102
meneliti. Akan tetapi penulis cenderung melihat bahwa tingkat partisipasi pasien dalam berkomunikasi dan bertanya kepada dokter masih sedikit, hal ini
dipengaruhi karena kondisi pasien yang merasa sudah percaya dan menyerahkan permasalahan kesehatannya kepada dokter dan juga masih banyak pasien
khususnya PBI BPJS Kesehatan yang tidak mengerti apa yang harus ditanyakan kepada dokter, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang masih rendah dan juga
keterbatasan penggunaan bahasa yang masih kurang dari pasien. Sedangkan mengenai pengurusan adminstrasi, responden cenderung merasa tidak pernah
merasa dipersulit, hal ini dikarenakan masyarakat kini sudah tidak ada lagi yang berbuat curang dengan memalsukan kartu BPJS Kesehatan. Apabila administrasi
yang sudah lengkap dan sesuai dengan ketentuan maka pasien akan langsung dilayani dengan baik.
5.4 Analisis Dimensi Assurance Jaminan
Jaminan merupakan kemampuan pihak maupun pegawai rumah sakit untuk membuat ataupun menumbuhkan rasa kepercayaan dari pasien kepada
rumah sakit. Beberapa diantaranya seperti mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan ketentuan,kemampuan para dokter yang melayani di rumah sakit, dapat
memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien serta jaminan apabila tenaga medis melakukan kesalahan dari hasil kerja yang dilakukannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dilihat bahwa dari segi keamanan dan kenyamanan ruangan serta tempat parkir di RSUD
Gunungsitoli sudah terjamin, dan didukung juga dengan hasil kuisioner dari 20 responden yang setuju pernyataan tersebut. Selain itu, ketersediaan dokter
Universitas Sumatera Utara
103
spesialis yang cukup lengkap dan sudah memenuhi kriteria untuk RS tipe C juga menjadi penilaian responden untuk berobat di RSUD Gunungsitoli. Akan tetapi
mengenai jaminan apabila terjadi kesalahan tindakan dan hasil diagnosa dokter,kebanyakan responden mengaku tidak pernah mendengar akan mendapat
jaminan jika terjadi kesalahan tersebut. Dan hal itu juga memang dibenarkan oleh pihak RSUD yang tidak bisa menjamin 100 akan hasil dignosa yang dilakukan
karena masih berupa dugaan dan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Akan tetapi pihak RSUD berusaha semaksimal mungkin untuk menekan kesalahan
tersebut sehingga tidak merugikan pasien.
5. 5 Analisis Dimensi Emphaty Empati
Dalam hal dimensi kualitas pelayanan empati di RSUD Gunungsitoli, maka penulis melihat bahwa RSUD Gunungsitoli sudah mampu menyajikan
pelayanan yang empati dan tulus kepada pasien, hal ini juga dirasakan pasien PBI BPJS Kesehatan yang menginap di RSUD Gunungsitoli. Sikap empati ini
tercermin dari upaya RSUD dalam menindaklanjuti setiap keluhan yang disampaikan oleh pasien jika didapati adanya oknum yang memberikan pelayanan
yang tidak sesuai standart kepada pasien, kemudian adanya keinginan dari pihak RSUD Gunungsitoli untuk berkomunikasi mendengarkan keluhan pasien dan
memberikan dukungan kesembuhan bagi pasien, upaya RSUD untuk memenuhi kebutuhan pasien serta sikap dari pihak pegawai RSUD Gunungsitoli yang secara
tulus berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan menempatkan dirinya seperti pasien ketika memberikan pelayanan bagi pasien.
Universitas Sumatera Utara
104
Berdasarkan hasil pengamatan dan data yang diperoleh dalam penelitian, maka penulis dapat melihat kualitas empati di RSUD Gunungsitoli sudah baik dan
dapat dirasakan oleh pasien khususnya pasien PBI BPJS Kesehatan yang menjadi responden dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
105
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan