membaca bahasa Prancis antara kelompok eksperimen yang diajar dengan teknik Herringbone dengan kelonpok kontrol yang diajar tanpa teknik Herringbone
diterima.
b. Pengujian Hipotesis II
Dalam penelitian ini terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis alternatif H
a
pada hipotesis kedua ini adalah penggunaan teknik Herringbone dalam pembelajaran keterampilan membaca
bahasa Prancis lebih efektif daripada tanpa menggunakan teknik Herringbone. Hai ini dibuktikan dengan penghitungan gain score. Berdasarkan penghitungan
nilai gain score diperoleh hasil sebesar 0,5 yang termasuk dalam taraf sedang, maka dapat disimpulkan bahwa teknik Herringbone efektif dalam pembelajaran
keterampilan membaca bahasa Prancis. Jadi H yang menyatakan penggunaan
teknik Herringbone dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Prancis sama efektifnya daripada tanpa menggunakan teknik Herringbone ditolak.
Dengan demikian H
a
yang menyatakan penggunaan teknik Herringbone pada pembelajaran keterampilan membaca bahasa Prancis lebih efektif daripada tanpa
menggunakan teknik Herringbone diterima.
C. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Prambanan Klaten. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI, sedangkan sampel dalam
peneltian ini berjumlah 66 siswa yang terdiri 33 siswa kelas XI IPS 3 sebagai kelompok eksperimen dan 33 siswa XI IPS 2 sebagai kelompok kontrol. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterampilan membaca bahasa Prancis antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan
pembelajaran dengan teknik Herringbone dengan kelompok kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran tanpa menggunakan teknik Herringbone dalam
pembelajaran keterampilan membaca bahasa Prancis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Prambanan Klaten. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
efektifitas teknik Herringbone terhadap keterampilan membaca bahasa Prancis siswa kelas XI SMA Negei 1 Prambanan Klaten.
Sebelum kelompok eksperimen diberi perlakuan treatment berupa teknik Herringbone, peneliti memberikan tes awal atau pre-test baik pada kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada keterampilan membaca kedua kelompok. Tahap pre-
test dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2014 dengan materi Se presenter dan La vie quotidienne. Selanjutnya proses pemberian treatment berupa teknik
Herringbone pada kelompok eksperimen dan treatment berupa teknik konvensional pada kelompok kontrol. Proses treatment dilakukan selama empat
kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 5 April 2014 hingga 10 Mei 2014. Materi-materi yang diberikan selama tahap treatment baik pada kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol adalah La vie quotidienne de Marie, La vie quotidienne de Michel, La vie quotidienne de Julien, dan Ma vie quotidienne.
Setelah proses treatment berakhir, selanjutnya dilakukan tes akhir atau post-test pada kedua kelompok pada tanggal 17 Mei 2014 dengan materi La vie
quotidienne. Tes ini bertujuan untuk membedakan tingkat kemampuan membaca Bahasa Prancis antara kelas eksperimen yang diajar dengan teknik Herringbone
dan kelas kontrol yang diajar tanpa teknik Herringbone.