9
BAB II Kajian Teori
A. Deskripsi Teoritik 1. Hakekat Pembelajaran Bahasa
a. Pengertian Pembelajaran Bahasa
Menurut James O. Whittaker via Aunurrahman, 2012: 35 mengemukakan bahwa “belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. Dalam pembelajaran diperlukan suatu proses tingkah laku, hal ini dimaksudkan supaya proses belajar
berlangsung secara interaksi aktif di dalam lingkungan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan di dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Brown 2007: 8 “pembelajaran didefinisikan sebagai suatu proses pemerolehan pengetahuan
tentang subjek, keterampilan yang dipelajari, dan pengalaman atau instruksi”. Sejalan dengan pendapat di atas, Germain dalam Tagliante, 1994: 35
mengatakan bahwa: l’apprentissage est un processus actif, ... “qui se déroule à l’intérieur de l’individu et qui est susceptible d’être avant tout influencé par cet
individu”. Maksudnya, belajar adalah proses aktif, yang berlangsung dari dalam
diri individu dan kemungkinan akan dipengaruhi oleh individu itu sendiri. Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, maka diperlukan usaha untuk
mengoptimalkan dengan adanya kegiatan pembelajaran. Menurut Hamruni 2012: 43, kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari
“instruction” , yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat.
Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistik, yang menempatkan peserta didik sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu,
pembelajaran juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah peserta didik mempelajari segala sesuatu lewat berbagai
macam media, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar
menjadi guru sebagai fasilator dalam belajar mengajar. Gagne via Hamruni, 2012: 43 memberi batasan tentang pengajaran
melalui peran guru dan peserta didik sebagai berikut: Why do speak of instruction rather than teaching? It is because we wish to
describe all of the events that may have a direct effect on the learning of a human being, not just those set in motion by individual who is a teacher.
Instruction may include events that are generated by a page of print, by a picture, by a television program, or by combination, or by combination of
physical objects, among other things. Of course, a teachermay play an essential role in the arrangement of any of these events.
Mengapa instruksi berbicara lebih efektif dari pada mengajar? Itu karena kita ingin menjelaskan semua hal yang mungkin memiliki efek langsung
terhadap pembelajaran yang dialami seseorang, tidak hanya digerakkan oleh guru. Adapun kemungkinan instruksi dihasilkan dari halaman cetak,
kombinasi, kombinasi obyek fisik, dll. Pastinya seorang guru dapat memainkan peran penting dalam penataan pembelajaran.
Dari kutipan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam pembelajaran, peserta didik diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan yang utama,
sehingga dalam setting proses belajar mengajar peserta didik dituntut beraktivitas secara penuh, bahkan secara individual mempelajari bahan
pelajaran. Dengan demikian, kalau dalam istilah pengajaran atau teaching menempatkan guru sebagai pemeran utama dalam memberikan informasi, maka