26
8. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian
prestasi membantu diagnose kesalahan-kesalahan tersebut. 9. Kesempatan kerja yang adil. Penilaian prestasi kerja secara akurat akan
menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
10. Tantangan-tantangan eksternal. Kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti; keluarga, kesehatan, kondisi
financial atau masalah-masalah pribadi lainya. departemen personalia dimungkinkan untuk menawarkan bantuan kepada semua karyawan yang
membutuhkan.
2.2.3 Indikator Prestasi Kerja
Indikator-indikator Prestasi Kerja, antara lain :
23
1. Kedisiplinan Penilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
melakukan pekerjaanya sesuai dengan intruksi yang diberikan kepadanya. 2. Kreativitas
Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengambangkan kreativitas untuk menyelasaikan pekerjaannya.
3. Kerjasama Penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerjasama dengan
karyawan lainnya sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.
23
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2001, hal. 95- 96
Universitas Sumatera Utara
27
4. Kepemimpinan Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai
pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja secara efektif.
5. Pengalaman Penilai menilai pengalaman kerja menunjukan suatu kemampuan atau
keterampilan yang dimiliki seseorang. 6. Tanggung Jawab
Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaan, pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang
dipergunakannya, serta perilaku kerjanya.
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Dalam aktivitasnya menyelenggarakan tugas dan pekerjaannya, para karyawan dituntut agar dapat mengoptimalkan pretasi kerjanya untuk tercapainya
efektivitas organisasi. Prestasi kerja organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
24
1. Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan fungsi yang menjalankan aktivitas organisasi.
2. Kebijakan pengelolaan. Berupa visi dan misi organisasi. 3. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas karyawan untuk
bekerja dan berkarya secara optimal 4. System informasi manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan
data base untuk digunakan dalam mempertinggi kinerja organisasi
24
Hessel Nogi S. Tangki Lisan, Manajemen Publik, Grasindo, Jakarta, 2005, hal. 181
Universitas Sumatera Utara
28
5. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada setiap
aktivitas organisasi. Sedangkan menurut Mangkunegara faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi kerja ada dua yaitu sebagai berikut:
25
1. Faktor kemampuan, meliputi: kerjasama, keterampilan dan kreativitas, pengalaman dalam bekerja, tingkat ketelitian dan komunikasi. Secara psikologis
kemampuan ability terdiri dari kemampuan potensi IQ. Artinya, karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata IQ 110-120 dengan pendidikan yang memadai
untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu karyawan
perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. 2. Faktor motivasi, meliputi: kedisiplinan, pendidikan dan semangat kerja
dan kepribadian. Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi tujuan kerja.
Menurut Indrastuti dan Tanjung, beberapa unsur yang dipergunakan dalam mengukur kinerja adalah sebagai berikut:
26
a. Kecakapan dalam bekerja, baik secara kuantitatif maupun kualitatif b. Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan
25
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 67-68
26
Sri Indrastuti, S, dan Amries Rusli Tanjung, Peran Budaya Organisasi, akaepuasan Kerja, Komitmen Kerja, dan Kinerja Pegawai Serta Kualitas Pelayanan, Secara Teoritis dan Empiris, UIR
Press, Pekanbaru, 2008, hal. 51
Universitas Sumatera Utara
29
c. Kemampuan dalam mengambil keputusan dalam keadaan tertentu d. Insentif terhadap kemampuan karyawan dalam mencptakan hal-hal baru dalam
mensukseskan pekerjaannya e. Disiplin dalam mematuhi peraturan yang ada dalam mengerjakan pekerjaan
sesuai dengan instruksi f. Bertanggung atas pekerjaan dan hasil kerja
g. Kemampuan bekerjasama dengan rekan sekerja h. Kesetiaan dalam pekerjaan dan jabatan
i. Kejujuran dalam pelaksanaan tugsa j. Kepemimpinan, kemampuan karyawan dalam memimpin dan memotivasi
pekerjaan.
2.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja