Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA N 1 Prambanan Klaten dapat dilihat ada beberapa kendala yang dihadapi peserta didik dalam
mempelajari bahasa Prancis, salah satunya adalah keterampilan membaca. Penguasaan pengucapan bahasa Prancis peserta didik di SMA N 1 Prambanan
Klaten masih kurang, ini ditunjukkan dengan masih banyaknya kesalahan yang dilakukan peserta didik saat membaca dalam proses pembelajaran di kelas.
Kondisi ini disebabkan kurangnya latihan membaca bahasa Prancis. Disamping kendala tersebut, permasalahan pemahaman dan penguasaan gramatikal juga
sering dikeluhkan oleh peserta didik di SMA N 1 Prambanan Klaten. Selain itu, dalam membaca peserta didik mengartikan kata demi kata. Kalau tidak
mengartikan kata demi kata peserta didik tidak mengetahui inti yang terdapat dalam teks. Peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan.
Peserta didik menganggap bahwa bahasa Prancis itu sulit untuk dipahami. Peserta didik tidak mengerti yang dimaksud dari teks yang diberikan, sehingga
sulit bagi peserta didik untuk mempelajari bahasa Prancis secara lebih lanjut. Dampaknya, mereka tidak begitu berminat dan antusias dalam mengikuti
pelajaran di dalam kelas. Hal ini diketahui ketika peserta didik diberi pertanyaan tentang isi wacana yang telah diberikan, kebanyakan dari mereka tidak
memahami isi wacana tersebut. Penggunaan teknik pengajaran yang beragam bertujuan untuk mencegah
terjadinya kejenuhan pada peserta didik dalam belajar bahasa Prancis, namun hal tersebut harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan peserta didik. Penerapan
teknik pengajaran yang tepat memungkinkan terciptanya suasana belajar yang
kondusif, sehingga materi-materi pelajaran dapat diterima oleh peserta didik dengan baik. Namun dalam kenyataannya, teknik penyampaian materi masih
menggunakan teknik konvensional dan dianggap kurang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Teknik konvensional yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Prancis belum bisa mencapai kompetensi membaca. Sesuai dengan kurikulum
KTSP dalam kompetensi membaca, seharusnya peserta didik dapat memperoleh
informasi tertentu atau rinci dari wacana tulis sederhana. Melihat dari permasalahan ini, diharapkan guru mampu mencari teknik
untuk membantu peserta didik dalam kegiatan membaca. Salah satunya dengan mengadakan perubahan pada teknik-teknik pengajaran yang dirasakan kurang
tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan penerapan teknik pengajaran yang tepat memungkinkan terciptanya suasana belajar yang kondusif, sehingga
materi-materi pelajaran yang diterima oleh peserta didik dapat tersampaikan dengan baik. Salah satu teknik yang bisa digunakan dalam pengembangan
kemampuan membaca adalah teknik Herringbone. Teknik Herringbone adalah teknik yang dapat membantu peserta didik mencari dan mengingat materi
maupun informasi yang diterima dalam kegiatan membaca. Penggunaan teknik Herringbone
dalam proses belajar mengajar diharapkan tidak membosankan bagi peserta didik sehingga peserta didik lebih senang, lebih antusias, dan lebih
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam kegiatan membaca bahasa Prancis.
Teknik Herringbone adalah teknik yang digunakan untuk mengemukakan ide pokok dari sebuah teks dengan mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang
berpola sirip ikan Herring. Teknik Herringbone merupakan strategi untuk mempermudah peserta didik mengetahui informasi penting yang sedang
berlangsung di dalam teks. Penggunaan teknik Herringbone dalam pembelajaran membaca bahasa Prancis membantu peserta didik untuk memahami dan
mengerti isi teks, sehingga kegiatan ini akan merangsang peserta didik agar dapat berfikir secara lebih cepat dan menyeluruh. Selain itu, teknik Herringbone
juga diharapkan mampu merangsang daya pikir peserta didik yang inovatif, kreatif dan kritis, sehingga diharapkan peserta didik dapat termotivasi untuk
belajar membaca bahasa Prancis, sehingga kemampuan peserta didik dalam membaca bahasa Prancis dapat meningkat. Penelitian ini, diharapkan mampu
meningkatkan skor kemampuan membaca bahasa Prancis setelah peserta didik diajar dengan menggunakan teknik Herringbone.