100
menunjukkan 95 responden menyatakan bahwa dokter,perawat dan petugas RSUD Gunungsitoli bersikap ramah saat memberikan pelayanan.
Mengenai keterampilan tenaga medis di RSUD Gunungsitoli, berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikatakan responden tidak pernah merasa dijadikan
sebagai bahan praktek atau mengalami kesalahan dalam menyuntik, memasang infus dan tindakan lain.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa bukti fisik dari RSUD Gunungsitoli sudah cukup baik dan didukung dengan data yang
sebelumnya sudah disajikan. Akan tetapi mungkin RSUD Gunungsitoli perlu juga untuk memperhatikan mengenai ketersediaan ruangannya apabila terjadi lonjakan
pasien, dengan segera mempercepat pembangunan ruangan baru agar ketika terjadi peningkatan pasien kelas III tidak harus dirawat di koridor ruangan atau
IGD.
5.2 Analisis Dimensi Reability Keandalan
Keandalan merupakan dimensi yang melihat kemampuan pelayanan rumah sakit sebagai pelayan publik dalam memberikan pelayanan sesuai dengan apa
yang dijanjikan dan secara akurat serta terpercaya. Selain itu pemberikan pelayanan yang merataadil dan tidak diskriminatif merupakan hal yang dinilai
dalam keandalan. Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Gunungsitoli, penulis melihat
bahwa RSUD Gunungsitoli pada dasarnya sudah memiliki nilai-nilai dalam memberikan pelayanan kesehatan yang di wujudkan kedalam motto,slogan serta
makna dan arti pasien yang tidak sekedar dipajang di rumah sakit tetapi juga harus
Universitas Sumatera Utara
101
dijalankan oleh setiap pegawainya. Hal tersebut juga menjadi pendoman dalam memberikan pelayanan yang bersifat keandalan bagi pasiennya , hal ini tercermin
dari : tingginya kepercayaan pasien terhadap hasil kinerja dan diagnosa dokter, sehingga dari 20 responden mengaku tidak pernah mengalami kejadian kesalahan
diagnosa dari dokter. Selain itu, RSUD Gunungsitoli juga tidak pernah membeda- bedakan pasien PBI BPJS dengan pasien lain, semua pelayanan dan perlakuan
yang diberikan sama dan sesuai dengan standart dan hal tersebut juga didukung dengan hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden. Keandalan RSUD
Gunungsitoli yang terakhir tercermin dari ketepatan waktu datang sesuai dengan jadwal bekerja yang terbagi atas 3 shift. Sehingga pasien tidak pernah merasakan
kekosongan perawat di ruangan, karena perawat selalu tiba tepat waku dan pulang tepat waktu sesuai jadwalnya.
5.3 Analisis Dimensi Responsiveness Daya Tanggap
Daya tanggap adalah kemauan untuk membantu pasien dan memberikan jasa dengan cepat dan tepat dengan penyampaian informasi yang jelas. Yang
menjadi alat ukur dalam menilai kualitas daya tanggap pelayanan kesehatan di RSUD Gunungsitoli meliputi memberikan apa yang menjadi kebutuhan pasien,
kesediaan dokter dalam menanggapi keluhan ataupun pertanyaan pasien, kesediaan perawat dan petugas lain dalam memberikan informasi yang dibutuhkan
dan ditanyakan oleh pasien serta pengurusan administrasi yang mudah dan tidak berbelit belit.
Secara umum, kualitas dimensi daya tanggap di RSUD Gunungsitoli sudah cukup baik, hal ini dapat dibuktikan dari data dan fakta yang ditemukan ketika
Universitas Sumatera Utara
102
meneliti. Akan tetapi penulis cenderung melihat bahwa tingkat partisipasi pasien dalam berkomunikasi dan bertanya kepada dokter masih sedikit, hal ini
dipengaruhi karena kondisi pasien yang merasa sudah percaya dan menyerahkan permasalahan kesehatannya kepada dokter dan juga masih banyak pasien
khususnya PBI BPJS Kesehatan yang tidak mengerti apa yang harus ditanyakan kepada dokter, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang masih rendah dan juga
keterbatasan penggunaan bahasa yang masih kurang dari pasien. Sedangkan mengenai pengurusan adminstrasi, responden cenderung merasa tidak pernah
merasa dipersulit, hal ini dikarenakan masyarakat kini sudah tidak ada lagi yang berbuat curang dengan memalsukan kartu BPJS Kesehatan. Apabila administrasi
yang sudah lengkap dan sesuai dengan ketentuan maka pasien akan langsung dilayani dengan baik.
5.4 Analisis Dimensi Assurance Jaminan