Analisa Postur Kerja Aktual

form Plibel. Pada form Plibel maka terlihat bahwa, ada beberapa penyebab yang mendominasi terjadinya keluhan pada tubuh operator yaitu sebagai berikut: 1. Perkakas dan peralatan dirancang tidak sesuai dengan pekerja 2. Terjadi gerakan membungkuk secara berulang-ulang 3. Beban diangkat secara manual 4. Genggaman yang tidak alami pada saat berkerja 5. Pengangkatan melebihi tinggi lengan bawah 6. Pengangkatan diatas bahu 7. Cara pengangkatan yang tidak nyaman 8. Gerakan kerja melebihi jarak jangkauan tangan 9. Ruang terlalu terbatas untuk pergerakan kerja Selain tidak ada kesesuaian tinggi fasilitas kerja dengan antropometri tubuh operator, lokasi yang sempit juga menyebabkan keluhan terjadi sehingga operator kesulitan dan sedikit lebih lambat dalam bergerak. Lokasi menjadi sempit dikarenakan tumpukan loyang yang sangat banyak didekat mesin pemanggangan, baik Loyang yang berisi roti yang belum dipanggang maupun roti yang telah dipanggang. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan dalam merancang alat bantu, agar tidak memakan banyak tempat sehingga alat tersebut mudah digunakan pada stasiun pemanggangan.

6.2. Analisa Postur Kerja Aktual

Dari hasil penilaian postur kerja dari setiap elemen kegiatan ini, maka diketahui bahwa kegiatan meletakkan loyang sangat diperlukan perbaikan Universitas Sumatera Utara secepatnya karena memiliki level resiko yang sangat tinggi. Demikian juga dengan gerakan meletakkan loyang yang telah dipanggang, kegiatan ini memiliki level resiko tinggi dengan level tindakan perbaikan sesegera mungkin. Untuk lebih jelasnya, maka akan dianalisa penyebab terjadinya mengapa elemen kegiatan ini mempunyai level yang beresiko tinggi. 1. Meletakkan loyang distasiun pemanggangan 11, sangat tinggi Pada kegiatan ini terlihat jelas bahwa kegiatan membungkuk sambil jongkok menahan beban sangat buruk. Pada grup A terlihat bahwa batang tubuh sangat membungkuk fleksi 20-60 dan juga kaki yang berlutut fleksi dengan melebihi sudut 60 . Hal ini menyebabkan nilai pada tabel A sangat tinggi, dan juga ditambah beban yang diangkat berulang sehingga nilai pada tabel A adalah 8. Pada grup B gerakan membungkuk sambil mengangkat beban menyebabkan lengan atas dan lengan bawah sama-sama mendapat nilai 2. 2. Meletakkan loyang yang telah dipanggang 9, tinggi Pada kegiatan ini, operator menumpuk loyang sangat tinggi yang menyebabkan operator mengangkat tangannya sangat tinggi dengan beban. Pada grup A nilai skor tidak terlalu besar karena hanya mendapat skor 3. Namun pada grup B lengan atas sangat naik, fleksi 90 dan bahu juga ikut naik. Hal ini menyebabkan skor pada grub B sangat besar mencapai skor 8. Sehingga perlu dilakukan perbaikan agar dapat mengurangi skor tersebut, khususnya pada lengan atas. Universitas Sumatera Utara 3. Mengangkat loyang dari ruang fermentasi 8, tinggi Pada kegiatan ini, operator mengangkat loyang secara manual. Banyaknya Loyang yang diangkat menyebabkan operator kesulitan, sehingga postur tubuh pada saat mengangkat tidak normal. Pada grup A terlihat bahwa leher operator sedikit bengkok karena jumlah loyang yang diangkat hampir mencapai kepala. Demikian juga dengan grup B, akibat dari jumlah loyang yang banyak operator kesulitan mengangkat karena tidak adanya pegangan atau kopling yang baik. Dapat disimpulkan bahwa alat bantu yang akan dirancang nantinya, harus dapat memudahkan operator dalam mengangkat loyang-loyang tersebut agar keluhan operator berkurang.

6.3. Analisa Kondisi Aktual Fasilitas Kerja