Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Keinginan Untuk Keluar

102 Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari 2014 yang menyebutkan bahwa stres kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keinginan untuk keluar karyawan. Penelitian lainnya yang mendukung hasil penelitian adalah Siagian 2015 yang menyatakan bahwa stres kerja memang berpengaruh positif terhadap turnover intention karyawan. Hl ini menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat stres kerja yang dialami karyawan maka semakin tinggi keinginan untuk keluar yang dimiliki karyawan. Dari hasil analisis dapat dijelaskan bahwa karyawan yang menghadapi stres kerja yang berlebihan secara terus menerus akan merasakan tekanan kuat untuk keluar dari kondisi tersebut.

4.2.3. Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Keinginan Untuk Keluar

Berdasarkan uji parsial uji t diketahui bahwa karakteristik individu berpengaruh positif terhadap keinginan karyawan untuk keluar. Demikian juga dengan hasil uji crosstab diketahui hubungan antara karakteristik individu dengan keinginan untuk keluar dengan dimensi biografis, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa bekerja dan status perkawinan. Hal ini dikarenakan karakteristik setiap individu berbeda, begitu pula dengan tingkat kenyamanan terhadap suatu pekerjaan. Karyawan yang merasa nyaman bekerja di suatu perusahaan tentunya tidak akan menginginkan untuk keluar dari perusahaan tersebut, begitupun sebaliknya bagi karyawan yang tidak nyaman tentunya akan memikirkan untuk keluar dari pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 103 Responden yang berusia 41-50 tahun mayoritas memilih jawaban tidak setuju dan kurang setuju yaitu jika harus menerima pekerjaan lain. Sedangkan yang memilih jawaban setuju adalah responden yang berusia 21-30 tahun. Usia sering dihubungkan dengan kematangan pola pikir seseorang dalam menentukan sesuatu. Semakin tua seseorang maka akan semakin matang dalam memutuskan sesuatu. Karyawan muda biasanya memiliki tingkat perpindahan yang tinggi dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dibandingkan yang usianya relatif tua, hal itu dikarenakan karyawan yg muda masih ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya. Berdasarkan jenis kelaminnya dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki berkeinginan untuk menerima pekerjaan di lokasi kerja lainnya. Hal ini disebabkan karena laki-laki memiliki peluang yang lebih besar untuk dapat diterima di tempat lain dibandingkan perempuan. Jumlah responden wanita yang memilih jawaban kurang setuju dan tidak setuju mengindikasikan pegawai berjenis kelamin perempuan merasa cocok dan sudah nyaman bekerja di kantor pos, karena di kantor pos jenis pekerjaan yang tidak terlalu sulit. Banyaknya responden yang menjawab setuju untuk menerima pekerjaan lain adalah responden dengan tingkat pendidikan SMA. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam memutuskan sesuatu. Demikian juga dalam tindakan pemilihan kerja. Tingginya tingkat pendidikan akan menjadi daya tawar tersendiri dalam menentukan tempat kerja yang akan dipilih seseorang. Hal ini juga berhubungan dengan usia dan kondisi tubuh yang masih fit. Responden dengan tingkat pendidikan SMA tentu saja pada saat Universitas Sumatera Utara 104 diterima perusahaan untuk bekerja maish memiliki usia yang masih produktif. Sehingga pegawai ini masih memiliki peluang untuk dapat diterima kerja di lokasi kerja yang lain karena usia mereka yang masih produktif dalam bekerja. karyawan dengan tingat pendidikan ini juga akan memandang tugas-tugas sult sebagai tekanan dan sumber kecemasan. Mereka mudah merasa gelisah akan tanggung jawab yang diberikan padanya. Sebaliknya, karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan merasa cepat bosan dengan pekerjaan yang monoton. Mereka akan lebih berani dan mencari pekerjaan baru . Responden yang setuju untuk menerima pekerjaan dari perusahaan lain adalah responden dengan masa kerja 1-5 tahun dan 5-10 tahun. Pegawai dengan masa kerja yang sudah lama tentunya sudah beradaptasi dengan baik dengan perusahaan. sudah menimbulkan perasaan nyaman dengan pekerjaan maupun beban kerjanya. Karyawan tersebut juga tentunya akan lebih mempunyai sikap loyal terhadap perusahaan. Sedangkan karyawan dengan masa kerja sedikit masih ingin mencari pekerjaan yang mereka impikan dan dambakan dan jenis pekerjaan yang sesuai dengan keinginan pegawai tersebut. Karyawan yang dapat bertahan lama beekrja di suatu perusahaaan, merupakan karyawan yang berhasil menyesuaikan dirinya dengan perusahaan dan pekerjaannya. Mereka juga mempunyai kebanggaan atas senioritas mereka, karena itu mereka mempunyai rasa tanggung jawab lebih besar daripada pekerja baru akibatnya secara langsung mereka enggan untuk berpindah pekerjaan atau perusahaan. Karyawan yang sudah menikah cenderung tidak setuju untuk menerima pekerjaan lain dan memilih untuk tetap tinggal di pekerjaan saat ini. Karyawan Universitas Sumatera Utara 105 yang belum menikah memiliki beban psikologis yang lebih kecil dibandingkan karyawan yang sudah menikah. Karyawan yang sudah menikah harus mempertimbangkan beberapa aspek yang berhubungan dengan kondisi rumah tangganya sebelum memutuskan untuk pindah ke lokasi kerja yang lain. Karyawan yang sudah menikah akan bertahan di suatu perusahaan dan mengesampingkan ego mereka untuk mencari pekerjaan yang lebih nyaman, hal ini karena mereka sudah mempunyai tanggungan wajib yang harus dipenuhi segala kebutuhannya. 4.2.4. Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap Keinginan Untuk Keluar Berdasarkan uji hipotesis secara simultan F yang telah dilakukan menunjukkan lingkungan kerja, stres kerja dan karakteristik individu secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk keluar. Maka dapat dikatakan, semakin baik karakteristik individu yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa bekerja, dan status perkawinan maka akan mengurangi tingkat keinginan karyawan untuk keluar. Semakin baik lingkungan kerja baik fisik maupun non fisik dari suatu perusahaan, maka karyawan akan merasa lebih nyaman dalam bekerja sehingga tidak mempunyai niat untuk berpindah ke perusahaan lain yang memberikan fasilitas lebih baik. begitu pula dengan semakin baiknya perusahaan mengelola tugas sesuai dengan kemampuan karaywan, karyawan tentunya akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tidak menimbulkan stres. Stres yang rendah akan membuat karyawan tetap berada di perusahaan dan melaksanakan tugas dengan sepenuh hati. Universitas Sumatera Utara 106 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan