Concept Development Final Evaluation The next stage after the development is the inal Launching

81 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Management Discussion and Analysis Untuk menciptakan produk yang inovatif, Perseroan melakukan beberapa tahap, sebagai berikut:

1. Ide

Menemukan kebutuhan konsumen dan tren pasar melalui riset, kunjungan eksposisi, loka-karya dan desk research.

2. Konsep Setelah menemukan ide, tahap selanjutnya yakni

menemukan konsep yang tepat atas perilaku kosumen, analisis, kompetitor, masalah, hukum, ekuitas merek, dan tes konsep.

3. Pengembangan

Setelah menemukan konsep yang tepat, tahap selanjutnya yakni pengembangan komprehensif terhadap perumusan perencanaan dan pengemasan, prototyping, tes komunikasi dan sensorik.

4. Evaluasi Akhir

Tahap selanjutnya setelah pengembangan adalah evaluasi akhir dengan melakukan ine tuning dan persiapan pro- duksi massal yang meliputi spesiikasi teknikal, percobaan produksi, standardisasi, kualitas, analisis bisnis, strategi komunikasi, inal dan registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM.

5. Peluncuran

Tahap akhir yang dilakukan adalah peluncuran dengan mengirimkan produk baru ke konsumen dengan rencana pemasaran, anggaran biaya, rencana distribusi, pelatihan penjualan, komunikasi merek, dan strategi pembelajaran pasar. Kelima tahap tersebut dilakukan dalam kurun waktu 18 bulan. ASPEK PEMASARAN Strategi Pemasaran Perseroan yakin bahwa pengakuan dan reputasi merek Perseroan yang baik merupakan faktor penting dalam kesuksesan bisnis perusahaan. Perseroan mempromosikan merek dagangnya melalui aktivitas pemasaran dan promosi yang bervariasi. Kegiatan pemasaran menggunakan teknik sebagai berikut: media above the line yang terdiri atas iklan televisi, sponsor program dan papan iklan; program dalam toko yang terdiri atas penampilan, kategori manajemen, duta merek, dan promosi di dalam toko; aktivasi luar toko, yang terdiri atas peluncuran merek dan keterlibatan konsumen; dan distribusi yang terdiri atas program layanan pelanggan dan perluasan geograis. In creating innovative products, the Company has several stages, as follows:

1. Idea Finding consumer needs and market trends through

research, exposition visit, workshop and desk research.

2. Concept

After inding the idea, the next step is inding the right concept on consumer behavior, analysis, competitor, issue, law, brand equity, and concept test.

3. Development

After inding the right concept, the next step is the comprehensive development on planning formulation and packaging, prototyping, communication and sensory tests.

4. Final Evaluation The next stage after the development is the inal

evaluation by carrying out ine tuning and preparation for mass production, which include technical speciications, production trial, standardization, quality, business analysis, communication strategy, inal and Indonesia National Agency of Drug and Food Authority registration.

5. Launching

The inal stage is launching by sending a new product to consumers with a marketing plan, budget, distribution plan, sales training, brand communication, and market learning strategy. The ive stages are conducted within a period of 18 months. MARKETING ASPECT Marketing Strategy The Company believes that the Company’s good reputation and brand recognition are important factors in the success of the company’s business. The Company promotes its brand through various marketing and promotional activities. Marketing activities use the following techniques: above the line media consists of television advertising, sponsorship program and advertising board; in-store program that consists of performance, management category, brand ambassador, and in-store promotion; activation outside stores, which consists of launch of brand and consumer engagement; and distribution which consists of customer service programs and geographic expansion. 82 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Management Discussion and Analysis Perseroan juga memiliki program tampilan untuk membantu Perseroan dalam mendorong pedagang eceran agar produk Perseroan dapat ditampilkan secara maksimal. Beban pemasaran dan promosi Perseroan tercatat masing-masing sekitar 15,3, 14,6, dan 16,8 dari penjualan Perseroan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016. Dalam memasarkan produknya Perseroan memiliki banyak keunggulan. Keunggulan Perseroan, antara lain: 1. Merek pemimpin pasar pada sejumlah segmen peme li- haraan dan perawatan tubuh di Indonesia yang didukung dengan pengembangan bisnis makanan dan minuman. 2. Portofolio merek-merek produk makanan dan minuman yang tumbuh seiring dengan pengembangan produk- produk premium melalui joint venture dengan Morinaga. 3. Jaringan distribusi yang kuat dan modern di Indonesia serta dukungan jaringan distributor lokal untuk wilayah- wilayah di luar Jawa. 4. Kemampuan pengembangan produk dan kapabilitas produk yang kuat dan rekam jejak pada inovasi produk yang telah terbukti. 5. Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki jiwa kewirausahaan dengan rekam jejak yang baik dalam pertumbuhan usaha dan proitabilitas. Pangsa Pasar Di tengah ketatnya persaingan industri serta tekanan perekonomian global dan nasional, Perseroan tetap memiliki posisi yang kuat di pasar domestik. Sejumlah produk Perseroan tetap mempertahankan kedudukannya sebagai pemimpin pasar di Indonesia, terutama produk-produk yang berasal dari segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh. KEBIJAKAN DIVIDEN Pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetuju- an pemegang saham pada RUPS serta mempertimbangkan kewajaran atas pembayaran tersebut dan juga kepentingan Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba ditahan yang positif. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham ter- sebut, akan bergantung pada rekomendasi Direksi dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: 1. Laba ditahan hasil usaha dan keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan termasuk belanja modal dan akuisisi, kebutuhan kas, kesempatan bisnis. The Company also has a display program to assist the Company in encouraging retailers so that the Company’s products can be displayed optimally. The Company’s marketing and promotion expenses were recorded approximately 15.3, 14.6, and 16.8 from Company’s sales respectively for the year ended 31 st December 2014, 2015 and 2016. In marketing its products, the Company has many excellences. The excellences of the Company are as follows: 1. Market leader brand in several segments of the personal care in Indonesia supported by development of food and beverage business. 2. Brand portfolio of food and beverage products that grow simultaneously with the development of premium products through the joint venture with Morinaga. 3. Strong and modern distribution network in Indonesia as well as local distributors network support for regions outside Java. 4. The ability of the product development and a strong product capability and track record in product innovation that has been proven. 5. Management team with experiences and entrepreneurship spirit with excellent track record in business growth and proitability. Market Share Amidst the tight industry competition and pressure of national and global economy, the Company still holds a strong position in domestic market. Some of the Company’s products are maintaining their position as the market leader in Indonesia, especially products from personal care segment. DIVIDEND POLICy The dividend payment is referring to provisions on the Company’s Articles of Association and the approval of shareholders on AGMS, and considering the fairness on that particular payment and interest of the Company. The dividend payment can only be executed if the Company is recording a positive retained earnings. The determination of dividend total and payment for that particular shares, will be depending on recommendation of Board of Directors by considering factors including: 1. Retained earnings from business and inancial results, liquidity condition, business prospect in the future including capital expenditure and acquisition, cash requirements, business opportunities. 83 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Management Discussion and Analysis 2. Cash dividend payment by Subsidiaries to Company. 3. Other factors deemed to be relevant by Board of Directors. In accordance with applicable provisions in Indonesia, dividend distribution of the Company will be conducted through the approval of shareholders on AGMS. The determination of amount and payment is considering some factors namely inancial health level, capital adequacy level, and fund requirement for further business expansion without reducing the GMS rights to stipulate others in accordance with Articles of Association. Dividend Policies for the iscal year 2015 of the Company are as follows: • Cash dividend shall be distributed to the Shareholders whose names are listed in List of the Shareholders of the Company recording date on 6 th June 2016 until 4 p.m. Western Indonesia Time andor the Company’s Shareholders at Securities Sub Accounts in Indonesian Central Securities Depository KSEI at the trade closing on 6 th June 2016. • For the Shareholders whose shares are included in collective custody of KSEI, cash dividend payment shall be carried out through KSEI and shall be distributed into the securities account of the Securities Company andor Custodian Bank on 24 th June 2016. Evidence of cash dividend payment shall be conveyed by KSEI to the shareholders through Securities Company or Custodian Bank where the shareholders open their accounts. While for the shareholders whose shares are not included in KSEI’s collective custody, the cash dividend payment shall be transferred to the accounts of shareholders. • Cash Dividend shall be taxed in accordance with the applicable taxation rules and regulations and deducted from the total cash dividend that becomes the rights of the referred Shareholders. • For the Shareholders who are Domestic Taxpayers in the form of Agencies as stated in Regulations of Income Tax No. 36 Year 2008 that have not input Tax ID Number NPWP are asked to submit NPWP to KSEI Stock Administration Bureau SAB, PT Datindo Entrycom, with the address at Puri Datindo – Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 no later than on 6 th June 2016 at 4 p.m. Western Indonesia Time. If NPWP is not submitted then cash dividend paid shall be deducted by 30. • For the Shareholders who are Foreign Taxpayers, the tax deduction use the tarif 20 andor use the tarif based on the Avoidance of Double Taxation P3B by submitting DGT-1 or DGT-2 Forms as stated in the Decree of Director 2. Pembayaran dividen tunai oleh Entitas Anak kepada Perseroan. 3. Faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, pembagian dividen Perseroan dilakukan melalui persetujuan para pemegang saham dalam RUPST. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan serta mempertimbangkan beberapa faktor seperti tingkat kesehatan keuangan, tingkat kecukupan modal, dan kebutuhan dana untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Kebijakan dividen tahun buku 2015 Perseroan adalah sebagai berikut: • Dividen tunai akan dibagikan kepada Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan recording date pada tanggal 6 Juni 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB danatau pemilik saham Perseroan pada Sub Rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI pada penutupan perdagangan pada tanggal 6 Juni 2016. • Bagi Pemegang Saham yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, pembayaran dividen tunai akan dilaksanakan melalui KSEI dan akan didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek danatau Bank Kustodian pada tanggal 24 Juni 2016. Bukti pembayaran dividen tunai akan disampaikan oleh KSEI kepada pemegang saham melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya. Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI makan pembayaran dividen tunai akan ditransger ke rekening pemegang saham. • Dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan dipotong dari jumlah dividen tunai yang menjadi hak Pemegang Saham yang bersangkutan. • Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri berbentuk Badan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 yang belum mencantumkan Nomor Pokok Wajb Pajak NPWP diminta menyampaikan NPWP kepada KSEI atau Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom dengan alamat Puri Datindo – Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 paling lambat pada tanggal 6 Juni 2016 pada pukul 16.00 WIB. Apabila NPWP tidak disampaikan maka dividen tunai yang dibayarkan akan dipotong dengan tarif sebesar 30. • Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri pemotongan pajaknya menggunakan tarif sebesar 20 atau menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Pengindaran Pajak Berganda P3B dengan syarat wajib 84 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Management Discussion and Analysis menyapaikan Form DGT-1 atau DGT-2 sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-61 PJ2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-24PJ2010. Form DGT-1 dan DGT-2 diminta disampaikan kepada KSEI atau BAR paling lambat pada tanggal 17 Juni 2016 pada pukul 16.00. Apabila sampai dengan batas waktu tersebut Wajib Pajak Luar Negeri tidak menyampaikan, dividen tunai yang dibayarkan akan dipotong dengan tarif sebesar 20. • Bagi Pemegang Saham yang sahamnya dalam penitipan kolektif KSEI, bukti pemotongan pajak dividen dapat diambil di perusahaan efek danatau bank kustodian dimana pemegang saham membuka rekening efeknya dan bagi Pemegang Saham warkat diambil di BAE mulai tanggal 19 Agustus 2016. No Keterangan Description Tanggal Date 1. Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen cum dividen: • Pasar regular dan negosiasi • Pasar tunai End of shares trade period with dividend right cum dividend: • Regular and negotiation market • Cash market 1 Juni June 2016 6 Juni June 2016 2. Akhir periode perdagangan saham tanpa hak dividen ex dividen • Pasar regular dan negosiasi • Pasar tunai End of shares trade period without dividend right ex dividend • Regular and negotiation market • Cash market 2 Juni June 2016 7 Juni June 2016 3. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen recording date Registration date of shareholders who are entitled to dividend recording date 6 Juni June 2016 4. Tanggal pembayaran dividen tunai Payment date of cash dividend 24 Juni June 2016 Jumlah Dividen Tanggal Pembayaran Dividen Tahun Buku 2015 Tahun Buku Fiscal year Jumlah Dividen Total Dividend Dividen per Lembar Saham Dividend per Share Rasio Dividen Dividend Ratio Tanggal Pembayaran Payment Date 2015 Rp52.857.145.500 Rp37 20 dari Laba Bersih of Net Income 24 Juni 2016 24 th June, 2016 REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAwARAN UMUM Perseroan telah membuat rencana penggunaan dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya- biaya Emisi, akan digunakan untuk: 1. Sekitar 27 akan digunakan oleh Perseroan danatau Entitas Anak untuk pembelianakuisisi merek danatau pembelianakuisisi aset danatau pembelianakuisisi penyertaan modal pada perusahaan di industri sejenis untuk mendukung pertumbuhan anorganik Perseroan. General of Tax No.PER-61PJ2009 as has been amended by Decree of Director General of Tax No.PER-24PJ2010. DGT- 1 and DGT-2 Forms are requested to be submitted to KSEI or BAR no later than on 17 th June 2016 at 4 p.m. Western Indonesia Time. If until the time limit the Foreign Taxpayers do not submit, cash dividend paid shall be deducted by 20. • For the Shareholders whose shares are at the collective custody of KSEI, evidence of dividend’ tax deduction can be taken in securities company andor custodian bank where the shareholders open their accounts and for the warrant Shareholders are taken in SAB starting from 19 th August 2016. Total Dividend Date of Dividend Payment for Fiscal year 2015 REALIZATION OF THE USE OF IPO PROCEEDS The Company has set a plan for the use of IPO proceeds, after deducted by Issuance costs, shall be divided to: 1. Approximately 27 shall be used by the Company andor Subsidiaries for the purchaseacquisition of assets andor purchaseacquisitioncapital investment in the Company in similar industries to support the Company’s inorganic growth. Until 31 st December 2016, the Company has 85 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Management Discussion and Analysis realized approximately 15 from the proceeds net for the allocation of this part. 2. Approximately 50 shall be used by the Company and or Subsidiaries to buy capital expenditure in regards to support the Company’s organic growth. Until 31 st December 2016, the Company has realized approximately 11 from the proceeds net to be allocated in this part. 3. The remaining approximately 23 shall be used by the Company andor Subsidiaries for working capital. Until 31 st December 2016, the Company has realized all allocation of the proceeds in this part. MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, BUSINESS MERGER CONSOLIDATION, ACQUISITION, DEBTCAPITAL RESTRUCTURING, AFFILIATED TRANSACTION AND TRANSACTION CONTAINING CONFLICTS OF INTEREST Investment In 2016, the Company had spent a capital expenditure amounting Rp168,090 million, excluding acquisition cost. Expansion The Company did not carry out expansion in 2016. Divestment The Company did not carry out divestment in 2016. Business Merger The Company did not carry out any business merger in 2016. Acquisition In 2016, the Company had performed acquisition of “Dua Putri Dewi” brand and acquisition of Ristra Group with the detail as follows: Hingga 31 Desember 2016, Perseroan telah merealisasikan sekitar 15 dari dana hasil penawaran umum saham bersih untuk dialokasi pada bagian ini. 2. Sekitar 50 akan digunakan oleh Perseroan dan atau Entitas Anak untuk belanja modal dalam rangka mendukung pertumbuhan organik Perseroan. Hingga 31 Desember 2016, Perseroan telah merealisasikan sekitar 11 dari dana hasil penawaran umum saham bersih untuk dialokasi pada bagian ini. 3. Sisanya sekitar 23 akan digunakan oleh Perseroan dan atau Entitas Anak untuk modal kerja. Hingga 31 Desember 2016, Perseroan telah merealisasikan seluruh alokasi dana hasil penawaran umum pada bagian ini. INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN PELEBURAN USAHA, AKUISISI, RESTRUKTURISASI UTANG MODAL, TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI yANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Investasi Pada tahun 2016, Perseroan telah mengeluarkan belanja modal sebesar Rp168.090 juta, tidak termasuk akuisisi. Ekspansi Perseroan tidak melakukan ekspansi di tahun 2016. Divestasi Perseroan tidak melakukan divestasi di tahun 2016. Penggabungan Usaha Perseroan tidak melakukan penggabungan usaha di tahun 2016. Akuisisi Pada tahun 2016, Perseroan telah melakukan akuisisi terhadap merek “Dua Putri Dewi” dan akuisisi Grup Ristra dengan rincian sebagai berikut: Transaksi Transaction Tanggal Transaksi Transaction Date Nilai Value Objek Transaksi Transaction Object Pihak Terkait Related Party Akuisisi Usaha Jamu Merek “Dua Putri Dewi” Brand acquisition of traditional herbal medicine “Dua Putri Dewi” 1 April 2016 1 st April 2016 + Rp29 miliar billion Pembelian merek dan aset terkait produksi Jamu Dua Putri Dewi, berikut biaya-biaya terkait Acquisition of brand and assets related to the production of Jamu Dua Putri Dewi, and other relevant costs PT Surya Herbal 86 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Management Discussion and Analysis This acquisition transaction as mentioned above had been conducted with parties that do not have any ailiation relationship with the Company. Capital Restructuring The Company did not conduct material transaction related to the capital restructurisation in 2016. Ailiate transactions In carrying out their business activities, the Company conducted ailiated transactions with related parties. Further information of the transactions has been disclosed in Note 7 of Consolidated Financial Statements. EFFECTS OF AMENDMENTS OF REGULATION IN FINANCIAL STATEMENTS In 2016, there are no regulation changes on inancial state- ments, so that particular information may not be presented. EFFECT OF CHANGES OF REGULATION IN FINANCIAL STATEMENTS The implementation of the new inancial accounting standards and amendments of accounting standards, which took efect in 2016, did not cause substantial change on the Group’s accounting policy and did not give signiicant impacts on consolidated inancial statements. Further information regarding amendments of accounting policy can be seen in note 2 of the Consolidated Financial Statements, which is attached in this Annual Report. Transaksi Transaction Tanggal Transaksi Transaction Date Nilai Value Objek Transaksi Transaction Object Pihak Terkait Related Party Akuisisi Usaha Grup Ristra Business acquisition of Group Ristra 29 Juli 2016 29 th July 2016 + Rp84 miliar billion Penyetoranpenyertaan modal terhadap RLI dan RKI, untuk tujuan pembelian merek dan aset terkait produksi kosmetika Ristra dan pelaksanaan usaha jasa kecantikan House of Ristra, berikut biaya-biaya terkait. Capital depositinvestment to RLI and RKI, for the purpose of acquisition of brand and assets related to the production of Ristra cosmetics and beauty service business operation on House of Ristra, and other relevant costs. RLI dan RKI RLI and RKI Transaksi akuisisi sebagaimana disebutkan diatas dilakukan dengan pihak yang tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Perseroan. Restrukturisasi Modal Perseroan tidak melakukan transaksi material terkait dengan restrukturisasi modal pada tahun 2016. Transaksi Ailiasi Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Perseroan melakukan transaksi ailiasi dengan pihak berelasi. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi ailiasi telah diungkapkan pada Catatan 7 dari Laporan Keuangan Konsolidasian. PENGARUH PERUBAHAN REGULASI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Pada tahun 2016, tidak terdapat perubahan regulasi terhadap Laporan Keuangan sehingga informasi tersebut tidak dapat disajikan. PENGARUH PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Penerapan standar akuntansi keuangan baru dan amandemen- amandemen standar-standar akuntansi yang berlaku efektif pada tahun 2016 tidak mengakibatkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak signiikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Informasi lebih lanjut mengenai perubahan kebijakan akuntansi dapat dilihat pada catatan 2 dari Laporan Keuangan Konsolidasian yang terlampir dalam laporan tahunan ini. 87 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 88 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN yANG BAIK Perseroan berkomitmen untuk senantiasa meningkat kan kualitas penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate GovernanceGCG secara konsisten dan berkesinambungan dalam kegiatan usahanya untuk meng- hadapi perubahan lingkungan bisnis dan luktuasi harga komoditas. ARTI PENTING GCG BAGI PERSEROAN Bagi Perseroan, penerapan GCG tidak hanya menjadi sebuah keharusan namun juga investasi untuk mewujudkan kinerja yang berkelanjutan. GCG memiliki arti yang sangat penting bagi Perseroan. Implementasi GCG secara baik dan sesuai dengan best practices akan turut memberikan beberapa manfaat bagi Perseroan di antaranya: 1. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif, dan eisien serta memberdayakan fungsi dan kemandirian organ Perseroan; 2. Meningkatkan kepercayaan dan ekspektasi investor dan pemangku kepentingan sehingga eksistensi Perseroan dapat terus dipertahankan; 3. Mendorong organ Perseroan dalam membuat keputusan serta menjalankan strategi dan program kerja dilandasi oleh kepatuhan terhadap peraturan perundang-per- undangan, seta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan sekitar Perseroan. PRINSIP-PRINSIP GCG Perseroan mengembangkan struktur GCG sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices bagi Perseroan. Secara konsisten, Perseroan menerapkan prinsip GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran. IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE The Company commits to always improve the quality of the implementation of the Good Corporate Governance GCG practice consistently and constinuously in its business activities to face the changes in business environment and luctuation of commodity price. IMPORTANCE OF GCG TO COMPANy For the Company, implementation of GCG not only becomes a necessity but also the investment to achieve sustainable performance. GCG has great signiicance for the Company. Good implementation of GCG and along with best practices will also bring some beneits to the Company, including: 1. Encouraging the Company’s management professionally, efectively, and eiciently, and empowering the function and independence of the organs of the Company; 2. Boosting the trust and expectation of investors and stakeholders so that the Company’s existence will be maintained; 3. Encouraging the Company’s organs in making decisions and running work strategies and programs, which are based on the compliance on the laws and regulations, and the awareness of the Company’s social responsibility for the stakeholders and also the sustainability of the Company’s surrounding environment. GCG PRINCIPLES The Company develops GCG structure in accordance with the applicable rules and regulations and also best practice for the Company. Consistently, the Company applies GCG principles such as transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness. 89 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Prinsip GCG GCG Principles Komitmen Perseroan Company’s Commitment Transparansi Transparency Yakni keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai Perseroan. Perseroan senantiasa memberikan informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu kepada seluruh Pemangku Kepentingan. Perseroan meyakini bahwa melaksanakan prinsip transparansi dengan baik dan tepat akan menghindari terjadinya benturan kepentingan dengan berbagai pihak. Hal ini dibuktikan dengan publikasi informasi keuangan yang berdampak signiikan kepada kinerja Perseroan. A transparency in carrying out decision-making process and transparency in disclosing all material and relevant information regarding the Company. The Company always give correct, accurate, and on time information to all Stakeholders. The Company believes that carrying out transparency principle well and appropriately shall avoid conlict of interests with various parties. It is proved by publication of inancial information, which gives signiicant impact on the Company’s performance. Akuntabilitas Accountability Yakni kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif. Seluruh organ tata kelola Perseroan memiliki prinsip akuntabilitas dengan kejelasan fungsi, struktur, sistem, serta pertanggungjawaban yang sistematis. Hal ini dapat terlihat melalui pengelolaan Perseroan yang memisahkan tugas dan tanggung jawab serta menguraikan secara jelas mengenai fungsi, hak, kewajiban, dan wewenang masing-masing organ tata kelola. Clarity of function, implementation, and accountability of organs so that the Company’s management implemented efectively. All organs of the Company corporate governance have accountability principles with clarity of function, structure, system, and systematic accountability. It can be relected through the Company’s management, which separates tasks and responsibilities and also clearly explains the functions, rights, obligations, and authorities of each organ of corporate governance. Responsibilitas Responsibility Yakni kesesuaian di dalam pengelolaan bisnis terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat. Bentuk pertanggungjawaban Perseroan dibuktikan dengan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, baik dalam operasional kegiatan usaha Perseroan seperti pemberian perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan tenaga kerja, maupun pelaksanaan tanggung jawab korporasi Perseroan seperti pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social ResponsibilityCSR yang berkelanjutan. Conformity in the business management on legislations and the principles of healthy corporate. The form of Company’s respnsibility is proved by being in compliance with the applicable regulations, either in the Company’s operational business activities such as providing protection that includes welfare, safety, and health of employees, and implementation of corporate responsibilites of the Company such as the implementation of continuous Corporate Social Responsibility CSR program. Independensi Independency Yakni pengelolaan Perseroan dilakukan dengan profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat. The Company’s management carried out by profesionals without conlict of interests and inluences from any parties that are not in accordance with the legislations and healthy corporate principles. 90 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Prinsip GCG GCG Principles Komitmen Perseroan Company’s Commitment Kewajaran Fairness Yakni keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak seluruh Pemangku Kepentingan berdasarkan prinsip korporasi yang sehat. Justice and equality in fulilling the rights of all stakeholders based on the principles of healthy corporate. DASAR PENERAPAN GCG Perseroan senantiasa merujuk berbagai perundang-undangan, peraturan, dan ketentuan yang berlaku di antaranya: 1. Undang-undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik; 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35POJK.042014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik; 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29POJK.042016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Peruahaan Publik; 5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.30SEOJK.042016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Emiten atau Perusahaan Publik; 6. Anggaran Dasar Perseroan. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Komite- komite di bawah Dewan Komisaris, Unit Audit Internal, dan Sekretaris Perusahaan. Kepengurusan Perseroan menganut sistem dua badan two boards system, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang- Undangan. BASIC GCG IMPLEMENTATION The Company always refers to a wide range of applicable laws, regulations, and provisions, which are as follows: 1. Laws of the Republic of Indonesia No.40 Year 2007 regarding Limited Liability Company; 2. Regulation of Financial Services Authority No.33 POJK.042014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of the Issuer or Public Company; 3. Regulation of Financial Services Authority No.35 POJK.042014 regarding Corporate Secretary of the Issuer or Public Company; 4. Regulation of Financial Services Authority No.29 POJK.042016 regarding Annual Report of the Issuer or Public Company; 5. Circular Letter of Financial Services Authority No.30 SEOJK.042016 regarding the Form and Content of the Report of the Issuer or Public Company; 6. The Company’s Articles of Association. STRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE In accordance with the Laws No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company, The Company’s organs consist of General Meeting of Shareholders RUPS, Board of Commissioners, Board of Directors, Committees under Board of commissioners, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary. The Company’s management is a two-board system, which are Board of Commissioners and Board of Directors, which have the clear authorities and responsibilities according to each function as stated in the Articles of Association and Laws and Regulation. 91 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance RUPS GMS Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Komite Nominasi Remunerasi Nomination Remuneration Committee Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Komite Audit Audit Committee Unit Audit Internal Internal Audit Unit Dalam pelaksanaannya, organ Perseroan memiliki berbagai kebijakanpedoman dalam menjalankan fungsi dan tugas- nya. Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan ke- lengkapan kebijakanpedoman GCG Perseroan GCG Infra- structur sesuai dengan peraturan yang ada. Hingga tahun 2016, beberapa kebijakanpedoman yang telah Perseroan miliki di antaranya: 1. Anggaran Dasar 2. Board of Directors Manual 3. Board of Commissioners Manual 4. Audit Committee Charter 5. Code of Conduct RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RUPS Rapat Umum Pemegang Saham RUPS merupakan organ Per- seroan yang memiliki Kewenangan yang eksklusif yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Kewenang- an RUPS, bentuk dan luasannya, ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan Direksi paling lambat 6 bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir sedangkan In its implementation, the Company’s organs have a wide range of policiesguidelines in running their functions and duties. The Company commits to continue improving the policies completenessguidelines of the company’s GCG GCG Infrastructure in accordance with the applicable regulations. In 2016, several policiesguidelines that the Company has are as follows: 1. Articles of Association 2. Board of Directors Manual 3. Board of Commissioners Manual 4. Audit Committee Charter 5. Code of Conduct GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS GMS General Meeting of Shareholders GMS is the Company’s organ that has exclusive Authority that is not given to the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS’ authorities, its form and range are determined in the legislations and the Company’s Articles of Association of the Company. GMS is divided to Annual GMS and Extraordinary GMS. Annual GMS must be held by Board of Directors no later than 6 months after the iscal year of the Company ends, 92 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance while Extraordinary GMS shall be held any time based on the Company’s needs. Implementation of Annual GMS and Extraordinary GMS refer to provisions in the applicable laws and regulations, especially Laws Number 40 year 2007 regarding Limited Liability Company and Regulation of OJK Number 32 POJK.042014 regarding Plan and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Company. In 2016, the Company had held Annual GMS for the iscal year 2015 on 25 th May 2016 venued at Ritz-Carlton, Paciic Place Ballroom 1, 4 th loor, Sudirman Central Business District, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta 10220. IMPLEMENTATION OF ANNUAL GMS 2016 Phases of Annual GMS implementation 2016 are as follows: Agenda of Annual GMS on 25 th May 2016 is as follows: 1. Approval and ratiication on the Company’s Annual Report for iscal year 2015 and the Company’s Financial Statements for iscal year 2015, and grant acquittance and fully- discharged responsibilities acquit et de charge to Board of Commissioners and Board of Directors for their supervisory and management actions carried out in iscal year 2015. 2. Determination of the use of net proit of the Company for iscal year 2015. 3. Report and responsibility on realization of the use of IPO proceeds. RUPS Luar Biasa diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan. Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, khususnya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peratur- an OJK Nomor 32 POJK.042014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Pada tahun 2016, Perseroan telah menyelenggarakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2015 pada 25 Mei 2016 bertempat di Ritz-Carlton, Paciic Place Ballroom 1 Lantai 4, Sudirman Central Business District, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 10220. PELAKSANAAN RUPS TAHUNAN 2016 Tahapan pelaksanaan RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut: Undangan Invitation Pelaksanaan Implementation Hasil RUPS Results of GMS Pengumuman dan Panggilan dilakukan melalui website Perseroan, Bursa Efek Indonesia, serta iklan di surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yakni Investor Daily dan Bisnis Indonesia masing- masing pada tanggal 18 April 2016 dan 3 Mei 2016. The announcement and invitation had been done through the Company’s website, Indonesia Stock Exchange, and advertisement on daily Indonesian language newspaper, namely Investor Daily and Bisnis Indonesia dated on 18 th April 2016 and 3 rd May 2016 respectively. RUPS Tahunan dilaksanakan pada 25 Mei 2016 pada pukul 14.00 WB – Selesai, bertempat di Ritz-Carlton, Paciic Place Ballroom 1 Lantai 4, Sudirman Central Business District SCBD, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan. Annual GMS was carried out on 25 th May 2016 2 p.m. Western Indonesia Time – End, located at Ritz-Carlton, Paciic Place Ballroom 1, 4 th loor, Sudirman Central Business District SCBD, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta. Diumumkan pada tanggal 27 Mei 2016 melalui surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yakni Bisnis Indonesia dan Investor Daily Announced on 27 th May 2016 through Indonesian daily newspapers with nationwide circulation, namely Investor Daily and Bisnis Indonesia Agenda RUPS Tahunan tanggal 25 Mei 2016 adalah sebagai berikut: 1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2015 dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya acquit et de charge kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku 2015. 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2015. 3. Laporan dan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana. 93 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance 4. Penunjukkan Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016, dan pemberian wewenang untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lainnya. 5. Pengangkatan danatau perubahan susunan anggota Dewan Komisaris. 6. Penentuan gaji atau honorarium, uang jasa, dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Rekapitulasi Kehadiran RUPS Tahunan 2016 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Preseroan di 2016 dihadiri Pemegang Saham yang memiliki 1.340.153.750 saham atau 93,811 saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan yang mempunyai hak suara yang sah dan telah melebihi jumlah kuorum yang harus hadir sebagaimana ditentukan dalam Pasal 86 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Rincian kehadiran pada RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Hadir Attend Tidak Hadir Absent Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris Komisaris Independen President Commissioner Independent Commissioner ü - Adjie Rustam Ramdja Komisaris Commissioner ü - Susanto Setiono Komisaris Independen Independent Commissioner ü - Harry Sanusi Presiden Direktur President Director ü - Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden Direktur Vice President Director ü - Rody Teo Direktur Director ü - Peter Chayson Direktur Director ü - Alex Kurniawan Direktur Independen Independent Director ü - Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam RUPS Mata Acara Agenda Setuju Agree Tidak Setuju Disagree Abstain Abstain Hasil Final Final Results Mata acara I Agenda I Musyawarah untuk mufakat Deliberation for consensus - - Mata acara II Agenda II Mata acara III Agenda III Mata acara IV Agenda IV - 1.000.000 1.339.153.750 1.339.153.750 99,9 Mata acara V Agenda V 11.729.800 1.000.000 1.327.423.950 1.339.153.750 99,9 Mata acara VI Agenda VI 698.700 - 1.339.455.050 1.340.153.750 100 4. Appointment of Public Accountant who will audit the Company’s Financial Statements for iscal year 2016, and grant authorities to set honorarium of Public Accountant and other requirements. 5. Appointment andor change of composition of Board of Commissioners members. 6. Determination of salary or honorarium, service fees, and other allowances for the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors. Recapitulation of Presence of Annual GMS 2016 The Company’s Annual General Meeting of Sharheolders in 2016 was attended by the Shareholders who have 1,340,153,750 shares or 93.811 shares that have been issued by the Company, who have the legal voting rights and have exceeded total quorum that must attend as regulated in Article 86 act 1 of Laws Number 40 year 2007 regarding Limited Liability Company. Detail of presence in the Annual GMS 2016 is as follows: Mechanism of Decision Making in GMS 94 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Decisions of Annual GMS 2016 are as follows: Keputusan RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut: Mata Acara Agenda Keputusan Decision Mata Acara I Agenda I Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015, termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya acquit et de charge kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2015, atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku 2015, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015. Approving and ratifying the Company’s Annual Report for iscal year 2015, including the company’s Activity Report, Supervisory Report of the Company’s Board of Commissioners, and the Company’s inancial Statements, and granting repayment and full discharge responsibilities acquit et de charge to all members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners whose tenure is in 2015, on management and supervisory actions carried out in iscal year 2015, as long as the actions are relected in Annual Report and Financial Statements of the Company for iscal year 2015. Mata Acara II Agenda II A. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2015 sebagai berikut: I. Sebesar Rp52.857.145.500 atau 20 dari laba bersih Perseroan tahun buku 2015 atau sebesar Rp37 setiap saham, akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para Pemagang Saham Perseoran dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku; II. Sebesar Rp24.000.000.000 dibukukan sebagai dana cadangan; dan B. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan keputusan tersebut di atas, termasuk menetapkan jadwal dan mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen terebut serta mengumumkannya, sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. A. Approving the use of the Company’s net proit for iscal year 2015 as follows: I. Amounted to Rp52,857,145,500 or 20 of the Company’s net proit for iscal year 2015 or amounted to Rp37 for every share, shall be disbursed as cash dividend to the Company’s Shareholders by noticing the applicable taxation regulations; II. Amounted to Rp24,000,000,000 is allocated as reserved fund; and B. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors to carry out any and all necessary actions in accordance with the decision above, including setting the schedule and managing further the procedures of dividend disbursement and announce it, in accordance with the legislations. Mata Acara III Agenda III Menerima baik laporan dan pertanggungjawaban atas realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana. Approving both the report and accountability on realization of the use of proceeds from inital public ofering. Mata Acara IV Agenda IV Memberi wewenang kepada Direksi untuk menunjuk salah satu Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016, serta untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lainnya. Granting the authority to Board of Directors to appoint one Public Accountant who is listed in Financial Services Authority, to audit the Company’s Financial Statements for iscal year 2016, and to set honorarium of the Public Accountant and other requirements. 95 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Mata Acara Agenda Keputusan Decision Mata Acara V Agenda V 1. Menyetujui pengangkatan Tuan Sidharta Prawira Oetama selaku Komisaris Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2018. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris Perseroan sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2018 adalah: Presiden Komisaris Komisaris Independen : Alfonso Djakaria Rahardja Komisaris : Adjie Rustam Ramdja Komisaris : Sidharta Prawira Oetama Komisaris Independen : Susanto Setiono 2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak subsitusi, untuk menuangkan keputusan mengenai susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut di atas dalam akta yang dibuat di hadapan Notaris, yang selanjutnya memberitahukannya pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 1. Approving the assignment of Mr. Sidharta Prawira Oetama as the Company’s Commissioner, as of the closing of this Meeting until the closing of the Company’s General Meeting of Shareholders that will be held in 2018. Hence, the composition of the Company’s Board of Commissioner as of the closing of this Meeting and until the closing of the Company’s General Meeting of Shareholders that will be held in 2018, is as follows: President Commissioner Independent Commissioner : Alfonso Djakaria Rahardja Commissioner : Adjie Rustam Ramdja Commissioner : Sidharta Prawira Oetama Independent Commissioner : Susanto Setiono 2. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors, with substitution right, to make decisions regarding the composition of members of the Company’s Board of Commissioners above in deed that will be made in the presence of a Public Notary, which hereinafter announce to the authorized party, and carry out all and any necessary actions regarding the decision, in accordance with the applicable laws and regulations. Mata Acara VI Agenda VI Memberi wewenang kepada Pemegang Saham Pengendali Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji, honorarium dan tunjangan lain bagi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2016 dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Granting authorities to the Company’s Controlling Shareholders to set the amount of salary, honorarium and other allowances for the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors for iscal year 2016 by noticing the applicable laws and regulations. 96 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance FOLLOw-UP OF DECISIONS OF GMS 2015 The entire Annual GMS decisions in 2015 that requires follow- up from management of the Company had been executed, including: TINDAK LANJUT KEPUTUSAN RUPS 2015 Seluruh Keputusan RUPS Tahunan pada tahun 2015 yang perlu ditindaklanjuti oleh manajemen Perseroan telah dilaksanakan, termasuk antara lain: No Keputusan RUPS Decisions of GMS Pelaksanaan Keputusan RUPS Implementation of Decisions of GMS 1 Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat melalui pasarmodal “Penawaran Umum Perdana”, termasuk untuk: a. Menyetujui penerbitan saham baru dari dalam simpanan portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- seratus Rupiah dan menawarkan kepada masyarakat baik secara domestiklokal maupun internasional, dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 16 enam belas persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana, yang jumlah pastinya akan ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan; b. Menyetujui pelaksanaan penerbitan kepemilikan saham oleh karyawan Perseroan danatau karyawan dari entitas anak Perseroan “Employee Stock Allocation” atau disingkat “ESA” dalam jumlah sebanyak banyaknya sebesar 10 sepuluh persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana, yang jumlah pastinya akan ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan jika ada. c. Mendelegasikan dan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan keputusan pemegang saham huruf a dan b diatas dan dinyatakan dalam Keputusan Dewan Komisaris untuk: i menentukan jumlah saham yang diterbitkan untuk Penawaran Umum Perdana dengan jumlah sebanyakbanyaknya sebesar 16 enam belas persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana; dan ii menentukan jumlah alokasi saham Perseroan untuk ESA yang dihitung dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana dengan jumlah sebayak- banyaknya sebesar 10 sepuluh persen jika ada; d. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan perubahan struktur permodalan Perseroan setelah selesainya penawaran saham tersebut di atas; e. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan Company Listing, setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan sahamsaham yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan pada bursa efek di Indonesia; f. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala sesuatu yang diperlukan guna tercapainya Penawaran Umum Perdana, termasuk menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan termasuk menentukan harga penawaran saham, dengan segala perubahan-perubahannya, termasuk menandatangani, mencetak danatau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan danatau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo atau Ofering Circular danatau seluruh perjanjianperjanjian danatau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi Penawaran Umum Perdana sebagaimana disebutkan dalam keputusan ini; dan g. Dalam hal terjadinya kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum Perdana, Para Pemegang Saham setuju untuk melakukan opsi penjatahan lebih dalam rangka memenuhi kelebihan pemesanan; Terealisasi Realized 97 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance No Keputusan RUPS Decisions of GMS Pelaksanaan Keputusan RUPS Implementation of Decisions of GMS Approving the Company’s plan to carry out initial public ofering of shares to public through capital market “Initial Public Ofering”, including to: a. Approving issuance of new shares from deposits portfolio of the Company with the nominal value of Rp100,- one hundred Rupiah andd ofering to public either domesticlocal or international, maximum amounting 16 sixteen percent from issued and paid up capital of the Company after periodic Public Ofering, which the deinite amount shall be determined by the Company’s Board of Commissioners; b. Approving the implementation of issuance of shares ownership by the Company’s employees andor the employees from the Company’s subsidiaries “Employee Stock Allocation” or shortened to “ESA” maximum amounting 10 ten percent of the total shares ofered in the Initial Public ofering, which the deinite amount shall be determined by the Company’s Board of Commissioners if available. c. Delegating and giving authority to the Company’s Board of Commissioners to carry out decisions of the shareholders letter a and b above and stated in Decisions of Board of Commissioners to : i determine the total issued shares for Initial Public Ofering maximum amounting 16 sixteen percent of issued and paid up capital of the Company after Initial Public Ofering; and ii determine the total allocation of Company’s shares for ESA, which is counted from the total shares ofered in Initial Public Ofering maximum amounting 10 ten percent if available; d. Giving power and authority to the Company’s Board of Commissioners to state the changes of capitalization structure of the Company after the public ofering referred above; e. Approving to list all Company’s shares Company Listing, after the implementation of Initial Public Ofering on shares ofered and sold to public through capital market and shares owned by the Compay’s shareholders in Indonesia Stock Exchange IDX; f. Giving power and authority to the Company’s Board of Directors to carry out any necessary actions for the Initial Public Ofering to be realized, including signing the registration statement to be proposed to Financial Services Authority of the Republic of Indonesia, negotiating and signing other agreements regarding the issuance of securities with requirements and provisions that are considered good for the Company by the Company’s Board of Directors, including determining stock price, with all changes, including signing, printing andor publishing Brief Prospectus, Revision andor Addition on Brief Prospectus, Preliminary Prospectus, Prospectus, Memo Info or Ofering Circular andor all agreements andor documents needed for the Inital Public Ofering as mentioned in this DECISION; and g. In terms of excess shares booking in Initial Public Ofering, the Shareholders agree to carry out overallotment option to meet the excess booking; 2 Persetujuan pengubahan status Perseroan yang semula perseroan terbatas tertutupnon publik menjadi perseroan terbatas terbukapublik. Approval on the change of the Company’s status, which previously close limited liability companynon public becomes open limited liability companypublic company. Terealisasi Realized 98 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance BOARD OF COMMISSIONERS Board of Commissioners is the Company’s Organ that has function to carry out supervisory in general andor speciically in accordance with the Articles of Association and giving advice to Board of Directors in running the Company’s management. Board of Commissioners also has duties to carry out monitoring on efectivity of GCG practices implemented by the Company. Based on Deed No. 462015 and Deed of Decision Statement of Meetings No. 206 dated 25 th May 2016, made in the presence of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., a Public Notary in Jakarta, in which it has received data amendment announcement from Minister of Laws and Human Rights as proven by Approval Letter of Announcement of Amendments of Company Data No. AHU- AH.01.03-0059142 dated 21 st June 2016 “Deed No. 2062016”, the composition of members of Board of Commissioners of the Company is as follows: Duties and Responsibilities of Board of Commissioners In carrying out their duties and responsibilities, Board of Commissioners always refer to Laws No. 40 Year 2007 regarding the Limited Liability Company and Work Program of Board of Commissioners Year 2015. Generally, duties and authorities of Board of Commissioners are as follows: 1. Carry out supervisory on the management policies, supervisory course in general, either regarding the DEwAN KOMISARIS Dewan Komisaris merupakan Organ Perseroan yang memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan. Dewan Komisaris juga memiliki tugas untuk melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik GCG yang diterapkan Perseroan. Berdasarkan Akta No. 462015 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 206 tanggal 25 Mei 2016 dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., Notaris di Jakarta, sebagaimana pemberitahuan perubahan datanya telah diterima oleh Menkumham melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU- AH.01.03-0059142 tanggal 21 Juni 2016 “Akta No.2062016”, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Tanggal Pertama Kali Menjabat The First Date of Tenure Dasar Pengangkatan Pengangkatan Kembali Base of Appointment Reappointment Masa Akhir Jabatan End of Tenure Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris Komisaris Independen President Commissioner Independent Commissioner 14 Juli 2015 14 th July 2015 Akta No.462015 Deed No.462015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . Adjie Rustam Ramdja Komisaris Commissioner 15 Oktober 2012 15 th October 2012 Akta No.462015 Deed No.462015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . Sidharta Prawira Oetama Komisaris Commissioner 25 Mei 2016 25 th May 2016 Akta No.2062016 Deed No.2062016 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . Susanto Setiono Komisaris Independen Independent Commissioner 14 Juli 2015 14 th July 2015 Akta No.462015 Deed No.462015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris senantiasa berpedoman pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2015. Secara umum tugas dan wewenang Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai 99 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi. 2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib me- nyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. 3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud setiap akhir tahun buku. 4. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. 5. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 6. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan semen- tara anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar. 7. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam hal seluruh Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar. 8. Dewan Komisaris berwenang setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 9. Dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris berwenang meminta penjelasan dari Direksi atau setiap anggota Direksi tentang segala hal yang diperlukan oleh Dewan Komisaris. 10. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian Rapat Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan ketentuan peraturan per- undang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar. Company or the Company’s business, and give advice to Board of Directors. 2. In certain condition, Board of Commissioners shall hold annual GMS and other GMS in accordance with its authority as stated in the legislations and the Articles of Association. 3. Carry out evaluation on the performance of the committee that helps the implementation of duties and responsibilities as mentioned in every end of iscal year. 4. Members of Board of Commissioners shall carry out duties and responsibilities as mentioned with good intention, full of responsibility, and carefullness. 5. To support the efectivity of the implementation of duties and responsibilites as mentioned, Board of Commissioners shall establish Audit Committee and can establish other committees, included but not limited to Nomination and Remuneration Committee, by noticing the applicable regulations in the Capital Market ield. 6. Board of Commissioners have the authority to dismiss a member of Board of Directors for temporary by stating the reasons, by noticing the provisions of the applicable legislations and the Articles of Association. 7. Board of Commisioners able to carry out any Company’s management actions in terms all Board of Directors have conlict of interests with the Company, by noticing the provisions of the applicable legislations and the Articles of Association. 8. Board of Commissioners has the authority at anytime in work hour of the Company’s oice to enter the building and yard or other places used or managed by the Company and has the right to check all books, letters and other proofs, check and match the condition of cash and others, and has the right to know all actions carried out by the Board of Directors. 9. In carying out the duties, Board of Commissioners has the right to request an explanation from Board of Directors or every member of Board of Directors regarding anything needed by Board of Commissioners. 10. If all members of Directors are temporarily dismissed and the Company does not have any member of Board of Directors hence for temporary Board of Commissioners have to manage the Company, in that case, the Meeting of Board of Commissioners has the right to give temporary power to someone or more, which among them, on their expenses together, one from another by noticing the provisions of the applicable laws and regulations and the Articles of Association. 100 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Pedoman dan Kerja Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian saran atas pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman Dewan Komisaris. Tujuan penyusunan pedoman Dewan Komisaris Perseroan adalah mem berikan pedoman kepada Dewan Komisaris dalam memahami peraturan- peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris. Pedoman Dewan Komisaris dalam disusun dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 001ABOCSK2016 tertanggal 11 April 2016. Isi Pedoman Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan 2. Landasan Hukum 3. Nilai-nilai Perseroan 4. Dewan Komisaris a. Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang b. Waktu Kerja c. Kebijakan Rapat termasuk kebijakan kehadiran dalam rapat dan risalah rapat d. Pelaporan dan pertanggungjawaban Independensi Dewan Komisaris Dewan Komisaris bersikap independen dan diharapkan mampu melaksanakan tugasnya secara independen, semata- mata untuk kepentingan Perseroan, terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang dapat ber- benturan dengan kepentingan pihak lain. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2016 Sesuai tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dengan meminta penjelasan dari Manajemen atas permasalahan-permasalahan operasional Perseroan serta memberikan saran arahan terhadap laporan yang disampaikan oleh Manajemen. Beberapa rencana yang direalisasikan di tahun 2016 di antaranya: No Rencana Kegiatan Activity Plan Realisasi 2016 Realization in 2016 1 Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Perseroan Giving advice to the Board of Directors in carrying out the Company’s management. Terealisasi Realized 2 Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang dipersiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan Examining and reviewing periodic reports and annual report prepared by the Board of Directors and signing the annual report. Terealisasi Realized 3 Penunjukan Akuntan Publik Appointment of Public Accountant. Terealisasi Realized Board of Commisioners Guideline In carrying out duties of supervision and giving advice on the management of the Company, the Board of Commissioners refers to the Board of Commissioners’ guidelines. The purpose of the preparation of Company’s Board of Commissioners’ guidelines are to provide guidance to the Board of Commissioners in understanding the regulations related to the working procedures of the Board of Commissioners. Board of Commissioners’ guidelines are prepared and approved by Decree of Board of Commissioners Letter No. 001ABOC SK2016 dated 11 th April 2016. The contents of guidelines and Board of Commissioners guidelines are as follows: 1. Introduction 2. Legal Basis 3. Values of the Company 4. Board of Commissioners a. Description of Duties, Responsibilities, and Authorities b. Work Time c. Meeting’s Policies including the policy of the attendance in meeting and minutes of meeting d. Reports and responsibilities Independency of Board of Commissioners Board of Commissioners are independent and expected to be able to carry out their duties independently, solely for the beneits of the Company, regardless inluences of various parties who have interests that may conlict with the interests of other parties. Implementation of Duties and Responsibilities of Board of Commissioners in 2016 In accordance withits duties and functions, the Board of Commissionershas carried out supervision by requesting an explanation from the Management on the Company’s operational issues and providing advice guidance on the reports conveyed by the Management. Several plans that are realized in 2016 include: 101 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance No Rencana Kegiatan Activity Plan Realisasi 2016 Realization in 2016 4 Memberikan saran dan rekomendasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk eisiensi dan meningkatkan produktiitas Perseroan Giving advice and recommendation regarding matters that need to be carried out for the eiciency and to improve the Company’s productivity. Terealisasi Realized Rapat Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris telah me nye leng- garakan 4 kali rapat dengan rincian sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency Persentase Percentage Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris Komisaris Independen President Commissioner Independent Commissioner 4 100 Adjie Rustam Ramdja Komisaris Commissioner 4 100 Sidharta Prawira Oetama Komisaris Commissioner 2 50 Susanto Setiono Komisaris Independen Independent Commissioner 4 100 Rencana Keria Dewan Komisaris Tahun 2017 Menyongsong tahun 2017, Dewan Komisaris senantiasa mem perhatikan perkembangan internal dan eksternal untuk mengantisipasi tantangan dan peluang yang ada. Dewan Komisaris Perseroan berkomitmen untuk senantiasa melak- sanakan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal sehingga mampu mendorong pertumbuhan Perseroan yang lebih baik. Guna menghadapi tantangan yang mungkin muncul di 2017, Dewan Komisaris telah mengagendakan beberapa kegiatan di antaranya: 1. Melakukan pengawasan dan analisis terhadap strategi bisnis jangka pendek dan jangka panjang yang dijalankan oleh Perseroan; 2. Melakukan pengawasan kinerja Direksi Perseroan; dan 3. Meninjau rencana bisnis tahun 2017. Komisaris Independen Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, Emiten atau Perusahaan Publik harus memiliki Komisaris Independen dengan jumlah minimal sebesar 30 dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Saat ini Perseroan telah memiliki Komisaris Independen lebih dari 30 dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Setiap Komisaris Independen wajib membuat pernyataan independensi kepada RUPS setelah menjabat selama dua periode. Meeting of Board of Commissioners During 2016, Board of Commissioners has held meeting 4 times, with the details of attendance as follows: work Plan of Board of Commissioner in 2017 Towards 2017, the Board of Commissioners will always pay attention to internal and external developments in order to anticipate the challenges and opportunities that exist. The Company’s Board of Commissioners carries out duties and responsibilities optimally hence they are able to encourage better company growth. In order to face the challenges that may arise in 2017, Board of Commissioners has scheduled several activities including: 1. Carrying out supervision and analysis on short-term and long-term business strategies run by the Company; 2. Carrying out the performance supervision of of the Company’s Board of Directors; and 3. Reviewing 2017’ business plan. Independent Commissioner In accordance with the provisions on legislations in capital market ield, Issuer or Public Company has to have Independent Commissioner with minimum of 30 of the total members of Board of Commissioners. Now the Company has Independent Commissioner more than 30 of the total members of the Company’s Board of Commissioners. Every Independent Commissioner shall made an independence statement to GMS after hisher tenure within two periods. 102 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Criteria of Independent Commissioner Parties who are able to be assigned as Independent Commissioners, in addition to meet the requirements as the member of Board of Commissioners as mentioned in laws and regulations in capital market, should also meet the criteria as follows: 1. Not someone who work for or has the authority and responsibilit to plan, lead, control, or supervise the Company’s business in the las 6 six months, exclude the reassignment as the Company’s Independent Commissioner in the next period; 2. Does not have either direct or indirect shares in the Company; 3. Does not have ailiate relation with the Company, other members of Board of Commissioners, members of Board of Directors, or the Company’s major shareholders; and 4. Does not have business relation either directly or indirectly, which is not related to the Company’s business activities. BOARD OF DIRECTORS Board of Directors is the Company’s Organ that has the authority and is fully responsible for the Company’s management for the Company’s interests, according to the intentions and purposes of the Company as well as representing the Company, either inside or outside a court in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association. Based on Deed No. 462015, the composition of members of Board of Directors is as follows: Kriteria Komisaris Independen Pihak yang dapat diangkat menjadi Komisaris Independen, selain harus memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal, juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya; 2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan; 3. Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. DIREKSI Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan ber- tanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Berdasarkan Akta No. 462015, susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut. Nama Name Jabatan Position Tanggal Pertama Kali Menjabat The First Date of Tenure Dasar Pengangkatan Pengangkatan Kembali Base of Appointment Reappointment Masa Akhir Jabatan Harry Sanusi Presiden Direktur President Director 8 Februari 1999 8 th February 1999 Akta No.462015 Deed No.462015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden Direktur Vice President Director 14 Agustus 2002 14 th August 2002 Akta No.462015 Deed No.462015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . 103 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Nama Name Jabatan Position Tanggal Pertama Kali Menjabat The First Date of Tenure Dasar Pengangkatan Pengangkatan Kembali Base of Appointment Reappointment Masa Akhir Jabatan Peter Chayson Direktur Director 14 Juli 2015 14 th July 2015 Akta No.462015 Deed No.462015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . Rody Teo Direktur Director 14 Juli 2015 14 th July 2015 Akta No.462015 Deed No.462015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . Alex Kurniawan Direktur Independen Independent Director 14 Juli 2015 14 th July 2015 Akta No.462015 Deed No.462015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS that is held in 2018 . Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Secara umum Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Per- seroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pengurusan Perseroan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan. Kewenangan Direksi Direksi berwenang mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan sebagai berikut: a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan tidak termasuk pengambilan uang perseroan di bank- bank yang jumlahnya melebihi jumlah yang dari waktu ke waktu ditentukan oleh Dewan Komisaris jika ada, harus dengan persetujuan Dewan Komisaris; b. Mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri, harus dengan persetujuan Dewan Komisaris; Duties and Responsibilities of Board of Directors Generally, Board of Directors’ duties are to carry out and be responsible on the Company’s management for the Company’s interests in accordance with the intention and purpose of the Company, which was stated in the Company’s Articles of Association. Every member of Board of Directors has to perform their duties and responsibilites in carrying out management of the Company with good intention, full of responsibility, and carefully, by noticing the applicable legislations and the Articles of Association. Authorities of Board of Directors The Board of Directors is authorized to represent the Company inside and outside Court with regards to every matter in every situation that binds the Company with other parties and other parties with the Company and to conduct every activity related to management and ownership, with the following limitations: a. Borrowing or lending money on behalf of the Company not including withdrawing the Company’s savings in banks, in which the amount exceeds the amount determined by the Board of Commissioners if any from time to time, which should be approved by the Board of Commissioners; b. Establishing a company or joining other companies, either local or international companies, which should be approved by the Board of Commissioners; 104 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance c. Assigning, releasing its rights or guaranteeing more than 50 ifty percent of total net assets of the Company in one inancial year, both in one transaction or several transactions alone or related to one another as security. This should be approved by the General Meeting of Shareholders, which is attended or represented by the shareholders with at least ¾ three-quarter of total shares and valid voting rights that have been approved by more than ¾ three-quarter of all shareholders attending the General Meeting of Shareholders by complying with the prevailing laws and regulations of capital market; d. Conducting activities or other legal activities or making decisions that require approval from other parties in the company, as regulated in the prevailing laws and regulations. Division of Duties and Responsibilities of Each Member of Board of Directors In carrying out their duties, every member of Board of Directors has their own duties and responsibilities. The duties and responsibilities are as follows: Board of Directors’ Guidelines In carrying out its role and function of management of the Company and maintaining harmonious relationship with Board of Commissioners, Board of Directors refers to the Manual of Board of Directors Board Manual, which consists of practical guidance in the implementation of GCG in the Company. This Board Manual includes guidance of work governance guidance of Board of Directors and explanation of the stages c. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50 lima puluh persen jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit ¾ tiga per empat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari ¾ tiga per empat bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS dengan mengingat peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal; d. Melakukan tindakan atau perbuatan hukum lainnya atau mengambil suatu keputusan yang membutuhkan per- setujuan organ perseroan lainnya sesuai ketentuan per- aturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Direksi Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Direksi me- miliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tugas dan tanggung jawab tersebut di antaranya adalah: Nama Name Jabatan Position Tugas Tanggung Jawab Duties Responsibilities Harry Sanusi Presiden Direktur President Director Bertanggung jawab memimpin seluruh aktivitas usaha Perseroan, mengepalai Wakil Presiden Direktur dan seluruh jajaran anggota Direksi. Responsible for leading all Company’s business activities, Vice President Director and all members of Board of Directors Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden Direktur Vice President Director Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan mengepalai seluruh jajaran anggota Direksi serta divisi-divisi yang tidak dikepalai oleh direktur lainnya. Responsible for coordinating and leading all members of Board of Directors and other divisions that not being led by other directors. Peter Chayson Direktur Director Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Keuangan. Responsible for activities in Finance Directorate Rody Teo Direktur Director Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Operasional. Responsible for activities in Operational Directorate. Alex Kurniawan Direktur Independen Direktur Independen Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Pemasaran. Responsible for activities in Marketing Directorate. Pedoman Direksi Dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan Perseroan serta menjalin hubungan harmonis dengan Dewan Komisaris, Direksi mengacu pada Pedoman Kerja Direksi Board Manual yang berisi pedoman praktis dalam penerapan GCG di Perseroan. Board Manual ini mencakup petunjuk tata laksana kerja Direksi serta penjelasan mengenai tahapan aktivitas yang sistematis dan dapat dijalankan dengan konsisten. Board 105 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance of systematic activities and can be executed consistently. Board Manual becomes the reference of Board of Directors in carrying out duties of each member of Board of Directors to reach the visions and missions of the Company. Guidelines and Code of rules of Directors are prepared and approved by Decree No. 001CSSK2016 dated 26 th July 2016. The contents of Board of Directors’ Guidelines are as follows: 1. Introduction 2. Legal Basis 3. Values of the Company 4. Duties, Responsibilities, and Authorities of Board of Directors 5. Work Time 6. Meeting of Board of Directors 7. Reports and responsibilities of Board of Directors Implementation of Duties of Board of Directors in 2016 During 2016, the Company’s Board of Directors has carried out various activities in accordance with their duties, responsibilities, and authorities as stated in the Company’s Articles of Association. Meeting of Board of Directors During 2016, Board of Directors had held meeting 12 times, with the details of attendance as follows: Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meetings In 2016, Board of Commissioners and Board of Directors had held joint meeting for 4 times to discuss the Company development for the year 2016. The degree of attendance of Board of Commissioners and Board of Directors in the joint meeting are as follows: Manual menjadi acuan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing Direksi untuk mencapai visi dan misi Perseroan. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan No. 001CSSK2016 tanggal 26 Juli 2016. Isi Pedoman Direksi adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan 2. Landasan Hukum 3. Nilai-nilai Perseroan 4. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang 5. Waktu Kerja 6. Rapat Direksi 7. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Direksi Pelaksanaan Tugas Direksi di Tahun 2016 Sepanjang 2016, Direksi Perseroan telah melaksanakan ber- bagai kegiatan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Rapat Direksi Sepanjang tahun 2016, Direksi telah menyelenggarakan 12 kali rapat, dengan rincian kehadiran sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency Persentase Percentage Harry Sanusi Presiden Direktur President Director 12 100 Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden Direktur Vice President Director 12 100 Peter Chayson Direktur Director 12 100 Rody Teo Direktur Director 12 100 Alex Kurniawan Direktur Independen Independent Director 12 100 Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Sepanjang 2016, Dewan Komisaris dan Direksi telah menye- lenggarakan rapat gabungan sebanyak 4 kali guna membahas perkembangan Perseroan di tahun 2016. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat gabungan adalah sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency Persentase Percentage Harry Sanusi Presiden Direktur President Director 4 100 Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden Direktur Vice President Director 4 100 106 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Mr. Sidharta Prawira Oetama was appointed as Commissioner based on decisions of AGMS dated 25 th May 2016. REMUNERATION OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Procedures of Remuneration Determination In accordance with the Company’s Articles of Association, the salary or honorarium and other allowances from the members of Board of Commissioners and Board of Directors from time to time are determined by GMS, and the authority can be delegated to Board of Commissioner or other parties appointed by GMS. Determination of remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors pays attention to recommendation from Nomination and Remuneration Committee of the Company and refers to the Regulation of OJK No. 34POJK.042014 dated 8 th December 2014 regarding Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company Regulation of OJK No. 342014. Remuneration Structure Remuneration components of members of Board of Commissioners and Board of Directors include honorarium, bonus, and allowances. Indicators of Determination of Remuneration of Members of Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration determination of members of Board of Commissioners and Board of Directors refer to several indicators as follows: 1. Levels of scale and business complexity 2. Inlation Rate Nama Name Jabatan Position Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency Persentase Percentage Peter Chayson Direktur Director 4 100 Rody Teo Direktur Director 4 100 Alex Kurniawan Direktur Independen Independent Director 4 100 Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris Komisaris Independen President Commissioner Independent Commissioner 4 100 Adjie Rustam Ramdja Komisaris Commissioner 4 100 Sidharta Prawira Oetama Komisaris Commissioner 2 50 Susanto Setiono Komisaris Independen Independent Commissioner 4 100 Bapak Sidharta Prawira Oetama diangkat menjadi Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 25 Mei 2016. REMUNERASI DEwAN KOMISARIS DAN DIREKSI Prosedur Penetapan Remunerasi Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya dari para anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari waktu ke waktu ditetapkan oleh RUPS, dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris atau pihak lain yang ditunjuk RUPS. Penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mem- perhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan mengacu kepada Peraturan OJK No. 34 POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perseroan Publik Peraturan OJK No. 342014. Struktur Remunerasi Komponen remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi meliputi honorarium, bonus, serta tunjangan. Indikator Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada beberapa indikator di antaranya: 1. Tingkat skala dan kompleksitas usaha 2. Tingkat inlasi 107 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance 3. Company’s performance 4. Financial condition and capability of the Company 5. KPI Achievement of Board of Directors in 2016 6. Comparison of amount of remuneration with similar companies 7. Other relevant factors Total Nominal of Remuneration Total salary and allowances paid to Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the year ended 31 st December 2016 and 2015 each is amounted to Rp48,787,353,836 and Rp39,888,041,678. ASSESSMENT OF THE MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Assessment of Members of Board of Commissioners Performance assessment of Board of Commissioners is conducted by GMS based on duties and responsibilities stated in the applicable laws and regulations, the Company’s Articles of Association, and mandates of GMS. Evaluation criteria used in the performance assessment of Board of Commissioners are the implementation of function and responsibilities of Board of Commissioners in carrying out supervision and giving advice or directions to Board of Directors regarding the Company’s development. Assessment of Members of Board of Directors Board of Commissioners and the Shareholders are performing assessment on the function implementation of Board of Directors based on the agreed indicators. Board of Directors’ performance assessment indicators include accountability achievement and performance, both in the implementation of duties, responsibilities, and authority of the Board of Directors through the GMS mechanism. CAPABILITy ENHANCEMENT PROGRAM FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS In 2016, Board of Commissioners and Board of Directors had participated in trainings organized by Learning and Development Department of the Company. This has become part of competency enhancement program of Board of Commissioners and Board of Directors, as well as to build 3. Kinerja perusahsaan 4. Kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan 5. Pencapaian KPI Direksi tahun 2016 6. Perbandingan besaran remunerasi dengan perusahaan sejenis 7. Faktor-faktor lain yang relevan Jumlah Nominal Remunerasi Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp48.787.353.836 dan Rp39.888.041.678. PENILAIAN ANGGOTA DEwAN KOMISARIS DAN DIREKSI Penilaian Anggota Dewan Komisaris Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS berdasarkan tugas dan kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan, serta amanat RUPS. Kriteria evaluasi yang digunakan dalam penilaian kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atau arahan kepada Direksi terkait perkembangan Perseroan. Penilaian Anggota Direksi Dewan Komisaris dan Pemegang Saham melakukan penilaian atas pelaksanaan fungsi Direksi berdasarkan indikator yang telah disepakati bersama. Indikator penilaian kinerja Direksi mencakup pertanggungjawaban pencapaian dan kinerja, baik dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab, maupun wewenang Direksi melalui mekanisme RUPS. PROGRAM PENINGKATAN KAPABILITAS DEwAN KOMISARIS DAN DIREKSI Pada 2016, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Departemen Learning Development Perseroan. Hal ini merupakan bagian dari program peningkatan kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi sekaligus untuk membangun komunikasi dengan berbagai 108 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance pemangku kepentingan. Sesuai dengan kompetensinya, pada 2016 Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan diundang untuk menghadiri kegiatan eksternal sebagai berikut: No. Program Lokasi Location waktu Time Penyelenggara Organizer 1. Perilaku organisasi Organization behavior Hotel Grand Mercure September 2016 Internal 2. Pengembangan sumber daya manusia Human resource development Hotel Grand Mercure September 2016 Internal HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DIREKSI, DEwAN KOMISARIS, DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA DANATAU PENGENDALI Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Pemegang Saham Shareholders ADR ARR SS SPO HS TLC AK PC RT KI HS ADR - - - - - - - - - - - ARR - - - - - - - - - - - SS - - - - - - - - - - - SPO - - - - - - - - - - - HS - - - - - - - - - ü ü TLC - - - - - - - - ü - - AK - - - - - - - - - - - PC - - - - - - - - - - - RT - - - - - ü - - - - - ADR : Alfonso Djakaria Rahardja ARR : Adjie Rustam Ramdja SS : Susanto Setiono SPO : Sidharta Prawira Oetama HS : Harry Sanusi PC : Peter Chayson TLC : Tjiang Likson Chandra RT : Rody Teo AK : Alex Kurniawan KI : PT Kino Investindo KOMITE AUDIT Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan No. IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643BL2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001BOC SK072015 tanggal 27 Juli 2015 ten- tang Pembentukan Komite Audit, Komite Audit dibentuk communication with various stakeholders. In line with their competencies, in 2016 Board of Commissioners and Board of Directors invited to attend external activities namely: AFFILIATE RELATIONSHIP AMONG MEMBERS OF BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF COMMISSIONERS, AND MAJOR ANDOR THE CONTROLLING SHAREHOLDERS AUDIT COMMITTEE Based on Laws No. 40 Year 2007 regarding Limited liability Company, Regulation No. IX.I.5, of Attachment of Decree of Chairman of OJK No. Kep-643BL2012 dated 7 th December 2012 regarding the Establishment and Guideline of Work Implementation of Audit Committee and Decision Letter of the Company’s Board of Commissioners As The Substitute of Meeting of Board of Commissioners No. 001BOC SK072015 dated 27 th July 2015 regarding the Establishment of Audit 109 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Dewan Komisaris dalam rangka membantu pengawasan yang efektif terhadap kinerja Perseroan. Komposisi Komite Audit Perseroan sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Periode Jabatan Assignment Period Susanto Setiono Ketua Head Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018 Imam Supeno Djojokusumo Anggota Member Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018 Siswantoro Anggota Member Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018 Piagam Komite Audit Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit telah dilengkapi pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit. Piagam Komite Audit berisi antara lain mengenai tugas dan tanggung jawab Komite, struktur, uraian mengenai aktivitas serta kewenangan dari Komite Audit. Piagam Komite Audit tersebut disusun berdasarkan peratur- an dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara berkala dan telah disahkan berdasar kan Keputusan Dewan Komisaris Nomor No. 002BOCSK072015 tanggal 27 Juli 2015 Tentang Penetapan Piagam Komite Audit. Piagam Komite Audit berisi: Bab 1 : Latar Belakang Bab 2 : Deinisi Bab 3 : Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Bab 4 : Wewenang dan Mekanisme Kerja Komite Audit Bab 5 : Komposisi, Struktur, dan Persyaratan Komite Audit Bab 6 : Rapat Komite Audit Bab 7 : Penangangan Pengaduan dan Pelaporan Bab 8 : Kode Etik Bab 9 : Masa Tugas dan Honorarium Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Berdasarkan Piagam Komite Audit sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 002BOCSK072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Penetapan Piagam Komite Audit Audit Committee Charter, Piagam Komite Audit merupakan pedoman kerja bagi Komite Audit Perseroan dalam menjalankan fungsinya. Committee, Audit Committee is established by Board of Commissioners to help the efective supervisory on the Company’s performance. Composition of the Company’s Audit Committee until 31 st December 2016 is as follows: Audit Committee Charter In implementing its duties and responsibilities, Audit Committee has been equipped with work guidelines set in Audit Committee Charter. Audit Committee Charter consists of duties and responsibilities of the Committee, structure, description regarding activities and authorities from Audit Committee. Audit Committee Charter is arranged based on the applicable rules and legislations and always being reviewed periodically and has been ratiied based on Decision of Board of Commissioner No. 002BOCSK072015 dated 27 th July 2015 Regarding Determination of Audit Committee Charter. Charter of Audit Committee consist of: Chapter 1 : Background Chapter 2 : Deinition Chapter 3 : Duties and Responsibilities of Audit Committee Chapter 4 : Authorities and Work Mechanism of Audit Committee Chapter 5 : Composition, Structure, and Requirements of Audit Committee Chapter 6 : Meeting of Audit Committee Chapter 7 : Complaints and Reporting Handling Chapter 8 : Code of Conduct Chapter 9 : Duty Period and Honorarium Duties and Responsibilities of Audit Committee Based on Audit Committee Charter as stated in Decision Letter of Board of Commissioners as the Substitute of Meeting of Board of Commissioners No. 002BOCSK072015 dated 27 th July 2015 regarding the Stipulation of Audit Committee Charter, Audit Committee Charter is a work guideline for the Company’s Audit Committee in carrying out their functions. 110 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Membuat rencana kegiatan tahunan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris; 2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik danatau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan; 3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peratur- an perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; 4. Menelaah independensi dan objektivitas akuntan ter- masuk memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Direksi Perseroan dan akuntan; 5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris menge nai penunjukan akuntan yang didasarkan pada inde pendensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; 6. Melakukan penelaahan atas aktivitas pelak sanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi untuk memastikan semua risiko penting yang telah dipertimbangkan; 7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akun- tansi dan pelaporan keuangan Perseroan; 8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait potensi benturan kepentingan Perseroan; 9. Melakukan penelaahan atau penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Audit Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; 10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan; 11. Menyusun, mengkaji, dan memberi masukan kepada Dewan Komisaris untuk memperbaharui Piagam Komite Audit, bila perlu; dan 12. Melakukan penilaian dan mengkonirmasikan bahwa tugas dan tangung jawab yang diatur dalam Piagam Komite Audit telah dilaksanakan. wewenang Komite Audit 1. Komite Audit berwenang untuk mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perseroan yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugasnya; 2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan akuntan terkait tugas dan tanggung Based on Audit Committee Charter, Audit Committee has duties and responsibilities as follows: 1. Make plans of annual activities to be conveyed to Board of Commissioners; 2. Conduct reviews on inancial information that will be released by the Company to public andor other authorized parties including inancial statements, other projections and reports regarding inancial information of the Company; 3. Conduct review on the compliance on legislations related to the Company’s activities; 4. Conduct review of independency and objectivity of accountants including giving independent opinion in terms there are diferent opinions between the Company’s Board of Directors and accountant; 5. Give recommendation to Board of Commissioners regarding the appointment of accountant based on independency, assignment scope, and fee; 6. Conduct review on the implementation activity of risk management conducted by Board of Directors to ensure all important risks that have been considered; 7. Review the complaints related to accounting and inancial reporting processes of the Company; 8. Review and give suggestions to Board of Commissioners regarding potencial conlict of interests of the Company; 9. Conduct review or assessment on implementation of audit of Internal Audit Unit and supervise the follow up implementation by Board of Directors on internal auditors’ indings; 10. Mantain conidentiality of documents, data, and information of the Company; 11. Arrange, review, and give suggestions to Board of Commissioners to renew Audit Committee Charter, if necessary; and 12. Conduct assessment and conirm that duties and responsibilities mentioned in the Audit Committee Charter have been implemented. Authorities of Audit Committee 1. Audit Committee is authorized to access documents, data, and information of the Company regarding employees, funds, assets, and resources of the Company that are direcly related with the implementation of the duties; 2. Communicating direct with the employees, including Board of Directors and parties that run internal audit function, risk management, and accountant regarding duties and 111 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance jawab Komite Audit; 3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya jika diperlukan; dan 4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Proil Anggota Komite Audit Susanto Setiono-Ketua Komite Audit Proil sudah disajikan dalam proil Dewan Komisaris Imam Supeno Djojokusumo-Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, 67 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Sarjana Insinyur Teknik jurusan teknik mesin, Universitas Trisakti. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Komisaris di PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia 2003-2013; Komisaris di PT. Cipta Niaga 2002- 2003, Direktur PT. Swarindo Musik 1993-2005, Direktur PT. Billboard Indonesia 1991-1993, Direktur PT. MUREI 1987- 1989, Direktur PT. Yasulor Indonesia 1986-1987, Division Head PT. Tiga R aksa 1985-1986, General Manager PT. Mustika Ratu 1983-1985, Management Instructor LPPM 1980- 1983, Factory Manager PT. Indomat Megah 1979-1980, dan Production Manager PT. RJ Reynolds Indonesia 1975-1978. Siswantoro-Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian jurusan agronomi, Universitas Padjajaran. Selain menjadi anggota Komite Audit Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Sekretaris di Koperasi Mandiri Prima Indonesia sejak 2015. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Senior Account Oicer PT. Bank Ganesha 2008- 2015, Kepala Group Marketing PT. Bank Swadesi 2001-2007, dan Marketing Oicer PT. Bank Danamon Indonesia 1997-2000. Independensi Komite Audit Setiap anggota Komite Audit membuat pernyataan inde- pendensi pada tiap awal tahun untuk menyatakan status independensinya dan setiap akhir tahun untuk menyatakan apakah selama tahun terakhir terdapat situasi yang memiliki benturan kepentingan oleh Komite Audit atas tindakan yang dilakukan. responsibilities of Audit Committee; 3. Involving independent parties outside members of Audit Committee which is necessary to help the implementa tion of the duties if necessary; and 4. Carrying out other authorities given by Board of Commissioners. Proile of Members of Audit Committee Susanto Setiono-Head of Audit Committee Proile has been presented in the Proile of Board of Commissioners Imam Supeno Djojokusumo-Member of Audit Committee Indonesian citizen, 67 years old, he has been the member of Audit Committee of the Company since 2015. He was awarded a Bachelor of Mechanical Engineer of mechanical engineering, University of Trisakti. Before joining the Company, he had previously worked as Commissioner at PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia 2003-2013; Commissioner at di PT. Cipta Niaga 2002-2003, Director at PT. Swarindo Musik 1993-2005, Director at PT. Billboard Indonesia 1991-1993, Director at PT. MUREI 1987-1989, Director at PT. Yasulor Indonesia 1986-1987, Division Head of PT. Tiga Raksa 1985- 1986, General Manager at PT. Mustika Ratu 1983-1985, Management Instructor of LPPM 1980-1983, Factory Manager at PT. Indomat Megah 1979-1980, and Production Manager at PT. RJ Reynolds Indonesia 1975-1978. Siswantoro-Member of Audit Committee Indonesian citizen, 46 years old, he has been the member of Audit Committee of the Company since 2015. He received his Bachelor of Agriculture of agronomy major, University of Padjajaran. Before joining the Company, he had previously worked as Secretary at Koperasi Mandiri Prima Indonesia 2015-now, Senior Account Oicer at PT. Bank Ganesha 2008- 2015, Marketing Group Head at PT. Bank Swadesi 2001-2007, Marketing Oicer at PT. Bank Danamon Indonesia 1997-2000. Independency of Audit Committee Every member of Audit Committee makes independence statement at the beginning of the year to state their independence status and at the end of the year to state whether in the past one year there is any situation that has conlict of interest by Audit Committee on the actions taken. 112 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Brief Report of the Implementation of Audit Committee Activities Audit Committee has carried out activities in implementing its functions in accordance with the Audit Committe Charter, inlcude periodically carry out review on the Company’s Financial Statements, and carry out review and give suggestions on the audit implementation by Internal Audit Unit. Frequency of Meeting and Attendance Level of Audit Committee in Meetings During 2016, Audit Committee has held meeting 4 times with details as follows: NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE Based on the Regulation of Financial Services Authority No.34 POJK.042014 dated 8 th December 2014 regarding Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company, and Decision Letter of the Company’s Board of Commissioners As Substitute of Meeting of Board of Commissioners No. 003 BOCSK072015 dated 27 th July 2015 regarding Establishment of Nomination and Remuneration Committee, Nomination and Remuneration Committee was established by Board of Commissioners to implement functions regarding nomination and remuneration. Composition of the Company’s Audit Committee until 31 st December 2015 is as follows: Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai Piagam Komite Audit, antara lain secara berkala melakukan kajian atas Laporan Keuangan Perseroan, dan melakukan penelaahan dan memberikan masukan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Audit Internal. Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Audit dalam Rapat Selama 2016, Komite Audit telah menyelenggarakan 4 kali rapat, dengan rincian kehadiran sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency Persentase Percentage Susanto Setiono Ketua Head 4 100 Imam Supeno Djojokusumo Anggota Member 4 100 Siswantoro Anggota Member 4 100 KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34 POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 003BOCSK072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk Dewan Komisaris dalam rangka pelaksanaan fungsi terkait nominasi dan remunerasi. Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Masa Jabatan Tenure Alfonso Djakaria Rahardja Ketua Head Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018 Adjie Rustam Ramdja Anggota Member Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018 Susanto Setiono Anggota Member Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018 113 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Nomination and Remuneration Commitee Charter Until the period of the preparation of this Annual Report, the Nomination and Remuneration Commitee Charter is still in the process of maturation. Proile of Nomination and Remuneration Committee • Alfonso Djakaria Rahardja Head of Nomination and Remuneration Committee Proile of Chairman of Nomination and Remuneration Committee has been presented in proile of Board of Commissioners. • Adjie Rustam Ramdja Member of Nomination and Remuneration Committee Proile of Member of Nomination and Remuneration Committee has been presented in proile of Board of Commissioners. • Susanto Setiono Member of Nomination and Remuneration Committee Proile of Member of Nomination and Remuneration Committee has been presented in proile of Board of Commissioners. Duties and Responsibilities Based on Nomination and Remuneration Committee Charter that has been determined by Board of Commissioners and based on Decision Letter of Board of Commissioners No. 004 BOCSK072015 dated 27 th July 2015, duties and responsibilities of Nomination and Remuneration Committee include: 1. Regarding nomination policies a. Arrange and give recommendation regarding policies, criteria, and selection procedures andor the replacement of members of Board of Commissioners and Board of Directors, and to Board of Commissioners to be conveyed to GMS; b. Give recommendations to Board of Commissioners regarding i composition of position of members of Board of Directors andor members of Board of Commissioners based on the Company’s needs; ii policies and criteria that are needed in nomination process; and iii policies of performance evaluation for members of Board of Directors andor members of Board of Commissioners; c. Give recommendations regarding candidates of members of Board of Commissioners and members who meet the requirements to Board of Commissioners to be conveyed to GMS; d. Help Board of Commissioners in assessing the performance of members of Board of Directors and Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi Hingga periode penyusunan Laporan Tahunan ini, piagam Komite Nominasi dan Remunerasi masih dalam tahap pematangan. Proil Komite Nominasi dan Remumerasi • Alfonso Djakaria Rahardja Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Proil ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan dalam proil Dewan Komisaris. • Adjie Rustam Ramdja Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Proil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan dalam proil Dewan Komisaris. • Susanto Setiono Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Proil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan dalam proil Dewan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab Berdasarkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004BOCSK072015 tanggal 27 Juli 2015, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi meliputi: 1. Terkait dengan kebijakan nominasi a. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai kebijakan, kriteria serta prosedur pemilihan danatau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai i komposisi jabatan anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Perseroan; ii kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; dan iii kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; c. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan anggota yang memenuhi syarat kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; d. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pe- nilaian kinerja anggota Dewan Komisaris danatau 114 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance anggota Direksi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris dan atau anggota Direksi sebagai bahan evaluasi. 2. Terkait dengan kebijakan remunerasi a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai i struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi; dan ii struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi pejabat senior jika diperlukan; b. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan c. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi danatau anggota Komisaris. Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas dan bertang- gung jawab secara independen untuk memberikan rekomen- dasi kepada Dewan Komisaris, dan Komite Nominasi dan Remunerasi diketuai oleh Komisaris Independen. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi 2016 Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan kegiatan- kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi. Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasi dalam Rapat Selama 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan 3 kali rapat, dengan perincian sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency Persentase Percentage Alfonso Djakaria Rahardja Ketua Head 3 100 Adjie Rustam Ramdja Anggota Member 3 100 Susanto Setiono Anggota Member 3 100 SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 35 POJK.042014 menyebutkan bahwa Sekretaris Perusahaan adalah orang perseorangan atau penanggung jawab dari unit kerja yang menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan. or members of Board of Commissioners based on duties and responsibilities of each member of Board of Directors andor member of Board of Commissioners as evaluation material. 2. Regarding Remuneration Policies a. Give recommendation to Board of Commissioners regarding i structure, policies, and amount of remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors; and ii structure, policies, and amount of remuneration for senior oicers if necessary; b. Carry out evaluation on remuneration policies; and c. Help Board of Commissioners assessing the performance with remuneration adjustment received by each member of Board of Directors andor member of Board of Commissioners. Independency of Nomination and Remuneration Committee Nomination and Remuneration Committee have independent duties and responsibilities to give recommendations to Board of Commissioners, and Nomination and Remuneration Committee is led by Independent Commissioner. Brief Report of Implementation of Activities of Nomination and Remuneration Committee in 2016 Nomination and Remuneration Committee has done activities related to implementation of its functions in accordance with Nomination and Remuneration Committee Charter. Attendance Frequency and Attendance Level of Nomination and Remuneration Committee in Meeting During 2016, Nomination and Remuneration Committee has held meeeting for 3 times, with details as follows: CORPORATE SECRETARy In accordance with the Regulation of Financial Services Authority No.35POJK.042014 stated that Corporate Secretary is an individual or a person in charge of work unit that runs the function of Corporate Secretary. Corporate Secretary is 115 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Direksi. Saat ini, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Peter Chayson merangkap Direktur Perseroan yang ditetap- kan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.001BOD-CEO SK072015 tanggal 27 Juli 2015. Proil Sekretaris Perusahaan Peter Chayson Proil Sekretaris Perusahaan telah disajikan di dalam proil Direksi pada Laporan Tahunan ini. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35 POJK.042014 Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya per- aturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal; 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komi- saris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang pasar mdoal; 3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelak- sanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan; b. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu; c. penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; d. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan atau Dewan Komisaris; dan e. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi danatau Dewan Komisaris. 4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya. Uraian Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan 2016 Selama tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah melakukan dan menyelesaikan beberapa tugas, sebagai berikut: a. menghadiri dan mengikuti pelatihan dan seminar khusus- nya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal; b. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; c. menyediakan ketersediaan informasi pada situs laman Perseroan terhadap keterbukaan informasi kepada masyarakat; assigned and dismissed based on the decision of Board of Directors. Currently, Corporate Secretary is being served by Peter Chayson concurrently as the Company’s Director, which is appointed based on the Decision of Board of Directors of the Company Letter No.001BOD-CEOSK072015 dated 27 th Juli, 2015. Proile of Corporate Secretary Peter Chayson Proile of Corporate Secretary has been presented in proile of Board of Directors in this Annual Report. Duties and Responsibilities of Corporate Secretary Based on the Regulation of Financial Services Authority No.35POJK.042014, Corporate Secretary has duties and responsibilities as follows: 1. Follow the development of capital market especially the applicable laws and regulations in capital market ield; 2. Give suggestions to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners to comply with the provisions of laws and regulations in capital market ield; 3. Help Board of Directors and Board of Commissioners in implementing corporate governance, which include: a. disclosure of information to public, including information availability in the Company’s website; b. conveyance of report to OJK on time; c. implementation and documentation of GMS; d. implementation and documentation of meeting of Board of Directors and Board of Commissioners; and e. implementation of orientation program on the company for Board of Directors andor Board of Commissioners. 4. As an intermediary between the Company and the share- holders, OJK and the other stakeholders. Description of Implementation of Duties of Corporate Secretary in 2016 During 2016, Corporate Secretary has carried out and completed several duties, as follows: a. attending and participating in trainings and seminars, especially the ones discussing the prevailing laws and regulations of capital market; b. providing suggestions to the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company regarding compliance with laws and regulations of capital market; c. providing information on the Company’s website with regards to information transparency to public; 116 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance d. menyampaikan laporan berkala dan atau laporan insidentil kepada OJK tepat waktu; e. menyelenggarakan dan melakukan dokumentasi RUPS Tahunan; dan f. menyelenggarakan dan melakukan dokumentasi Rapat Direksi dan atau Dewan Komisaris. Kegiatan Investor Relations 2016 Pada tahun 2016, Perseroan senantiasa membangun hubungan baik dengan investor, analis maupun masyarakat pasar modal lainnya melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan secara berkala meliputi pertemuan dengan analisinvestor dalam skala nasional maupun internasional serta paparan kinerja kepada publik. Perseroan juga senantiasa memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam peraturan Pasar Modal Indonesia meliputi laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu dan paparan publik. Akses Informasi dan Data Perseroan Untuk memperoleh informasi secara komprehensif mengenai Perseroan, Perseroan menyediakan akses informasi seluas- luasnya bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham melalui situs Perseroan: www.kino.co.id. Dalam situs tersebut, Perseroan memasukkan berbagai informasi data Perseroan. d. submitting regular reports andor incidental reports to the Financial Services Authority in a timely manner; e. administering and documenting the Annual General Meeting of Shareholders; and f. administering and documenting the Meetings of Board of Directors andor Board of Commissioners. Investor Relations Activities 2016 In 2016, the Company consistently builds an amicable relation with investors, analysts and capital market society through periodic events including meeting with analystinvestor in national and international scales also public performance description. The Company also fulills its duties of information transparency as regulated in Indonesian Capital Market regulation included inancial statements, annual report, shareholders report and public expose. Access of Information and Data of the Company In order to obtain comprehensive information regarding the Company, the Company provides comprehensive information for all stakeholders through the Company’s website: www. kino.co.id. In the website, the Company uploads various of Company’s data and information. 117 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance UNIT AUDIT INTERNAL Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56 POJK.042015 tentang Pembentukan Unit Audit Internal dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 002BOD-CEOSK072015 tanggal 27 Juli 2015, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang dikepalai oleh Sumianty Lie. Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal Audit Internal adalah organ independen Perseroan yang berkedudukan di bawah Presiden Direktur. Audit Internal dipimpin oleh Kepala Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Independensi Audit Internal Untuk menjaga independensi auditor intern dalam me- laksanakan tugasnya: 1. Internal Audit bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur. 2. Internal Audit bekerja dengan bebas tanpa campur tangan ataupun tekanan dari pihak manapun. 3. Internal Audit memiliki kebebasan dalam menetapkan metodologi, teknik dan pendekatan audit yang akan dilakukan. 4. Internal Audit memelihara sikap mental yang independen dalam melakukan audit, yang tercermin dari laporan yang lengkap, obyektif serta berdasarkan analisis yang cermat dan tidak memihak. 5. Kepala Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris. Proil Kepala Unit Audit Internal Sumianty Lie Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Matematika, Universitas TanjungPura, Pontianak. INTERNAL AUDIT UNIT Internal Audit is an activity of providing assurance and independent and objective consultation, with the aim to increase the value and improve the operations of the company, through systematic approach, by evaluating and improving the risk management efectivity, controlling and processing of corporate governance. Head of Internal Audit Unit is assigned and dismissed by the President Director with the approval of Board of Commissioners. Based on the Regulation of Financial Services Authority Number 56POJK.042015 regarding the Establishment of Internal Audit Unit and Guideline of Preparation of Internal Audit Charter and Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 002BOD-CEOSK072015 dated 27 th July 2015, the Company has established Internal Audit Unit, which is headed by Mrs. Sumianty Lie. Structure and Position of Internal Audit Unit Internal Audit is an independent activity of the Company under the President Director, coordination wise is under the Board of Commissioners and Audit Committee. Internal Audit is headed by Head of Internal Audit, who is directly responsible to the President Director. Independency of Internal Audit To maintain the independency of internal auditor in performing its duties: 1. Internal Audit is directly responsible to the President Director. 2. Internal Audit works independently without interference or pressure from any parties. 3. Internal Audit has the freedom to determine methodology, technique and audit approach. 4. Internal Audit maintains independent mentality in performing audit, which is relected by complete and objective reports based on careful and unbiased analysis. 5. Head of Internal Audit is appointed and dismissed by the President Director with approval from the Board of Commissioners. Proile of Head of Internal Audit Unit Sumianty Lie Indonesian citizen, 52 years old, she has been the Company’s Head of Internal Audit Unit since 2010. She was awarded a Bachelor or Mathematics from University of Tanjung Pura, 118 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Marketing Manager di PT. Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk. 1990-1998, Senior Sales Manager di PT. Panin Life 1998-1999 dan Finance Manager di DLS 2000- 2001. Sebelum menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan, beliau pernah menduduki beberapa jabatan dalam Perseroan meliputi Finance Accounting Manager 2001-2003, Finance Accounting General Manager 2003-2007 dan Finance Accounting Director 2008-2009. Piagam Unit Audit Internal Unit Audit Internal Perseroan telah memiliki piagamcharter yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.003BOD-CEOSK072015 tanggal 27 Juli 2015. Piagam Unit Audit Internal merupakan pedoman kerja bagi Unit Audit Internal. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal Berdasarkan Piagam Unit Audit Internal, Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan yang diatur dalam Standard Operating Procedure SOP atau kebijakan Perseroan lainnya; 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas eisiensi dan efektivitas kebijakan-kebijakan Perseroan di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya; 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkat manajemen; 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur danatau Wakil Presiden Direktur, serta Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Dewan Komisaris; 6. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 7. Bekerja sama dengan Komite Audit; 8. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan audit internal yang dilakukan; dan 9. Melakukan pemeriksaan khusus bilamana diperlukan Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Unit Audit Internal Unit Audit Internal Perseroan telah melakukan kegiatan- kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku. Pontianak. Before joining the Company, she had served Marketing Manager at PT. Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk. 1990-1998, Senior Sales Manager at PT. Panin Life 1998-1999, and a Finance Manager at DLS 2000-2001. Before serving as the Company’s Internal Audit Unit Chairwoman, she had ever served some positions in the Company including Finance Accounting Manager 2001-2003, Finance Accounting General Manager 2003-2007, and Finance Accounting Director 2008-2009. Internal Audit Unit Charter The Company’s Internal Audit has had a Charter, which has been ratiied by Board of Directors based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 003BOD-CEOSK072015 dated 27 th July 2015. The Internal Audit Unit Charter is a work guideline for Internal Audit Unit. Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit Based on the Internal Audit Unit Charter, Internal Audit Unit has duties and responsibilities as follows: 1. Prepare and implement the annual Internal Audit plan; 2. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk maement system in accordance with the Company’s policies regulated in SOP or other Company’s policies; 3. Carry out examination and assessment on eiciency and efectivity of the Company’s policies in the ields of inance, accounting, operations, and other activities; 4. Give advice of improvement and objective information regarding examined activities to all management levels; 5. Make report of audit results and convey the report to the President Director andor Vice President Director, and Board of Commissioners according to the needs of Board of Commissioners; 6. Monitor, analyze, and report the follow up of the improvement that was advised; 7. Cooperate with Audit Committee; 8. Prepare program to evaluate internal audit activities conducted; and 9. Carry out special examination if necessary Brief Report of Implementation of Duties and Activitites of Internal Audit Unit The Company’s Internal Audit Unit has carried out activities in regards to implementation of its functions in accordance with the applicable laws and regulations and provisions in capital market ield. 119 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance EXTERNAL AUDITPUBLIC ACCOUNTING FIRM The Company uses services of Public Accounting Firm to audit its inancial statements related to fairness, material matters, inancial position, income, change in equity and cash low in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. The Public Accounting Firm appointed by the Company to audit its inancial statements for 2016 inancial year was Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo Partners Members of Crowe Horwath International. The service used by the Company was inancial statement audit. The Company did not obtain any other public accounting services, except inancial statement audit INTERNAL CONTROL SySTEM Internal Control System is conducted by the Company’s Internal Audit Unit to support the duties of the Board of Directors, which include managing and securing inancial and operational activities. The system is implemented through good mechanism, so that it creates efective risk control and mitigation. Supervision and control of operational and inancial aspects in the Company consist of contracts, budgets, activities, inancial to reporting. These activities synergize with one another and reporting of these aspects is conducted with rules agreed upon by the Company’s internal afair to avoid duplicates and inconsistent matters in reporting and information. Conformity of Internal Control System with the COSO Framework The Company’s inancial and operational control system is in conformity with the international standard of internal control system. The control system incorporates various policies, procedures, monitoring activities, communications, and AUDIT EKSTERNALKANTOR AKUNTAN PUBLIK Perseroan menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik KAP untuk mengaudit laporan keuangan tahunan terkait kewajaran, hal-hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. KAP yang ditunjuk oleh Perseroan untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku 2016 adalah KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo Rekan Anggota Crowe Horwath International. Selain audit laporan keuangan tahunan, Perseroan tidak mendapatkan jasa akuntan publik lain apa pun. Tahun Buku Fiscal year Nama KAP Name of Public Accounting Firm Nama Akuntan Publik Name of Public Accountant Jasa yang Diberikan Service Given 2016 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo Rekan Anggota Crowe Horwath International Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo Partners Members of Crowe Horwath International Juninho Widjaja, CPA Audit laporan keuangan Financial statement audit SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Sistem pengendalian internal dijalankan Perseroan oleh Unit Audit Internal dalam rangka menunjang tugas Direksi berupa pengelolaan dan pengamanan inansial dan operasional. Sistem ini dijalankan melalui mekanisme yang baik sehingga menciptakan pengendalian dan mitigasi risiko yang terlaksana secara efektif. Pengawasan dan pengendalian operasional dan keuangan Perseroan dilakukan dalam banyak aspek mulai dari kontrak, anggaran, kegiatan, keuangan, hingga pelaporan. Seluruh kegiatan dilakukan secara bersinergi satu sama lain dan pelaporan yang dilakukan terhadap seluruh aspek tersebut memiliki ketentuan yang telah disepakati oleh internal Perseroan, agar tidak terjadi duplikasi dan inkonsistensi pelaporan dan informasi. Kesesuaian Sistem Pengendalian Internal dengan Kerangka COSO Sistem pengendalian keuangan dan operasional Perseroan sejalan dengan sistem pengendalian internal menurut standard internasional. Sistem pengendalian tersebut mencakup berbagai kebijakan, prosedur, kegiatan pemantauan dan 120 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance komunikasi, serta standard perilaku dan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk: • Mengamankan aset security objectives; • Mengupayakan efektivitas operasi Perseroan operational objectives; • Mengembangkan keandalan dan kelengkapan informasi information objectives; serta • Menjamin kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur serta peraturan perundangan yang berlaku compliance objectives. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perseroan melakukan evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal dengan menggunakan kriteria Internal Control–Integrated Framework yang telah dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission COSO. Pengujian sistem pengendalian internal Perseroan, sejalan dengan kerangka yang diakui secara internasional dilakukan dalam rangka melihat tingkat efektivitasnya yang meliputi: • Pengujian Pengendalian Lingkungan; • Pengujian atas Penilaian Risiko; • Pengujian Aktivitas Pengendalian; • Pengujian Informasi dan Komunikasi; serta • Pengujian Pemantauan. MANAJEMEN RISIKO Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan. Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan: 1. Risiko Terkait Dengan Kegiatan Usaha Perseroan a. Risiko terkait dengan strategi inovasi dan pengem- bangan produk; b. Risiko ketidakberhasilan Perseroan dalam mem pro- mosi kan merek-merek produknya; c. Risiko ketidakmampuan mengendalikan jaringan distribusi; d. Risiko dalam usaha memperluas jaringan distribusi; e. Risiko keterlambatan pengiriman barang, baik oleh Perseroan maupun oleh penyedia jasa logistik pihak ketiga; f. Risiko sehubungan dengan Joint Venture dengan Morinaga; standard behaviors as well as various initiatives for: • Security objectives; • Operational objectives; • Information objectives; and • Compliance objectives. Evaluation of Internal Control System Efectiveness The Company evaluates the efectiveness of its internal control system with Internal Control–Integrated Framework issued by the Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission COSO. The evaluation of Company’s internal control system, in line with the guidelines approved internationally is conducted to see the efectiveness, covers: • Testing of Environment Control; • Testing of Risk Evaluation; • Testing of Control Activities; • Testing of Information and Communication; and • Testing of Monitoring. RISK MANAGEMENT These risks are material risks for the Company, and it has been adjusted based on the impacts of each risk on the Company’s inancial performance, starting from the main risks of the Company. These risks are material risks for Company and weighing of these has been conducted based on the efects of each risk to the Company’s inancial performance, starting from the Company’s main risks: 1. Risks Related To The Company’s Business Activities a. Risks related to innovation strategies and products development; b. Risks of the Company’s failure in promoting its products’ brands; c. Risks of inability in controlling distribution network; d. Risks in trying to expand the distribution networks; e. Risks of delays in delivery of goods, eithe by the Company or the third-party logistics service providers; f. Risks related to the Joint Venture with Morinaga; 121 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance g. Risiko terkait dengan pasokan dan kenaikan harga bahan baku; h. Risiko kegagalan mempertahankan sertiikasi halal; i. Risiko ketidakmampuan mempertahankan atau me- ning katkan pertumbuhan yang telah dicapai di masa mendatang; j. Risiko ketergantungan terhadap perjanjian lisensi dari produk bermerek; k. Risiko persaingan usaha yang ketat; l. Risiko hilangnya hak kekayaan intelektual; m. Risiko terhadap publisitas negatif danatau tuntutan atas keamanan dari produk barang konsumen; n. Risiko ketidakmampuan memenuhi peraturanper- ubahan peraturan; o. Risiko kerusakan fasilitas produksi dan operasional lainnya; p. Risiko terkait pertanggungan asuransi yang terbatas; q. Risiko pengendalian mutu terhadap bahan baku dan barang jadi; r. Risiko terkait kegagalan sistem teknologi informasi; s. Risiko ketergantungan pada karyawan kunci; t. Risiko terkait operasional distributor luar negeri; u. Risiko terkait akuisisi atau Joint Venture dengan perusahaan lain; v. Risiko keterbatasan sumber pendanaan sehubungan dengan ekspansi bisnis; dan w. Risiko tuntutan hukum. g. Risks related to the supplies and price increase of raw materials; h. Risks of failure in maintaining halal certiicate; i. Risks of inability of maintaining or improving the achieved improvement in the future; j. Risks of dependence on the license agreement of branded products; k. Risks of tight business competition; l. Risks of the loss of intellectual property rights; m. Risks on negative publicity andor demand for the safety of consumer goods; n. Risks of inability to comply with the regulations amendments of regulations; o. Risks of damages of other production and operational facilities; p. Risks related to limited insurance coverage; q. Risks of quality control on raw materials and inished goods; r. Risks related to failure of information technology system; s. Risks of dependence of key employees; t. Risks related to operational of overseas distributors; u. Risks related to acquisition or Joint Venture with other companies; v. Risks of limited funding sources in regards to business expansion; and w. Risks of lawsuits. 122 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance 2. Risiko yang Berhubungan Dengan Indonesia a. Pasar berkembang seperti Indonesia memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan pasar yang lebih maju, dan apabila risiko tersebut terjadi, dapat mengakibatkan gangguan pada bisnis Perseroan dan calon investor dapat mengalami kerugian yang signiikan atas investasinya; b. Perseroan merupakan perusahaan padat karya dan peningkatan pada upah minimum dapat meningkatkan beban operasional Perseroan; c. Kegiatan usaha Perseroan dapat mengalami dampak merugikan yang disebabkan oleh gangguan pada infrastruktur Indonesia; d. Polusi pada sumber air di Indonesia dapat memiliki dampak merugikan pada kemampuan Perseroan untuk memproduksi produk yang aman dan memiliki kualitas tinggi; e. Depresiasi nilai tukar Rupiah dapat memiliki dampak merugikan pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan; f. Perseroan dapat mengalami dampak dari ketidak- pastian dalam pemenuhan peraturan Bank Indonesia pada penggunaan Rupiah untuk transaksi domestik Indonesia; g. Perubahan ekonomi domestik, regional atau global dapat memberikan dampak negatif pada kegiatan usaha Perseroan; h. Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memiliki dam- pak merugikan pada Perseroan; i. Aktivitas dan pemogokan buruh, atau kegagalan dalam menjaga hubungan dengan buruh dapat memiliki dampak merugikan pada kegiatan usaha Perseroan; j. Indonesia terletak pada lokasi gempa bumi dan cenderung untuk memiliki risiko geologis yang sig- niikan yang dapat berakibat pada penurunan ekonomi; k. Aktivitas terorisme di Indonesia dapat menyebabkan ketidakstabilan pada negara, yang dapat memberikan dampak terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan; l. Putusan dari pengadilan luar negeri dapat tidak di- tegakkan terhadap Perseroan; m. Sistem hukum Indonesia tunduk pada kebijaksanaan dan ketidakpastian yang cukup besar; n. Interpretasi dan implementasi dari Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah di Indonesia yang tidak pasti, dapat berdampak pada Perseroan; o. Standar Akuntansi Indonesia berbeda dengan Standar Akuntansi di yuridiksi lain; 2. Risks Related To Indonesia a. Developing markets like Indonesia has greater risks compare to more developed markets; and if the risks occur, it may result in disruptions on the Company’s business and the potential investors may sufer signiicant losses on investments; b. The Company is a labor intensive company and increase minimum wage can increase the Company’s operational expenditures; c. The Company’s business activities may experience adverse efects caused by disruptions in Indonesian infrastructure; d. Polution of water sources in di Indonesia may have an adverse impacts on the Company’s ability to produce safe and good quality products; e. Depreciation of Rupiah foreign exchange may have adverse impacts on business, inancial condition, business results and prospects of the Company; f. The Company may have adverse impacts from the uncertainty in complying with the regulations of Bank of Indonesia on the use of Rupiah for domestic transactions in Indonesia; g. Changes of domestic, regional, or global economics may give adverse impacts on the Company’s business activities; h. Political and social instability may have adverse impacts on the Company; i. Activities and labor strikes, or failure to maintain a relationship with the workers may have adverse impacts on the Company’s business activities; j. Indonesia lies on earthquake location and tends to have signiicant geology risk that may result in economic downturn; k. Terorism activities in Indonesia may result in instabilities in the country, which may give impacts on business, inancial condition, business results, and prospects of the Company; l. Verdicts from foreign courts can not be enforced against the Company; m. Indonesian legal system is subject to considerable discretion and uncertainty; n. Interpretation and implementation of the Laws on Local Government in Indonesia, which are uncertain, may afect the Company; o. Indonesian Accounting Standards are diferent from other jurisdictions’ Accounting Standards; 123 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance p. Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau per- usahaan Indonesia dapat memiliki dampak merugikan kegiatan usaha Perseroan; dan q. Penyebaran dari penyakit yang menular di Indonesia atau kawasan lainnya dapat memiliki dampak me- rugikan pada ekonomi di negara-negara Asia tertentu dan juga dapat memiliki dampak merugikan terhadap hasil usaha Perseroan. 3. Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan a. Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga atau likuiditas dari saham Perseroan dan absen pasar sebelumnya dapat berakibat pada berkurangnya likuiditas; b. Harga saham dapat berluktuasi cukup jauh; c. Para Agen Penjualan internasional dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek domestik tidak akan melakukan penjatahan lebih atau melakukan stabilisasi pada harga saham Perseroan; d. Fluktuasi pada nilai pertukaran mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat atau mata uang lain akan mempengaruhi mata uang asing yang setara dengan nilai Saham dan dividen; e. Penjualan saham di masa depan akan memiliki dampak merugikan pada harga pasaran Saham; f. Kepentingan pemegang saham pengendali dapat bertentangan dengan kepentingan calon investor; g. Pembagian dividen sebelumnya tidak dapat dijadikan indikasi atau acuan atas kebijakan dividen Perseroan di masa depan; h. Nilai Aktiva Bersih Net Asset ValueNAV dari Saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Saham Perdana ini memiliki nilai yang lebih kecil dari Harga Penawaran dan calon investor akan mengalami dilusi langsung dan substansial; i. Kegagalan dalam memenuhi ketentuan keterbukaan, pengawasan internal dan Laporan Keuangan, dan manajemen risiko serta praktik lain yang berhubungan dengan persyaratan Perusahaan Terbuka dapat menganggu usaha Perseroan dan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban pelaporan berkala; j. Investor dapat tunduk pada pembatasan atas hak pemegang saham minoritas; k. Tata kelola perusahaan di Indonesia dapat berbeda dengan tata kelola perusahaan di negara lain; l. Informasi perusahaan yang tersedia pada Pasar Efek Indonesia mungkin lebih sedikit daripada pasar efek yang terdapat pada negara maju. p. Degradation of loan rating of the Government or Indonesian companies may have adverse impacts of the Company’s business activities; and q. The deployment of contagious disease in Indonesia or other areas may have adverse impacts on economics of certain Asian countries and may also have adverse impacts on the Company’s business results. 3. Risks Regarding Investment on the Company’s Shares a. Condition of the capital market in Indonesia may afect the price or liquidity from the Company’s shares and previous absence of market may cause may result in less liquidity; b. Shares price may luctuate quite far; c. The International Sales Agents and Domestic Under- writers shall not carry out more allotments or carry out stabilization on the Company’s shares; d. Fluctuations in the currency exchange rate of Rupiah to US Dollar or other foreign currencies shall afect foreign currency, which is equal to Shares value and dividend; e. Shares sales in the future shall have adverse impacts on the Shares market price; f. Interests of the controlling shareholder may conlict with the interests of potential investors; g. Previous dividend disbursement can not be used as an indication or reference for the Company’s dividend policy in the future; h. Net Asset Value NAV from the ofered Shares in this Initial Shares Public Ofering has lower value from the Ofering Price and potential investors shall experience direct dilution and substansial; i. Failure to comply with the provisions of disclosure, internal supervisory and the Financial Statements, and risk management as well as other practices related to the requirements of the Public Company may disturb the Company’s business and Company’s ability to fulill the obligation of periodic reporting; j. Investors may subject to restrictions on the rights of minority shareholders; k. Corporate governance in Indonesia may be diferent with the corporate governance in other countries; l. Company’s information which is available in Indonesia Stock Exchange may be less than stock exchange in developed countries. 124 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance m. Peraturan di Indonesia memiliki ketentuan berbeda dari peraturan yuridiksi lain terkait pelaksanaan dan hak pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suara pada RUPS; n. Hak pembeli untuk berpartisipasi dalam penawaran umum terbatas dari Perseroan dapat terbatas, yang akan menyebabkan dilusi pada kepemilikan saham pembeli; o. Perbedaan kepentingan antara pemegang saham pengendali dan Perseroan atau antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham minoritas dapat terjadi; dan p. Hukum Indonesia memiliki ketentuan yang dapat menurunkan minat pengambilalihan Perseroan. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Perseroan senantiasa melakukan identiikasi dan evaluasi atas risiko yang dilakukan melalui masing-masing divisi. Direksi bersama-sama dengan Satuan Pengawasan Internal dan Dewan Komisaris yang diwakili oleh Komite Audit melakukan kajian dan merumuskan strategi pengelolaan dan mitigasi yang diperlukan. Pada 2015, evaluasi terhadap sistem manajemen risiko Perseroan telah berjalan efektif. Hasil kajian menjadi rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dalam perbaikan sistem manajemen risiko Perseroan yang lebih baik di masa mendatang. m. Regulations in Indonesia have diferent provisions from the regulations of other jurisdictions regarding the implementation and rights of shareholders to attend and vote in GMS; n. Buyers’ rights to participate in limited public ofering from the Company may be limited, which may result in dilution on shares ownership of buyers; o. Diferent interests between the controlling shareholders and the Company or the controlling shareholders and minority shareholders may occur; and p. Indonesian law has provisions which may lower the interest in taking over the Company. Evaluation on Efectivity of Risk Management System The Company always identify and evaluate on risks, which are done through each division. Board of Directors together with Internal Audit Unit and Board of Commissioners, who are represented by Audit Committee, review and formulate management strategies and mitigation required. In 2015, evaluation on risk management system of the Company has run efectively. Review results become recommendation that have to be followed up in improving the Company’s risk management system to be better in the future. 125 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance PERKARA PENTING DAN SANKSI ADMINISTRATIF yANG DIHADAPI PERSEROAN Tidak terdapat perkara atau gugatan, baik perdata maupun pidana, serta sanksi administratif yang dihadapi dan diterima Perseroan di sepanjang tahun 2016. KODE ETIK Perseroan memiliki kebijakan etika Perseroan “Kode Etik” atau Code of Conduct yang mengatur kebijakan nilai atau norma yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipatuhi oleh manajemen dan seluruh karyawan. Kode etik ini dilaksanakan dengan senantiasa memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi, tujuan, dan nilai- nilai Perseroan, praktik-praktik bisnis baik di internal maupun eksternal Perseroan, serta pedoman tata kelola perusahaan. Kode etik Perseroan bersifat dinamis dan akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan dinamika bisnis yang terjadi. Namun demikian, perubahan yang terjadi dalam kode etik nantinya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis serta keuntungan jangka panjang bagi Perseroan. IMPORTANT CASE AND ADMINISTRATIVE SANCTION wHICH ARE FACED By THE COMPANy There is no pending lawsuits or claims, both civil and criminal, and administrative sanctions faced and received by the Company throughout 2016. CODE OF CONDUCT The Company has the Company’s ethics framework Code of Conduct, which regulate policy of values or norms which are stated explicitly as a standard of behavior that must be complied with by management and all employees. This Code of Conduct is carried out by always notice the applicable laws and regulations, visions, missions, purposes, and values of the Company, Company’s good business practices internally or externally, and the guideline of company’s corporate governance. The Company’s ethical code is dynamic and shall be reviewed periodically and continuously in accordance with the current business dynamics. However, changes that happen in ethical codes will still uphold the values of business ethics and the long term proit of the Company. 126 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Isi Kode Etik Perseroan meliputi: 1. Tidak diskriminasi dan melecehkan; 2. Larangan untuk mengonsumsi minuman beralkohol, narkotika, dan zat adiktif; 3. Perlindungan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan; 4. Konlik kepentingan; 5. Hadiah dan gratiikasi; 6. Kegiatan di luar; 7. Loyalitas kepada Perseroan; 8. Kegiatan politik; 9. Investor; 10. Media Masa; 11. Pesaing; 12. Lingkungan dan masyarakat; 13. Pelanggan; 14. Pemasok; 15. Penyalur; 16. Terhadap sesama karyawan; 17. Aset Perseroan; 18. Dokumentasi dan kerahasiaan; 19. Pelaporan atas pelanggaran; 20. Penggunaan sistem teknologi informasi TI; 21. Kepemilikan hak intelektual; dan 22. Kegagalan mematuhi kode etik. Contents of Code of Conduct of the Company include: 1. No discrimination and harassment; 2. Prohibition of consuming alcoholic drinks, narcotics, and addictive substances; 3. Protection of health, safety and environment; 4. Conlict of interests; 5. Awards and gratiications; 6. Outside activities; 7. Loyality to the company; 8. Political activities; 9. Investors; 10. Mass media; 11. Competitors; 12. Environment and society; 13. Customers; 14. Suppliers; 15. Distributors; 16. With colleagues; 17. The company’s assets; 18. Documentation and conidentiality; 19. Reporting on customers; 20. The use of information technology it system; 21. Ownership of intellectual rights; and 22. Failures in complying with code of conduct. 126 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 127 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Good Corporate Governance Sosialisasi Kode Etik Penerapan CoC di Perseroan dilaksanakan secara konsisten dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh jajaran sehingga pelaksanaannya berjalan optimal. Pengenalan CoC dimulai dari karyawan baru saat penandatanganan kontrak kerja dan disosialisasikan kembali secara berkala pada waktu-waktu tertentu. Penegakan Kode Etik Kode Etik Perseroan berlaku untuk seluruh jajaran meliputi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan. PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARyAwAN Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan mengadakan Program ESA sesuai dengan Akta No.462015 dan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan tanggal 3 Agustus 2015 dan 7 Oktober 2015, pemegang saham Perseroan telah menyetujui Program ESA dengan jumlah sebanyak 30.000 saham dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini. Tujuan utama Program ESA adalah memberikan penghargaan kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian kinerja Perseroan sehingga Perseroan dapat memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek. Pelaksanaan Program ESA mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691BL2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum “Peraturan No. IX.A.7”. Code of Conduct Dissemination The implementation of CoC in the Company is conducted consistently by involving active participation of all levels of the Company to achieve maximum implementation. CoC is disseminated to new employees during contract signing and re-disseminated regularly from time to time. Code of Conduct Enforcement CoC of the Company applies to all levels of the company, including members of the Board of Directors, Board of Commissioners and employees. EMPLOyEE STOCK ALLOCATION PROGRAM Along with the Initial Public Ofering, the Company holds ESA program in accordance with the Deed No.46 2015 and the Decree of the Board of Commissioners of the Company dated 3 rd August 2015 and 7 th October 2015, the Company’s shareholders have approved ESA Program with total amount of 30.000 shares from the Ofered Shares in this Initial Public Ofering of Shares. The main purpose of ESA Program is to give an award to the employees as an appreciation on the performance achievement of the Company hence the Company can meet the criteria as the listed company in IDX. Implementation of ESA Program follows the provisions in the Regulation No. IX.A.7, Attachment of Decree of Chairman of OJK No. Kep-691BL2011 dated 30th December 2011 regarding the Order and Allotment In Public Ofering “Regulation No. IX.A.7”. 128 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan sedang menyusun Sistem Pelaporan Pelanggaran. Sistem Pelaporan Pelanggaran mendorong seseorang untuk bersifat terbuka melaporkan adanya penyimpangan yang dilakukan oleh insan Perseroan, dan Perseroan menjamin kerahasiaan identitas serta memberikan perlindungan kepada pelapor. wHISTLEBLOwING SySTEM In order to support the implementation of Good Corporate Governance, the Company is preparing Whistleblowing System. Whistleblowing System encourages someone to be more open in reporting violations conducted by the Company’s individual, and the Company guarantee the anonymity and shall provide protection for the reporters. 128 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 129 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 130 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Corporate Social Responsibility KEGIATAN ANGGARAN CSR PADA TAHUN 2016 KEGIATAN Pada tahun 2016, skala prioritas kegiatan CSR Perseroan meliputi beberapa bidang utama sebagai berikut: • Lingkungan Perseroan senantiasa berupaya menjaga keseimbangan antara praktik bisnis dan lingkungan melalui kebijakan- kebijakan terarah dan program-program nyata yang disusun secara cermat. • Pengembangan masyarakat Perseroan melakukan kegiatan yang melibatkan, mengembangkan, dan memberdayakan masyarakat di suatu kelompok atau wilayah, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan umum; • Praktik ketenagakerjaan Perseroan senantiasa melaksanakan aspek-aspek K3 di lingkup ketenagakerjaan; • Tanggung jawab Konsumen Perseroan mengutamakan kepuasan konsumen dengan melakukan peningkatan kualitas produk, layanan, dan profesionalitas kerja. CSR BUDGET ACTIVITES IN 2016 ACTIVITIES In 2016, the Company’s CSR activities priority scale include several key areas as follows: • Environment The Company continues to maintain balance between business and environmental practices through targeted policies and concrete programs, which are drafted carefully. • Community development The Company engages in activities that involve, develop, and empower people in a group or areas, especially in terms of education and health, which it improves the general thoroughly; • Employment practice The Company continues to implement aspects of K3 in the scope of employment; • Responsibility on Consumers The Company prioritizes consumers’ satisfaction by improving quality of product, service, and work professionalism. Program tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR merupakan bagian dari komitmen Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan. Perseroan senantiasa mengedepankan pertumbuhan bisnis proit sekaligus kepedulian terhadap perkembangan ekonomi masyarakat people dan lingkungan sekitar planet. Perseroan berupaya untuk memastikan kelangsungan operasional Perseroan tidak hanya mencakup aspek inansial, tetapi juga sejalan dengan aspek sosial, pelestarian lingkungan hidup, dan membawa manfaat bagi masyarakat luas. Corporate Social Responsibility CSR Program is a part of the Company’s commitments towards society and environment. Company continues to promote business growth proit as well as concern on the economic development of of society people and the surrounding environment planet. The Company strives to ensure the continuity of operations of the Company not only include the inancial aspect, but also in line with the social aspect, environmental preservation, and bring beneits to the wider community. 131 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Corporate Social Responsibility ANGGARAN Total alokasi dana CSR di sepanjang tahun 2016 adalah sebesar Rp366.601.600. TANGGUNG JAwAB TERHADAP LIINGKUNGAN HIDUP Perseroan menyelenggarakan program CSR dalam bidang lingkungan sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga serta melindungi alam. Program-program CSR dalam bidang lingkungan hidup terutama diarahkan pada pemeliharaan, perbaikan, pengembangan, dan pengelolaan lingkungan untuk meminimalisasi kemungkinan dampak negatif dari aktivitas usaha Perseroan seraya memberikan kontribusi yang postif terhadap pelesarian lingkungan. Guna mewujudkan komitmen tersebut, seluruh pabrik Per- seroan telah memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku, baik dalam hal izin pengelolaan limbah padat maupun mana- jemen limbah cair. Seluruh pabrik Perseroan juga memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup UKL UPL yang telah disetujui oleh otoritas pemerintah daerah setempat. Jenis limbah yang dihasilkan oleh pabrik Perseroan terdiri dari limbah padat dan limbah cair. Pengelolaan limbah padat yang BUDGET Total of CSR fund allocation during 2016 is amounted to Rp366,601,600. RESPONSIBILITIES FOR THE ENVIRONMENT The Company has organized CSR program in the ield of the environment as a part of its commitments to preserve and protect nature. CSR programs in the environmental ield are primarily focused on maintenance, repair, development, and management of environment to minimize the possibilities of negative impacts from the Company’s business activities while providing positive contribution to the environmental preservation. In order to realize the commitment, the whole plants of the Company have complied with the provisions of the applcaible regulations, both in terms of permit of solid waste management and liquid waste management. The whole plants of the Company also have documents of the Programs of Environmental Management Efort and Environmental Monitoring Efort UKL and UPL, which have been approved by local government authorities. Types of waste generated by the Company’s plants consist of solid waste and liquid waste management. Management of 132 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Corporate Social Responsibility tidak mengandung unsur kimia beracun dibuang ke tempat tertentu sebagai Tempat pembuangan Akhir TPA. Sementara limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Untuk mengelola limbah cair, Perseroan telah dilengkapi dengan low meter yang digunakan untuk mengukur jumlah limbah dibuang setiap hari. Perseroan juga menggunakan sarana ikan yang diletakkan di air limbah untuk memastikan bahwa air limbah cukup aman dibuang. Selain itu, Perseroan juga melakukan pengukuran tingkat kebisingan dan emisi udara pada cerobong boiler serta pengukuran kualitas udara di lingkungan pabrik. Perseroan memiliki ambang batas tingkat pencemaran atas limbah yang dihasilkan, yakni tidak melebihi batasan yang diatur oleh lembaga yang berwenangBAPEDAL. Kebijakan Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial di bidang lingkungan, Perseroan berpijak pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sertiikasi Saat ini, Perseroan telah mendapatkan sertiikasi ISO 140001 yang berlaku sejak 23 Januari 2017 hingga 23 Januari 2020. Program yang Dilakukan Beberapa kegiatan CSR di bidang lingkungan yang telah diselenggarakan oleh Perseroan di sepanjang tahun 2016 di antaranya: 1. Penanaman pohon sebanyak 2000 pohon di daerah resapan air; dan 2. Grebeg sampah sungai ledok dan sungai tulang di Prigen. 132 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 solid waste that do not contain toxic chemicals dumped in particular as landill end. While solid waste containing toxic chemicals treated before disposal. In order to manage waste water, the Company has been equipped with a low meter used to measure the amount of waste dumped everyday. The Company also uses the means of ish placed in the waste water to ensure that the waste water is adequately safe to be disposed. In addition, the Company has also perform measurements of noise levels and air emissions in lue boilers and air quality measurement in the factory environment. The Company has a threshold level of pollution in waste generated, which it does not exceed the limit set by regulatory authoritiesBAPEDAL. Policy In implementing social responsibility in the ield of environment, the Company rests on Laws No. 32 of 2009 on the Protection and Environmental Management. Certiications Currently, the Company has received ISO 140001 in force since 23 rd January 2017 until 23 rd January 2020. Implemented Programs Some CSR activities in the ield of environment has been implemented by the Company throughout 2016 include: 1. Tree planting 2,000 trees in water catchment areas; and 2. Garbage sweeping at Ledok river and Tulang river in Prigen. 133 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Corporate Social Responsibility 133 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 TANGGUNG JAwAB TERHADAP MASyARAKAT Dalam bidang sosial dan kemasyarakatan, Perseroan men- jalankan program CSR di sekitar Kantor Pusat dan Pabrik. Fokus utama program CSR dalam bidang sosial kemasyarakatan diarahkan pada pembangunan kesejahteraan masyarakat baik isik maupun non-isik, meliputi perbaikan fasilitas umum, kesehatan, dan pendidikan. Kebijakan Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial kemasyarakatan, Perseroan senantiasa patuh terhadap kebijakan-kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan berpijak pada Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terbuka. Program yang Dilakukan Beberapa kegiatan CSR di bidang sosial dan kemasyarakatan yang telah diselenggarakan Perseroan di sepanjang tahun 2016 di antaranya: 1. Pemberdayaan masyarakat: 1 Pemberian bingkisan untuk Warga Kertaraharja, Cikembar; 2 Pembagian sembako di Desa Nambo Udik, Cikande; 3 Pembagian sembako di Desa Sukatani, Cikande; 4 Pembagian hewan kurban sebanyak 3 ekor kambing kepada warga di sekitar Plant Cidahu dalam rangka peringatan Hari Raya Idul Adha; 5 Pemberian sumbangan hewan kurban ke masjid Baiturrohim, Desa Bulukandang, Pandaan; 6 Program mendukung Hari Ulang Tahun Bhayangkara di Cikembar; RESPONSIBILITy TO COMMUNITy In the ield of social and community, the Company runs CSR programs around the Head Oice and Factory. The main focus of CSR programs in the ield of social welfare development community aimed at both physical and non-physical, including improvement of public facilities, health, and education. Policy In implementing social responsibility, the Company always obey to the policies and regulations that apply. Liability rests on Government Regulation No. 47 in 2012 on Social and Environmental Responsibility for Public Company. Implemented Programs Some CSR activities in the ield of social and community have been organized throughout the Company in 2016 include: 1. Community empowerment: 1 Giving gifts to residents of Kertaraharja, Cikembar; 2 Distribution of groceries in the village of Nambo Udik, Cikande; 3 Distribution of basic foods in the village of Sukatani, Cikande; 4 Distribution of sacriicial animals for 3 goats to citizens around Plant Cidahu in commemoration of Eid al-Adha; 5 Giving sacriicial animals to Baiturrohim Mosque, Bulukandang Village, Pandaan; 6 Program which supports Birthday of Bhayangkara in Cikembar; 134 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Corporate Social Responsibility 7 Pemberian hewan kurban 6 ekor domba untuk Desa Sukatani dan Desa Nambo Udik, masing-masing 3 ekor; 8 Pembangunan gedung bank sampah di Desa Kertaraharja, Cikembar; 9 Pemberian hewan kurban untuk daerah Cikembar sebanyak 1 ekor kambing dan 1 ekor sapi; 10 Pemberian sumbangan untuk Pos Ronda di Dusun Kertaraharja, Cikembar; 11 Pemberian produk untuk kegiatan Maulid Nabi di Saga, Desa Sukatani, Cikande; 2. Perbaikan fasilitas umum: 1 Pembuatan 6 unit sumur resapan di Pandaan; 2 Pemberian bantuan 30 sak semen untuk pembangunan mesjid di Cikembar; 3 Pemberian bantuan untuk memperbaiki POSKO Operasi Ketupat Lodaya di Cikembar; 4 Pemberian 3 set tong sampah dan 1 unit kursi taman lengkung untuk sumbangan dinas di Cikembar; 5 Pemberian smbangan untuk renovasi Majlis Ta’lim Al- barokah di Desa Kertaraharja, Cikembar; 6 Pemberian material bangunan 10 m 3 batu split untuk perbaikan jalan di Kecamatan Cidahu; 7 Pemberian bantuan cat untuk perbaikan pos Koramil di Cidahu; 8 Pemberian bahan bangunan berupa semen 3 sak untuk pembangunan Masjid Jami’ Miftahul Falah, di Desa Babakan Jaya, Cidahu; dan 9 Pemberian bahan bangunan untuk perbaikan jalan di Dusun Kertaraharja, Cikembar. 3. Pendidikan: 1 Pemberian beasiswa untuk anak karyawan yang berprestasi; 2 Pemberian hadiah untuk siswa berprestasi di Desa Nambo Udik, Cikande; 3 Pemberian hadiah untuk siswa berprestasi di Desa Sukatani; dan 7 Giving sacriicial animals 6 sheep for the village of Sukatani and Nambo Udik, 3 sheep for each village; 8 Construction of a waste bank building in the village of Kertaraharja, Cikembar; 9 Giving sacriicial animals to the area of Cikembar of 1 goat and 1 cow; 10 Giving donation to the Patrol Post in the village of Kertaraharja, Cikembar; 11 Giving products for Maulid activities in Saga, Village of Sukatani, Cikande; 2. Improving public facilities: 1 Construction of 6 units of absorption wells in Pandaan; 2 Giving help of 30 bags of cement for the construction of mosque in Cikembar; 3 Giving help for repairing the POSKO Operation of Lodaya Ketupat in Cikembar; 4 Giving 3 sets dustbins and 1 unit curved lawn chair for oicial donation in Cikembar; 5 Giving donation for renovation of Majlis Ta’lim Al- barokah in the village of Kertaraharja, Cikembar; 6 Giving 10 m 3 split stone materials building for repairing the road in District Cidahu; 7 Giving paint for repairing Koramil post in Cidahu; 8 Giving materials building in form of 3 sacks of cement for the construction of Jami’ Miftahul Falah Mosque, in the village of Babakan Jaya, Cidahu; and 9 Giving building materials for repairing the road in the village of Kertaraharja, Cikembar. 3. Education: 1 Providing scholarships for employees’ children who have outstanding achievement; 2 Prizes for high achiever students in Nambo Udik village, Cikande; 3 Prizes for high achiever students in the Sukatani Village; 135 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Corporate Social Responsibility 4 Pembagian buku gambar armatura lego untuk TK dan PAUD. 4. Kesehatan 1 Pengobatan gratis untuk warga Desa Kertaraharja, Cikembar; 2 Penyelenggaraan donor darah dan penyuluhan HIV VCT di Cikembar; dan 3 Penyelenggaraan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia di Pandaan; PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA K3 Perseroan senantiasa memerhatikan tingkat kepuasan setiap karyawan dan secara berkala menjalankan program pembinaan dan pengembangan, menciptakan budaya hubungan yang sehat antara atasan dengan bawahan, memberikan remunerasi yang adil, memastikan keselamatan dan keamanan kerja, serta menjunjung tinggi kesetaraan seluruh karyawan. Kebijakan Dalam mengimplementasikan tanggung jawab terhadap praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, Perseroan berpijak pada UU RI No.132013 tentang Ketenagakerjaan. Program yang Dilakukan 1. Praktik Ketenagakerjaan Di bidang ketenagakerjaan, Perseroan membuka ke sem- patan bagi masyarakat sekitar untuk menjadi bagian dari Perseroan sebagai karyawan sesuai dengan kualifkasi yang dibutuhkan. Perseroan juga memberikan perhatian besar kepada kesejahteraan karyawan, termasuk dalam memenuhi hak-haknya, baik dari segi kompensasi dan manfaat maupun kebebasan berserikat. 4 Distribution of drawing books Armatura Lego to kindergarten and Indonesia early childhood care and education PAUD. 4. Health: 1 Free treatment for the villagers of Kertaraharja, Cikembar; 2 Blood donation and HIV VCT counseling in Cikembar; and 3 Blood donation in collaboration with the Indonesian Red Cross Society in Pandaan. RESPONSIBILITy OF MANPOwER, OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETy K3 The Company always oversees every employee’s satisfaction levels and periodically running a training and development programs, creating a healthy relationship between superiors and subordinates, providing fair remuneration, ensuring safety and job security, and upholding the equality of all employees. Policy In implementing the responsibility of employment practices, occupational health and safety, the Company rests on RI Laws Number 13 Year 2013 concerning Manpower. Programs that are performed: 1. Manpower Practices In manpower sector, the Company has opened an opportunity for local community to be part of the Company as an employee in accordance with the required qualiication. The Company also pays great attention to the welfare of employees, including in fulilling their rights, either in terms of compensation and beneits or in the freedom of association. 136 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Corporate Social Responsibility 1 Kesempatan Kerja Dalam hal kesempatan kerja, Perseroan secara adil melakukan perekrutan karyawan tanpa memandang suku, agama, ras, antar golongan, maupun tingkatan sosial. Proses perekrutan dijalankan dengan men- junjung tinggi asas kesetaraan, tidak diskriminatif, dan transparan. Selain itu, hubungan industrial yang tercipta di lingkungan Perseroan antara karyawan dengan Perseroan adalah hubungan kemitraan, se- hingga tercipta hubungan harmonis yang kuat antara Perseroan dengan seluruh karyawan, hal ini menjadi salah satu fondasi dalam menyongsong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. 2 Kompensasi dan Manfaat Perseroan memberikan kompensasi dan manfaat kepada setiap karyawan sesuai dengan kontribusinya terhadap Perseroan. Kompensasi dan manfaat ini ditujukan untuk memupuk loyalitas karyawan yang terdiri dari gaji pokok serta tunjangan kesejahteraan yang nilainya disesuaikan dengan jabatan masing- masing. Gaji terendah yang diterima oleh karyawan baru sama dengan upah minimum di wilayah masing-masing unit kerja yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Perseroan dan DLS juga memiliki fasilitas program pensiun bagi karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun vLembaga Keuangan DPLK Manulife Indonesia, masing-masing berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun tanggal 20 Agustus 2014 untuk Perseroan dan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun tanggal 1 September 2014 untuk DLS, keduanya berlaku untuk jangka waktu 2 tahun dan akan selalu secara otomatis diperpanjang untuk waktu yang sama. 3 Pendidikan dan Pelatihan Perseroan menyelenggarakan pendidikan dan pelatih- an secara berkala guna memenuhi kebutuhan keahli- an karyawan di posisi tertentu serta meningkatkan kompetensi karyawan secara umum. Pendidikan dan pelatihan tersebut meliputi seluruh aspek yang di- butuhkan dalam bisnis baik soft skill maupun hard skill. Pembahasan tentang pelatihan karyawan disajikan dalam bahasan SDM di dalam Laporan Tahunan ini. 1 Job opportunity In job opportunity, the Company is fair to recruit employees regardless of ethnicity, religion, race, intergroup relations, and social levels. The recruitment process is carried out by upholding the principles of equality, non-discriminatory and transparent. In addition, the industrial relations created between employees and the Company inside the company is a partnership, so it will create a strong harmonious relationship between the Company and all employees, it is one of the foundations in welcoming a sustainable business growth. 2 Compensation and Beneits The Company provides compensation and beneits for every employee according to their contribution to the Company. These Compensation and beneit are intended to boost the employees’ loyalty consisting of basic salary and welfare beneits which are adjusted to the respective positions. The lowest salary received by new employees equal to the minimum wage of each unit of work that has been set by the Government. The Company and DLS also has a Pension Plan for permanent employees which is managed by Manulife Indonesia’s Financial Institution of Pension Fund DPLK, each is based on the management of pension program agreement on 20 August 2014 with the Company and the management of pension program agreement on 1 September 2014 with DLS, both are valid for 2 years and will be always automatically extended with the same period of time. 3 Education and Training The Company organizes periodic education and training to meet the qualiication for employees in particular positions and to improve the employees’ competence in general. Education and training covers all aspects needed in business in both soft skills and hard skills. A discussion on training is presented in the discussion of human resources in this Annual Report. 137 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan Annual Report 2016 Corporate Social Responsibility

2. Kesehatan