Uji Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

48 dengan tingkat signifikansi 5, maka nilai r tabel sebesar 0,361. Untuk itu itu nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan tabel r 0,361 . jika Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361 maka butir tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, terlihat bahwa nilai r hitung untuk seluruh butir pernyataan lebih besar dari nilai r tabel 0,361, maka seluruh butiritem pernyataan dinyatakan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah “indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan” Situmorang dan Lutfi, 2014:89. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian, dan dilakukan di PT. Pos Indonesia Jl. Prof. HM. Yani No. 44, Medan. Menurut Situmorang dan Lutfi, 2014:92 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Kriteria Penilaian Cronbach’s Alpha 0.80 Reliabilitas sangat baik 0,70 Cronbach’s Alpha 0,80 Reliabilitas baik Cronbach’s Alpha 0,70 Reliabilitas kurang meyakinkan Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,912 22 Sumber: Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 3.6 di atas, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0.912. Maka berdasarkan kriteria pengujian reliabilitas pada tabel 3.5 nilai tersebut termasuk dalam reliabilitas sangat baik, sehingga seluruh itembutir pernyataan dinyatakan reliabel. 3.10. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini, untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik, artinya apakah data bisa memakai analisis regresi linear berganda atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias, mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika hasil regresi telah memenuhi asumsi-asumsi regresi maka nilai estimasi yang diperoleh akan bersifat BLUE Best, Linear, Unbiased, Estimator. BLUE adalah asumsi yang dikembangkan oleh Gauss dan Markov, yang kemudian teori tersebut dikenal dengan sebutan Gauss-Markov Theorem Situmorang dan Lufti, 2014:114. Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square OLS. Jadi Universitas Sumatera Utara 50 analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dapat dipergunakan pada analisis regresi linear sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional. Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari, uji normalitas, uji heteroskedastitas, dan uji multikoliniearitas.

3.10.1. Uji Normalitas