130
PPNPPN dan Pajak Penjualan atas barang mewah, Bea Masuk, Pajak Daerah danata Retribusi, Pajak Bea Cukai pada KEK yang kegiatan utamanya
di sektor jasa keuangan. Kemudahan perpajakan tersebut hanya dapat diberikan kepada investor yang telah memenuhi persyaratan sebagai pelaku
usaha di KEK dan melaksanakan kegiatan utama atau kegiatan lainnya di Kawasan Ekonomi Khusus. Kemudahan Perpajakan ini diharapkan dapat
menarik minat investor dengan meningkatnya nilai realisasi penanaman modal besar untuk menanamkan modalnya di KEK.
B. Saran
Berdasarkan kajian yuridis kemudahan perpajakan bagi investor di kawasan ekonomi khusus sebagai upaya peningkatan sektor penanaman modal
Indonesia, maka ada beberapa saran yang dapat penulis berikan, yaitu: 1.
Selain menetapkan kebijakan dasar penanaman modal Indonesia, seharusnya pemerintah pusat dan daerah semakin aktif dalam mewujudkan berbagai
program konkret yang diarahkan bagi percepatan pembangunan daerah tertinggal dengan menumbuhkan sektor potensial yang dimiliki tiap-tiap
daerah demi pemerataan pembangunan di Indonesia, sehingga perekonomian tidak hanya berpusat di Pulau Jawa tetapi juga bergerak ke daerah lain
sehingga peningkatan perekonomian dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. 2.
Keberadaan 8 KEK di Indonesia yang belum signifikan beroperasi dan kurang menarik investor seharusnya menyadarkan pemerintah daerah untuk turut aktif
mendorong potensi daerahnya untuk dapat menjadi KEK, tidak sekedar pada tahap pembentukannya saja peran pemerintah daerah juga diperlukan dengan
Universitas Sumatera Utara
131
menerbitkan berbagai regulasi yang mendukung terselenggaranya KEK. Selain itu, semakin memantapkan peran kawasan ekonomi khusus bagi
perekonomian, seharusnya pemerintah tidak hanya fokus pada pemberian insentif atau kemudahan baik fiskal maupun non fiskal tetapi juga harus
menajamkan rencana dan arah pengembangan KEK, serta menyinergikan hal itu dengan perencanaan pembangunan nasional dan strategi pembangunan
industri nasional secara komprehensif dan terintegrasi 3.
Seharusnya pengawasan terhadap pemberian fasilitas dan kemudahan tersebut harus semakin ditingkatkan oleh institusi yang mempunyai kewenangan
dengan menerapkan budaya kerja yang independen untuk menjamin kepastian hukum bagi investor atas pemberian fasilitas dan kemudahan tersebut, hal ini
juga penting dilakukan mengingat banyaknya kemudahan perpajakan yang ditawarkan bagi para investor oleh pemerintah melalui PP No. 96 tahun 2015
sehingga tidak terjadi overlapping tumpang tindih dalam pemberian kemudahan perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
24
BAB II KEBIJAKAN DASAR PENANAMAN MODAL INDONESIA
A. Asas, Manfaat dan Tujuan Penanaman Modal Indonesia