Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan .1 Pengertian BPJS Kesehatan

28 Pelayanan kesehatan memiliki tiga fungsi yang saling berkaitan, salingberpengaruh dan saling bergantungan, yakni fungsi sosial fungsi untukmemenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat pengguna pelayanan kesehatan,fungsi teknis kesehatan fungsi untuk memenuhi harapan dan kebutuhanmasyarakat pemberi pelayanan kesehatan, dan fungsi ekonomi fungsi untukmemenuhi harapan dankebutuhan institusi pelayanan kesehatan. Ketiga fungsitersebut ditanggung jawab oleh tiga pilar utama pelayanan kesehatan yaitu,masyarakat yang dalam prakteknya dilaksanakan bersama antara pemerintah danmasyarakat, tenaga teknis kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga professionalkesehatan, dan tenaga administrasimanajemen kesehatan manajemen atauadministrator kesehatan. 1.5.4 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan 1.5.4.1 Pengertian BPJS Kesehatan Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang RI No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial pasal 1 , diungkapkan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang terbentuk utuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan adalahbadan hukum publik yang bertanggungjawab kepada Presiden danberfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruhpenduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6enam bulan di Indonesia. Menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SistemJaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011tentang Badan Universitas Sumatera Utara 29 Penyelenggara Jaminan Sosial maka BPJS merupakansebuah lembaga hukum nirlaba untuk perlindungan sosial dalam menjaminseluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layaksekaligus dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial diIndonesia. BPJS sendiri terdiri dari dua bentuk yaitu BPJS Kesehatan danBPJS Ketenagakerjaan.

1.5.4.2 Visi dan Misi BPJS Kesehatan

Adapun yang menjadi visi BPJS Kesehatan :CAKUPAN SEMESTA 2019. Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya. Sedangkan yang menjadi misi dari BPJS Kesehatan adalah : 1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional JKN. 2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisiendan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan. 3. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program. Universitas Sumatera Utara 30 4. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul. 5. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan. 6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.

1.5.4.3 Fungsi , Tujuan dan Tugas BPJS Kesehatan

Berdasarkan Undang-Undang RI No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam pasal 9 ayat 1 disebutkan BPJS Kesehatan berfungsi untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Selain itu, didalam ketentuan yang sama , pasal 3 dikemukakan pula tujuan dari penyelenggaraan BPJS Kesehatan, yaitu untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan kesehatan yang layak bagi setiap peserta dan anggota keluarganya sebagai pemenuhan kebutuhan dasar hidup penduduk Indonesia. Sedangkan yang menjadi tugas dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Melakukan danatau menerima pendaftaran peserta 2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja 3. Menerima bantuan iuran dari pemerintah 4. Mengelola dana jaminan sosoial untuk kepentingan peserta Universitas Sumatera Utara 31 5. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial 6. Membayarkan manfaaat danatau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial 7. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat

1.5.4.4 Hak dan Kewajiban BPJS Kesehatan

Berdasarkan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS ada 2 dua hak menentukan dalam melaksanakan kewenangannya, BPJS berhak: a. Memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program yang bersumber dari Dana Jaminan Sosial danatau sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. Memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program jaminan sosial dari DJSN. UU BPJS tidak memberikan pengaturan mengenai berapa besaran “dana operasional” yang dapat diambil dari akumulasi iuran jaminan sosial dan hasil pengembangannnya. UU BPJS tidak juga mendelegasikan pengaturan lebih lanjut mengenai hal tersebut kepada peraturan perundang-undangan di bawah Undang- undang. “Dana Operasional” yang digunakan oleh BPJS untuk membiayai kegiatan operasional penyelenggaraan program jaminan sosial tentunya harus cukup pantas jumlahnya agar BPJS dapat bekerja secara optimal, tetapi tidak boleh berlebihan apalagi menjadi seperti kata pepatah “lebih besar pasak daripada tiang”. Besaran “dana operasional” harus dihitung dengan cermat, mengunakan Universitas Sumatera Utara 32 ratio yang wajar sesuai dengan best practice penyelenggaraan program jaminan sosial. Mengenai hak memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan programjaminan sosial dari DJSN setiap 6 bulan, dimaksudkan agar BPJS memperoleh umpan balik sebagai bahan untuk melakukan tindakan korektif memperbaiki penyelenggaraan program jaminan sosial. Perbaikan penyelenggaraan program akan memberikan dampak pada pelayanan yang semakin baik kepada peserta. Tentunya DJSN sendiri dituntut untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara objektif dan professional untuk menjamin terselenggaranya program jaminan sosial yang optimal dan berkelanjutan, termasuk tingkat kesehatan keuangan BPJS. UU No. 24 tahun 2011 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menentukan bahwa untuk melaksanakan tugasnya ada 11 kewajiban, BPJS berkewajiban untuk: a. Memberikan nomor identitas tunggal kepada Peserta; Yang dimaksud dengan ”nomor identitas tunggal” adalah nomor yang diberikan secara khusus oleh BPJS kepada setiap peserta untuk menjamin tertib administrasi atas hak dan kewajiban setiap peserta. Nomor identitas tunggal berlaku untuk semua program jaminan sosial. b. Mengembangkan aset Dana Jaminan Sosial dan aset BPJS untuk sebesar- besarnya kepentingan peserta; c. Memberikan informasi melalui media massa cetak dan elektronik mengenai kinerja, kondisi keuangan, serta kekayaan dan hasil pengembangannya; Informasi mengenai kinerja dan kondisi keuangan BPJS mencakup informasi Universitas Sumatera Utara 33 mengenai jumlah asset dan liabilitas, penerimaan, dan pengeluaran untuk setiap Dana Jaminan Sosial, danatau jumlah aset dan liabilitas, penerimaan dan pengeluaran BPJS. d. Memberikan manfaat kepada seluruh peserta sesuai dengan UU SJSN; e. Memberikan informasi kepada peserta mengenai hak dan kewajiban untuk mengikuti ketentuan yang berlaku; f. Memberikan informasi kepada peserta mengenai prosedur untuk mendapatkan hak dan memenuhi kewajiban; g. Memberikan informasi kepada peserta mengenai saldo JHT dan pengembangannya 1 kali dalam 1 tahun; h. Memberikan informasi kepada peserta mengenai besar hak pensiun 1 kali dalam 1 tahun; i. Membentuk cadangan teknis sesuai dengan standar praktik aktuaria yang lazim dan berlaku umum; j. Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku dalam penyelenggaraan jaminan sosial; dan k. Melaporkan pelaksanaan setiap program, termasuk kondisi keuangan, secara berkala 6 bulan sekali kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN. Jika dicermati ke 11 kewajiban BPJS tersebut berkaitan dengan governance BPJS sebagai badan hukum publik. BPJS harus dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip transparency, accountability and responsibility, responsiveness, independency, dan fairness. Universitas Sumatera Utara 34 1.5.5 Peserta Penerima Bantuan Iuran PBI BPJS Kesehatan 1.5.5.1 Pengertian Peserta Penerima Bantuan Iuran PBI Kesehatan Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 101 tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan disebutkan bahwa Penerima Bantuan Iuran Jaminan kesehatan yang selanjutnya disebut PBI Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta jaminan kesehatan. Jadi, peserta Penerima Bantuan Iuran adalah fakir miskin dan orang tidak mampu yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan. bantuan iuran jaminan kesehatan adalah Iuran program jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu yang dibayar oleh pemerintah. Fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian danatau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya danatau keluarganya. Orang tidak mampu adalah orang yang mempunyai sumber mata pencaharian, gaji atau upah, yang hanya mampu memenuhikebutuhan dasar yang layak namun tidak mampu membayar Iuran bagi dirinya dan keluarganya.

1.5.5.2 Kriteria Peserta Penerima Bantuan Iuran PBI Kesehatan

Adapun yang menjadi kriteria bagi masyarakat untuk digolongkan sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran PBI Kesehatan : a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m 2 per orang b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat daritanahbambukayu murahan. Universitas Sumatera Utara 35 c. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bamburumbiakayuberkualitas rendahtembok tanpa diplester. d. Tidak memiliki fasilitas buang air besarbersama-sama denganrumah tangga lain. e. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik. f. Sumber air minum berasal dari sumurmata air tidakterlindungsungaiair hujan. g. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayubakararangminyak tanah. h. Hanya mengkonsumsi dagingsusuayam satu kali dalamseminggu. i. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. j. Hanya sanggup makan sebanyak satudua kali dalam sehari. Tidaksanggup membayar biaya pengobatan di puskesmaspoliklinik. k. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani denganluas lahan 0, 5 ha.Buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruhperkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawahRp 600.000 per bulan. l. Pendidikan tertinggi kepala kepala rumah tangga: tidaksekolahtidak tamat SDhanya SD. m.Tidak memiliki tabunganbarang yang mudah dijual dengan nilaiRp 500.000, seperti: sepeda motor kreditnon kredit, emas,ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya. Universitas Sumatera Utara 36

1.5.5.3 Hak dan Kewajiban Peserta

Adapun yang menjadi hak dari peserta BPJS Kesehatan baik peserta PBI maupun non-PBI diantaranya : a. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperolehpelayanan kesehatan; b. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajibanserta prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yangberlaku; c. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yangbekerjasama dengan BPJS Kesehatan; d. Menyampaikan keluhanpengaduan, kritik dan saran secara lisanatau tertulis ke Kantor BPJS Kesehatan. Sedangkan yang menjadi kewajibann dari peseta BPJS Kesehatan antara lain adalah : a. Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta membayar iuran yangbesarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku tidak berlaku bagi peserta PBI ; b. Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan,perceraian, kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah fasilitaskesehatan tingkat pertama; c. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkanoleh orang yang tidak berhak; d. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara 37

1.5.5.4 Pelayanan Kesehatan yang Dijamin dan Tidak Dijamin

Beberapa pelayanan kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan jika seseorang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan adalah : 1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu pelayanan kesehatan nonspesifikasi: a. Administrasi pelayanan b. Pelayanan promitif dan preventif c. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis d. Tindakan medis non-spesialistik baik operatif manupun non-operatif e. Transfusi darah f. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama, dan g. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjut yaitu pelayanankesehatan yang mencakup: Program jaminan pemelihara kesehatanmemberikan manfaat paripurna meliputi seluruh kebutuhan medis yangdiselenggarakan di setiap jenjang Program Pelayanan Kesehatan denganrincian cakupan pelayanan sebagai berikut: a. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertamaadalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter umum ataudokter gigi di Puskesmas, Klinik, Balai Pengobatan atau Dokterpraktek solo. b. Pelayanan Rawat Jalan tingkat II lanjutanadalah pemeriksaan dan pengo- batan yangdilakukan oleh dokterspesialis atas dasar rujukan dari dokter PPK I sesuai dengan indikasimedis. c. Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakitadalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta yangmemerlukan perawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit. Universitas Sumatera Utara 38 d. Pelayanan Persalinanadalah pertolongan persalinan yang diberikan kepada tenaga kerjawanita berkeluarga atau istri tenaga kerja peserta program jaminanpemelihara kesehatan maksimum sampai dengan persalinan ke 3 tiga. e. Pelayanan Khususadalah pelayanan rehabilitasi, atau manfaat yang diberi- kanuntukmengembalikan fungsi tubuh f. Emergensimerupakan suatu keadaan dimana peserta membutuhkan pertolo- ngansegera, yang bila tidak dilakukan dapat membahayakan jiwa. Sedangkan pelayanan yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan antara lain: 1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku. 2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan kecuali untu kasus gawat darurat. 3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja. 4. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaanlalu lintas. 5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri. 6. Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik danatau kosmetik. 7. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas memperoleh keturunan. 8. Pelayanan ortodonsi meratakan gigi. 9. Gangguan kesehatan akibat ketergantungan obat terlarang danataualkohol. Universitas Sumatera Utara 39 10. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobi yang berbahaya. 11. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional. 12. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagaieksperimentasi. 13. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi dan susu. 14. Perbekalan kesehatan rumah tangga. 15.Pelayanan kesehatan akibat bencana dan wabah.

1.5.6 Rumah Sakit Umum Daerah RSUD

Dokumen yang terkait

Respon Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Mandiri Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Lukas Hilisimaetano Kabupaten Nias Selatan

5 95 150

Kualitas Pelayanan Rawat Inap Oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan

2 56 119

PELAYANAN KESEHATAN BAGI ANGGOTA PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) DI RUMAH SAKIT Dr.R SOEDARSONO KOTA PASURUAN

1 58 35

Pengalaman Pasien Penerima Bantuan Iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional yang Menjalani Perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli

0 11 84

Kualitas Pelayanan Publik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli Bagi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

0 0 12

Kualitas Pelayanan Publik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli Bagi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

0 0 1

Kualitas Pelayanan Publik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli Bagi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

0 0 45

Kualitas Pelayanan Publik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli Bagi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

0 0 4

Kualitas Pelayanan Publik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli Bagi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Chapter III VI

0 1 59

Kualitas Pelayanan Publik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli Bagi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

0 0 2