 9 Elvina Ardianto, Lukiati Komals, Komunikasi Massa Bandung : Remaja Rosdakarya 2004. Hal 45 5 dan impian lewat jejaring sosial di dunia maya. Anak sekolah, mahasiswa, karyawan, hingga ibu rumah tangga menggunakan Gadget. Penelitian yang dilakukan mengenai dampak pemakaian internet yang dilakukan oleh tim peneliti di Carnegie Mellon University menemukan bahwa pemakaian internet yang lebih tinggi berkaitan dengan hubungan dengan anggota keluarga. Menurutnya hubungan sosial di luar keluarga dan meningkatnya depresi dan rasa kesepian. Internet dapan menyingkirkan hubungan sosial bertatap muka langsung. Internet juga dapat menyebabkan orang mengubah hubungan sosial yang kuat yang dikembangkan dalam komunitas langsung dengan hubungan sosial lemah yang dibangun dengan web. 10 Sementara itu hasil survey yang dilakukan oleh Yugof memperlihatkan bahwa situs jejaring sosial menjauhkan orang dari lingkungan sosialnya mengurangi penggunaaan SMS, telepon, radio, bermain game bahkan menonton televisi sebanyak 63 dari 1600 orang yang di survey mengungkapkan bahwa situs jejaring sosial tersebut telah mengubah hidup mereka, karena mereka mengaku lebih banyak berkomunikasi secara online dari pada berbicara dengan keluarga dan temannya. Penelitian dalam bidang akademik menunjukan bahwa jejaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan mulai dari keluarga hingga negara dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya. 11 Tren jejaring sosial pertemanan seperti facebook tidak hanya berhenti pada tahap pencarian teman. Para pengguna facebook menyebut jejaring ini sebagai tempat dimana seseorang dapat menjadi dirinya sendiri dan bebas berbicara dengan teman dekat, ibu, bapak, sepupu, pacar, teman bisnis, atau jejaring yang lebih luas. Facebook dianggap paling aman untuk berkomunikasi selama percakapan penting dilakukan melalui kotak pesan inbox dengan orang yang dapat dipercaya. 10 Serverin J Werner dan JW Tankard Jr. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode dan Terapan Di Dalam Media Masa Jakarta; Kencana Prenada media group. 2005. Hal 464 11 Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. Jakarta: Media Bangsa 2013. Hal 451 6 Meskipun seorang pengguna facebook bisa memiliki 1000 teman tetapi dia dapat memilih berkomunikasi dengan siapa, tentang apa, melalui fasilitas kotak pesan ini sehingga dengan cara ini pengguna tidak perlu merasa ada yang tersisihkan karena tidak diajak bicara. Akan tetapi juga sebaliknya, semua pengguna akan ikut berpartisipasi memberikan saran atau komentar jika topik disajikan di wall. Facebook adalah salah satu situs jejaring sosial yang terdapat pada Gadget canggih sehingga para pengguna dapat bergabung dalam komunitas di dunia maya seperti kota asal, profesi, sekolah, untuk berinteraksi dengan orang lain. Terdapat fenomena dimana tidak jarang individu lebih memilih memainkan atau menggunakan telepon selularnya, meskipun ia berada di tengah-tengah suatu kegiatan atau sosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya, berdasarkan survey siemens mobile lifestyle III, menyebutkan bahwa 60 dari respondennya lebih senang mengirim dan membaca SMS atau memainkan Gadgetnya di tengah acara keluarga yang dianggap membosankan. 12 Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh bagi remaja yang selalu ingin tahu hal-hal yang yang baru dan unik. Kondisi usia mereka merupakan usia paling rawan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Sering kali orang mendefinisikan remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa atau masa usia belasan tahun, atau sesorang yang menunjukan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, emosional, dan sebagainya. 13 Perlu kita ketahui bahwa pada awal tahun 2000 teknologi komunikasi mulai berkembang dengan pesat. Gadget mulai tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Departemen Psikiatri Universitas Michigan melakukan studi meta-analisis yang menggabungkan hasil dari tujuh puluh studi yang berbeda pada empati antara tahun 1974 hingga 2009. Studi tersebut menghasilkan bahwa mahasiswa saat ini memiliki empati yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa tahun 1980an dan 1990an. Studi tersebut menemukan terjadinya penurunan empati terbesar terjadi setelah tahun 2000. Mahasiswa saat 12 Nurudin, Sistem Komunikasi di Indonesia Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005 13 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja Jakarta Raja Grafindo Persada, 1994. Hal 2 7 ini memiliki empati 40 lebih rendah dibandingkan mahasiswa sebelum tahun 2000. 14 Perbedaan antara yang nyata dan maya, yang asli dan palsu sangat tipis dan sulit dibedakan. Banyak orang yang suka meng update statusnya di jejaring sosial dan mendapat simpati ataupun komentar dari teman-temannya di dunia maya. Kita merasa memiliki begitu banyak teman padahal bisa jadi orang yang ketika di dunia maya memberi komentar dan simpati, ketika bertemu bahkan saling tidak peduli. Perbedaan tentunya pasti kita rasakan ketika interaksi sosial terjadi secara langsung daripada hanya sebatas virtual. Mimik muka, bahasa tubuh, sentuhan, mungkin tidak bisa kita rasakan secara nyata. 15 Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti pada 09 Oktober 2015 di ruang 4.19, peneliti menunjukan bahwa hampir semua mahasiswa menggunakan Gadget. Namun seringkali para mahasiswa memainkan Gadget nya di tengah-tengah perkuliahan atau ketika perkuliahan berlangsung. Mereka juga umumnya tergabung dengan berbagai grup di media sosial. Dari berbagai merk dan jenis Gadget, rata-rata mahasiswa menggunakan Gadget jenis handphone merk Samsung. 16 Dengan berbagai pertimbangan diantaranya cukup terjangkau dan cukup canggih mahasiswa umumnya memilih merk Samsung dibandingkan dengan merk-merk yang lain, dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti padahari jumat, tanggal 09-16 Oktober 2015 di ruang 4.19 pada mahasiswa pendidikan ilmu pengetahuan sosial semester V Lima dari 80 mahasiswa menunjukkan bahwa pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan semuanya menggunakan Gadget dengan berbagai merk, 36 diantaranya menggunakan Samsung, 6 menggunakan Oppo, 4 menggunakan Asus, 4 Apple, 5 Xiamoi, 4 Evercross, 4 Lenovo, 5 Smartfren, 3 Blackberry, 1 Redmi, 2 Nokia, 4 Sony Experia. 2 LG. 14 Sigman, A. 2010. The Impact Of Screen Media On Children: A Eurovision For Parliament. Diunduh pada tanggal 21 September 2015 dari http:www.ecswe.comdownloadspublicationsQOC-V3Chapter-4.pdf 15 http:bpptik.kominfo.go.id20140310399Gadget-dan-interaksi-sosial-2. Diakses pada 02 Oktober 2015. 16 Observasi Peneliti pada 09 Oktober 2015. 8 Dari hasil observasi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa semester V Jurusan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan mahasiwa yang aktif dalam menggunakan Gadget. Sehingga dirasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak atau pengaruh yang ditimbulkan akibat penggunaan Gadget terhadap kehidupan sosial mahasiswa. Karena peneliti menemukan berbagai permasalahan dampak atau pengaruh penggunaan Gadget di kehidupan sosial terutama pada kehidupan sosial mahasiswa, baik yang bersifat negatif maupun positif. Selain itu, mahasiswa dianggap sebagai agen of change, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi baik pemikiran maupun tindakan terhadap berbagai permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat. Dengan demikian sehingga peneliti mengambil judul penelitian ini dengan “Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Semester V Lima Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang didapatkan peneliti dengan cara observasi dan wawancara tidak terstruktur dengan beberapa mahasiswa semester V Lima Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka dibuat identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, terlebih tekonologi informasi dan komunikasi mengakibatkan pola interaksi mengalami perubahan. 2. Penggunaan media sosial sebagai media komunikasi mengakibatkan individu lebih menyukai komunikasi via gadget dibandingkan komunikasi tatap muka. 3. Hampir semua mahasiswa menggunakan Gadget sebagai alat komunikasi, sehingga menjadikan gadget sebagai sebuah kebutuhan. 9 4. Manusia membutuhkan manusia lainya, salah satunya kebutuhan komunikasi. Kebutuhan manusia untuk berkomunikasi di permudah dengan adanya gadget, sehingga terkadang gadget medekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. 5. Kebanyakan mahasiswa menggunakan gadget telekomunikasi canggih yang dilengkapi dengan banyak fitur dan aplikasi sehingga memudahkan mahasiswa untuk mencari informasi seputar perkuliahan, sehingga terkadang mahasiswa merasa tidak perlu untuk mencari referensi dalam bentuk cetak.

C. Pembatasan Masalah

Masalah penelitian ini dibatasi pada pembahasan bagaimana dampak penggunaan Gadget terhadap intekasi sosial, pada mahasiswa semester V Lima Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini didasarkan pada selain faktor pertimbangan pelaksanaan penelitian juga karena mahasiswa pada angkatan tersebut merupakan angkatan yang dianggap dapat merepresentasikan penggunaan Gadget yang makin hari makin berkembang up to date, Selain itu, dari berbagai jenis Gadget akan peneliti batasi pada smartphone. Karena Gadget jenis ini yang banyak dimiliki oleh mahasiswa.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana dampak penggunaan Gadget terhadap interaksi sosial pada mahasiswa semester V Lima Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Gadget terhadap inteaksi sosial pada mahasiswa semester V Lima Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, Fakultas Ilmu 10 Tarbiyah dan Keguruan FITK, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis 1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran terkait dengan dampak penggunaan Gadget. 2. Diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan informasireferensi bagi penelitian selanjutnya atau pun mahasiswa lain yang berminat mendalami studi tentang dampak penggunaan Gadget. 3. Diharapkan dapat mengembangkan khazanah keilmuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Kegunaan Praktis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dan manfaat terutama bagi: 1. Peneliti Diharapkan hasil temuan penelitian ini memberi kontribusi pengalaman pilan bagi peneliti dalam mengaplikasikan teori secara empiris yang sejalan dengan disiplin ilmu peneliti. 2. Mahasiswa Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pembelajaran terhadap mahasiswa, khususnya mahasiswa semester lima dalam menggunakan Gadget, supaya dapat memberikan dampak dan pengaruh yang bersifat posotif terhadap kehidupan sosialnya. 3. Universitas Diharapkan hasil temuan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran atau saran-saran atau kebijakan kampus khususnya terkait dengan penggunaan Gadget dikalangan mahasiswa.

BAB II PENDEKATAN TEORITIK

A. Teori – Teori yang Relevan dengan Variabel yang Diteliti

1. Definisi Dampak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yang di maksud dengan dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Adapun pengertian pengaruh sendiri seperti yang dipaparkan beberapa ahli yakni: Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 1 Senada dengan Purwadarminta yang mendefinisikan pengaruh sebagai sebuah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu orang, benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan gaib dan sebagainya. 2 Sehingga bagi beberapa ahli pengaruh merupakan segala hal baik itu benda atau pun manusia serta apa pun yang mana atas hal-hal tersebut dapat membentuk karakter, keyakinan atau perilaku seseorang. Menurut Uwe Becker yang di kutip oleh Nurlaela Syarif pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan. Hafied Cangara mendefinisikan pengaruh sebagai salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui besar tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Pengaruh dapat dikatakan mengena apabila terjadi perubahan sesuai dengan tujuan. 3 Dengan kata lain pengaruh tidak hanya berdasarkan unsur-unsur pemaksaan, contoh yang dapat dilihat secara nyata misalnya dalam komunikasi, dimana ketika pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dicerna dengan baik oleh si penerima sehingga si penerima dapat bertingkah 1 Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008. Hal 1045 2 Nurlaelah Syarif, Pengaruh Perilaku Pengguna Smartphone Terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa SMK IT Airlangga Samarinda, eJurnal Ilmu Komunikasi Univ. Mulawarman, 2015 h. 218 3 Ibid., h. 218 11

Dokumen yang terkait

Hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku altruisme pada mahasiswa jurusan pendidikan Ilmu Pengetauan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 14 229

Pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 23 165

Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar akuntansi mahasiswa jurusan pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 68

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 29 73

Pengaruh Pola Sosialisasi Terhadap Tingkat Penyesuaian Diri (Studi Kasus: Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Semester VI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 6 118

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 0

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK)

0 5 117

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 11 193

Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Sarana dan Prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 97