6.8. Perbandingan Penilaian Postur Kerja Aktual dan Postur Kerja
Usulan
Postur kerja yang dibandingkan adalah postur kerja baru dengan postur kerja yang bermasalah pada metode kerja yang lama. Pada postur keja yang lama,
terdapat tiga elemen kegiatan yang berada pada level tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan pada postur kerja metode yang baru, semua kegiatan berada pada level
kecil. Hal ini menunjukkan terjadinya perbaikan postur kerja. Maka dapat diketahui bahwa metode kerja yang baru lebih baik dari pada metode kerja yang
lama. Sehingga metode yang baru menjadi solusi untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal operator.
Untuk lebih jelasnya, maka perbandingan ini dapat dilihat pada Tabel 6.8. sebagai beikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.8. Perbandingan Penilaian Postur Kerja Aktual dan Postur Kerja Usulan Postur Kerja Aktual
Postur Kerja Usulan Kegiatan
Skor dan Level dari Penilaian Postur
Kerja REBA Tindakan
Kegiatan Skor dan Level dari
Penilaian Postur Kerja REBA
Tindakan Kiri
Kanan Kiri
Kanan Kiri
Kanan Kiri
Kanan
Mengangkat loyang dari ruang
fermentasi 8
tinggi 8
tinggi Diperlukan
perbaikan segera
Diperlukan perbaikan
segera Meletakkan
loyang pada alat bantu
3 kecil
1 kecil
Mungkin diperlukan
Mungkin
diperlukan
Meletakkan loyang distasiun
pemanggangan 11
sangat tinggi
11 sangat
tinggi Diperlukan
perbaikan sekarang juga
Diperlukan perbaikan
sekarang juga Memutar tuas
alat bantu 2
kecil 2
kecil Mungkin
diperlukan Mungkin
diperlukan
Meletakkan loyang yang telah
dipanggang 10
sangat tinggi
10 sangat
tinggi Diperlukan
perbaikan segera
Diperlukan perbaikan
segera Berjalan
menuju stasiun penjemuran
2 kecil
2 kecil
Mungkin diperlukan
Mungkin
diperlukan
Sumber: Hasil pengolahan data
Universitas Sumatera Utara
6.9. Prosedur Kerja Usulan dengan Menggunakan Alat Bantu
Dengan berubahnya fasilitas kerja yang ada pada lantai produksi khususnya pada stasiun pemanggangan, maka akan berubah juga prosedur kerja pada stasiun
tersebut. Adapun prosedur kerja yang baru adalah: 1.
Operator berjalan menuju ruang fermentasi dengan membawa alat bantu. 2.
Operator mengambil 8 loyang untuk diletakkan di alat bantu yang baru, kemudian memutar tuas putar hingga 8 loyang pertama turun kebawah.
Loyang-loyang berikutnya dimasukkan kealat bantu yang baru hingga berjumlah 24.
3. Operator membawa loyang dengan menyorong alat bantu.
4. Operator kembali mengambil loyang dari ruang fermentasi dengan alat bantu
pembawa loyang lainnya dengan cara yang sama, lalu kembali kebagian pemanggangan.
5. Operator membuka pintu mesin
6. Operator memasukkan loyang kedalam mesin dengan kedua tangannya hingga
delapan buah loyang. 7.
Operator menekan tombol henti mesin dan memutar pegangan alat bantu hingga loyang yang di bawah naik.
8. Operator menghidupkan tombol putar mesin dan memasukkan sisa loyang
kedalam mesin dengan cara yang sama diatas. 9.
Operator menutup pintu mesin. 10.
Operator menunggu mesin selesai memanggang 11.
Operator membuka tutup mesin 12.
Operator mengambil 8 loyang dari mesin untuk diletakkan di alat bantu yang baru, kemudian memutar pegangan putar hingga 8 loyang pertama turun
Universitas Sumatera Utara
kebawah. 8 loyang berikutnya dimasukkan kealat bantu yang baru hingga berjumlah 24.
13. Operator menutup pintu mesin
14. Operator membawa loyang dengan menyorong alat bantu.
6.10. Penerapan Metode Kerja Baru ditinjau dari Aspek Ekonomi