Faktor Pendorong Penanaman Modal

29 h. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penyelenggaraan penanaman modal tersebut hanya dapat tercapai apabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi, antara lain dengan perbaikan koordinasi antarinstansi pemerintah pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian hukum di bidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim usaha yang kondusif di bidang ketenagakerjaan dan keamanan berusaha. 43

B. Faktor Pendorong Penanaman Modal

Berbagai studi tentang penanaman modal asing menunjukkan bahwa motif suatu perusahaan menanamkan modalnya di suatu negara adalah mencari keuntungan. 44 1. Upah buruh murah Dalam berbagai literatur dikemukakan, bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi investor asing ingin menanamkan modalnya di suatu negara. Para ahli pada umumnya berpendapat selain faktor biaya produksi di negaranya cukup mahal, juga ingin memperluas jaringan usaha. Menurut Sujud Margono, motif suatu perusahaan menanamkan modalnya di suatu negara didorong oleh berbagai faktor, antara lain: Untuk menekan biaya produksi, perusahaan negara-negara maju melakukan investasi di negara-negara berkembang dengan tujuan untuk mendapatkan upah butuh yang murah, harapan ini didukung oleh karena kebanyakan negara berkembang memiliki tenaga kerja yang melimpah, dengan 43 Dhaniswara. K Harjono, Hukum Penanaman Modal: Tinjauan Terhadap Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007 hlm 107 44 Erman Rajagukguk, Hukum Investasi di Indonesia Jakarta:UI Press, 2005 hlm 1 Universitas Sumatera Utara 30 tingkat upah yang jauh lebih murah dibandingkan upah buruh untuk pekerjaan yang sama di negara-negara maju. 2. Dekat dengan sumber bahan mentah Bahan mentah merupakan faktor yang sangat penting dalam proses produksi. Kebanyakan negara-negara maju memiliki bahan mentah yang sangat terbatas, sedangkan negara-negara berkembang memiliki bahan mentah yang belum dieksploitasi. Untuk itulah negara-negara maju melakukan penanaman modal dengan memindahkan industrinya ke negara-negara berkembang. 3. Menemukan pasar yang baru Negara-negara maju berusaha menanamkan modal di negara lain dengan tujuan untuk menjaga pasar hasil produksinya. Berkaitan dengan upaya menemukan pasar yang baru, paling tidak ada 3 tiga alasan mengapa investor datang ke suatu negara, yaitu: 45 a. mengamankan komoditi ekspor dan mengambil keuntungan dari rendahnya upah buruh dalam menghasilkan produk-produk teknologi yang rendah; b. memperoleh akses terhadap pasar konsumen yang lebih besar; c. mengambil keuntungan sendiri dari struktur sosial, politik dan ekonomi yang unik yang tidak mudah ditiru oleh orang lain. 4. Royalti dari alih teknologi Penanaman modal asing, seringkali diikuti dengan alih teknologi. Negara investor akan mendapatkan keuntungan dari proses transfer teknologi melalui 45 Sentosa Sembiring, Op.cit, hlm 23 Universitas Sumatera Utara 31 penjualan hak merek, paten, rahasia dagang, desain industry. Transfer teknologi meliputi product, production process, machinery. 5. Penjualan bahan baku dan suku cadang Investor asing juga dapat memperoleh keuntungan dari penjualan bahan baku. Hal ini terkait dengan ciri negara berkembang yaitu belum dapat memproduksi bahan baku yang memadai yang dapat dijadikan barang jadi, sehingga penjualan suku cadang di negara berkembang menjadi suatu hal yang menguntungkan bagi investor, misalnya penjualan suku cadang di bidang industry otomotif. 6. Fasilitas dan Insentif Pemberian Fasilitas dan insentif merupakan salah satu daya tarik investor dalam menanamkan modalnya Faktor pendorong terjadinya penanaman modal yang telah disebutkan diatas hanya dapat terjadi apabila didukung oleh keadaan di negara tujuan investasi sekaligus sebagai faktor penarik terjadinya penanaman modal. Menurut Erman Rajagukguk, untuk bisa mendatangkan investor setidak-tidaknya dibutuhkan tiga syarat yang harus dimiliki oleh suatu negara, yaitu: 46 1. Syarat adanya kesempatan ekonomi Economic Opportunity Untuk menarik modal asing dibutuhkan adanya kesempatan ekonomi bagi investor, seperti dekat dengan sumber daya alam, tersedia bahan baku, ketersediaan lokasi untuk mendirikan pabrik yang cukup, tersedianya tenaga kerja 46 Erman Rajagukuguk, Op cit, hlm 40 Universitas Sumatera Utara 32 murah dan tersedianya pasar yang prospektif. 47 David Ricardo berdasarkan Teori Keunggulan Komparatif menyebutkan bahwa keunggulan komparatif adalah keunggulan relatif suatu barang dalam perdagangan internasional yang diukur berdasarkan ratio nilai tukar suatu barang terhadap barang lain yang diproduksi suatu negara dibandingkan dengan nilai tukar barang-barang yang sama yang diproduksi negara lainnya 48 Ditinjau dari aspek ekonomi, Indonesia secara umum masih memiliki keunggulan komparatif dan alamiah mengingat Indonesia adalah negeri yang sangat luas dengan diberkahi kelimpahan kekayaan alam, selanjutnya jumlah penduduk yang sangat besar juga berpotensi membentuk pasar dan potensi tenaga kerja yang murah. . Hal tersebutlah yang mendasari suatu negara melakukan kegiatan perdagangan Internasional dan Investasi. 49 2. Syarat stabilitas politik political stability Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya ke suatu negara adalah kondisi politik di negara tujuan investasi, apakah kondisi politiknya stabil atau tidak. Sebab dengan tidak adanya kestabilan politik sulit untuk memprediksi kebijakan apa yang akan diambil oleh pemerintah yang berkaitan dengan dunia usaha 50 47 Ibid. 48 http:www.ilmuekonomi.net201511pengertian-keunggulan-komparatif-keunggulan-absolut- perdagangan-internasional-beserta-teorinya-menurut-pata-ahli.html diakses pada 3 Februari 2016 pukul 11:34. 49 Erman Rajagukguk, Op.cit, hlm 41 50 Sentosa Sembiring, Op.cit, hlm 27 Universitas Sumatera Utara 33 3. Syarat kepastian hukum legal certainty Hukum mempunyai peranan dalam perkembangan ekonomi, dengan menyediakan infrastruktur hukum yang memungkinkan bagi berfungsinya sistem ekonomi. Infrastruktur hukum ini, tidak hanya berupa seperangkat kaidah, tetapi meliputi pula lembaga dan proses mewujudkan berlakunya kaidah tersebut dalam kenyataan 51 Untuk mewujudkan sistem hukum yang mampu mendukung iklim investasi diperlukan aturan yang jelas mulai dari izin untuk usaha sampai dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikan perusahaan. Kata kunci untuk mencapai kondisi ini adalah adanya penegakan supresmasi hukum rule of law . 52

C. Kebijakan Dasar Penanaman Modal Indonesia

Dokumen yang terkait

Kajian Yuridis Terhadap Fasilitas dan Kemudahan Lalu Lintas Barang di Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal di Indonesia

3 26 125

Kajian Yuridis Terhadap Kemudahan Perpajakan Bagi Investor Dalam Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Sektor Penanaman Modal Indonesia

0 0 11

Kajian Yuridis Terhadap Kemudahan Perpajakan Bagi Investor Dalam Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Sektor Penanaman Modal Indonesia

0 0 1

Kajian Yuridis Terhadap Kemudahan Perpajakan Bagi Investor Dalam Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Sektor Penanaman Modal Indonesia

0 2 23

Kajian Yuridis Terhadap Kemudahan Perpajakan Bagi Investor Dalam Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Sektor Penanaman Modal Indonesia

0 0 30

Kajian Yuridis Terhadap Kemudahan Perpajakan Bagi Investor Dalam Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Sektor Penanaman Modal Indonesia Chapter III V

0 1 78

Kajian Yuridis Terhadap Kemudahan Perpajakan Bagi Investor Dalam Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Sektor Penanaman Modal Indonesia

0 0 5

Kajian Yuridis Terhadap Fasilitas dan Kemudahan Lalu Lintas Barang di Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal di Indonesia

0 0 8

Kajian Yuridis Terhadap Fasilitas dan Kemudahan Lalu Lintas Barang di Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal di Indonesia

0 0 1

Kajian Yuridis Terhadap Fasilitas dan Kemudahan Lalu Lintas Barang di Kawasan Ekonomi Khusus Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal di Indonesia

0 0 15