76
di bawah tiga tahun yang lebih dari satu, kemiskinan memiliki hubungan terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5.1.2 Pendidikan
Pendidikan formal ibu balita gizi kurang merupakan salah satu unsur penting dalam memotivasi diri untuk meningkatkan status kesehatan diri dan
keluarganya. Pendidikan diperoleh melalui proses belajar tidak hanya mempengaruhi kepercayaan seseorang, tetapi juga mempengaruhi kecenderungan perilaku.
Perubahan sikap dapat berupa penambahan, pengalihan atau modifikasi, artinya ada kemungkinan satu atau dua komponen sikap itu berubah, tetapi komponen lain tetap
sama Depkes, 2010. Pendidikan formal di Kecamatan Tanjung Beringin bukanlah hal yang
penting bagi masyarakat. Menurut Khomsan, 2004, wanita yang berpendidikan lebih rendah atau tidak berpendidikan biasanya mempunyai anak lebih banyak
dibandingkan yang berpendidikan tinggi dan umumnya mereka yang berpendidikan rendah sulit diajak memahami dampak negatif dari mempunyai banyak anak.
Frekuensi kehamilan dan melahirkan akan menyebabkan ibu berpeluang besar untuk mengalami gangguan kesehatan.
Pada penelitian ini tidak ditemukan ibu Balita yang berpendidikan Diploma dan Sarjana. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan secara umum
adalah SLTP sebanyak 34 responden 37,8 hanya 26 orang ibu Balita 28,9 yang berpendidikan SLTA, serta jumlah terkecil berpendidikan tidak tamat SD
sebanyak 3 orang 3,3, seperti tertera pada gambar 2. Lebih dari setengah
Universitas Sumatera Utara
77
responden telah menempuh program pendidikan dasar sembilan tahun. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting yang dapat mempengaruhi pola pikir seseorang,
termasuk di dalamnya informasi tentang gizi dan makanan serta variasi pemilihan jenis makanan. Menurut Notoadmodjo, 2005, pemberian pengetahuan dapat
dilakukan guru melalui pengajaran di sekolah baik tingkat SD hingga Perguruan Tinggi mengenai makanan yang baik bagi tubuh. Di balik pemberian pengetahuan ini
juga dimaksud agar anak didik menyampaikan pengetahuan tersebut pada lingkungannya, memperaktekkannya dengan cara memberikan makanan yang baik
sesuai kebutuhan tubuh. Seorang ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menyerap berbagai informasi dan menerima berbagai intervensi seperti intervensi-
intervensi kesehatan Nainggolan dkk, 2007.
5.1.3 Pekerjaan