Pendidikan Pekerjaan Karakteristik Ibu Balita 1. Umur

59 Tidak Tamat SD : :3,3 13 41 24 13 9 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 Gambar 4.1 Distribusi Responden menurut Kelompok Umur tahun

4.4.1.2. Pendidikan

Pendidikan formal ibu balita gizi kurang merupakan salah satu unsur penting dalam memotivasi diri untuk meningkatkan status kesehatan diri dan keluarganya. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan secara umum adalah SLTP sebanyak 34 responden 37,8 hanya 26 orang ibu Balita 28,9 yang berpendidikan SLTA, serta jumlah terkecil berpendidikan tidak tamat SD sebanyak 3 orang 3,3, dan tidak ada yang tamat Diploma dan Sarjana, seperti tertera pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Distribusi Responden menurut Pendidikan Tamat SMA : 28,9 Tamat SD : 30 Tamat SMP : 37,8 Universitas Sumatera Utara 60

4.4.1.3 Pekerjaan

Menurut Barthos 2004, bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam satu minggu yang lalu. Mayoritas responden tidak bekerja yaitu sebanyak 86 responden 96,7, hanya 3 responden 3,3 yang bekerja dengan jenis pekerjaan sebagai petani, seperti tertera pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Distribusi Responden menurut Pekerjaan 4.4.1.4 Pengetahuan Menurut Taufik 2007, Pengetahuan merupakan proses mencari tahu, dari tidak tahumenjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Berdasarkan hasil jawaban ibu Balita pada kuesioner tentang gizi buruk dan penanggulangan masalah gizi di tingkat keluarga hanya 1 yang mengetahuinya dengan baik dan 92 ibu balita lainnya tidak mengetahui tanda-tanda balita gizi buruk dan upaya penanggulangganya di tingkat keluarga. Pada penelitian ini setelah diberi penyuluhan dengan metode ceramah disertai media poster dan leaflet terjadi peningkatan pengetahuan ibu balita gizi kurang berdasarkan jawaban pada kuesioner tentang gizi buruk dan penanggulangan masalah Bekerja : 3,3 Tdk Bekerja : 96,7 Universitas Sumatera Utara 61 gizi di tingkat keluarga dari hanya 1 yang berpengetahuan baik pada saat pretest meningkat menjadi 17 dan dari 6,7 yang berpengetahuan cukup meningkat menjadi 31 pada saat postest, dengan demikian terjadi pengurangan jumlah ibu balita yang berpengetahuan kurang dari 92,2 pada saat pretest menjadi 52 pada saat postest. Berdasarkan hasil pretest tentang pengertian gizi buruk dan tanda-tanda Balita gizi buruk, semua ibu Balita gizi kurang pada kelompok control tidak ada yang menjawab pertanyaan pada kuesioner dengan benar. Ibu Balita gizi kurang yang menjawab hanya mengetahui tentang ciri-ciri Balita sehat saja ada 3,3 serta 6,7 ibu Balita gizi kurang tahu bulan Vitamin A. Sedangkan pada saat postest terjadi peningkatan jawaban yang benar pada hampir semua pertanyaan, terutama pertanyaan tentang penemuan kasus gizi buruk, dari hanya 1 jawaban yang benar menjadi benar 2 hingga 3 jawaban, sedangkan pada pertanyaan tentang bulan vitamin A menjadi 36,7 menjawab benar. Pada kelompok ceramah dan leaflet pengetahuan ibu balita tentang gizi buruk terjadi peningkatan pengetahuan pada hampir semua pertanyaan dari hanya mengetahui 1 tanda-tanda Balita gizi buruk menjadi mengatahui 2 tanda-tanda Balita gizi buruk . Pada postest juga terjadi pengurangan jumlah ibu Balita gizi kurang yang hanya hanya mengetahui tentang ciri-ciri Balita sehat, tempat penemuan kasus gizi buruk dan bulan Vitamin A dari berjumlah 7,8 menjadi berjumlah 4,4. Hasil pretest pengetahuan ibu pada kelompok ceramah disertai media poster yang menjawab dengan benar pada pertanyaan penegrtian balita sehat sebesar 10 dan Universitas Sumatera Utara 62 92,2 57,8 6,7 34,4 1,1 7,8 20 40 60 80 100 Kurang Cukup Baik Sebelum Sesudah bulan vitamin A sebesar 3,3, sedangkan hasil postest terjadi peningkatan pengetahuan pada semua pertanyaan dari yang hanya menjawab 1 tanda-tanda Balita gizi buruk menjadi menjawab 2 tanda-tanda Balita gizi buruk. Pada pretest tentang penanggulangan masalah gizi di tingkat keluarga tidak ada ibu balita gizi kurang yang menjawab seluruh pertanyaan dengan benar, akan tetapi seluruh ibu balita gizi kurang mampu menjawab pertanyaan manfaat dengan rajin membawa balita ke posyandu dan cara menyusun hidangan sehat bagi keluarga dengan benar. Pada saat postest terjadi peningkatan pengetahuan dari tidak ada yang mampu menjawab dengan benar seluruh pertanyaan menjadi 3,3 ibu Balita gizi kurang yang mampu menjawab seluruh pertanyaan dengan benar. Hasil peningkatan pengetahuan berdasarkan kategori disajikan pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan Ibu sebelum dan sesudah Perlakuan Gambar 4.4 menjelaskan , bahwa responden dengan kategori pengetahuan baik terjadi peningkatan yaitu dari 1,1 menjadi 7,8 demikian juga responden Universitas Sumatera Utara 63 4,4 95,6 100 20 40 60 80 100 Kurang Cukup Baik Sebelum Sesudah dengan kategori pengetahuan kurang terjadi penurunan yaitu dari 92,2 menjadi 57,8.

4.4.1.5. Sikap

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 55 79

Pengaruh Metode Ceramah dengan Media Audio Visual dan Poster Kalender terhadap Perilaku Gizi Ibu Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk di Kabupaten Bireuen

4 40 146

Efektivitas Penyuluhan Dan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Gizi Buruk Di Kecamatan Medan Denai

2 51 103

Hubungan Perilaku Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 34 78

Efektifitas Penyuluhan dengan metode ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara

3 43 86

Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan Tahun 2015

0 19 97

Efektifitas Penyuluhan dengan metode ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara

0 4 86

PENGARUH PENYULUHAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA VIDEO, POSTER DAN PERMAINAN KWARTET GIZI TERHADAP PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Gizi Seimbang Dengan Media Video, Poster Dan Permainan Kwartet Gizi Terhadap Pengetahuan Gizi Dan Status Gizi Siswa Di Sekola

8 19 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi - Pengaruh Penyuluhan oleh Tenaga Pelaksana Gizi dengan Metode Ceramah Disertai Media Poster dan Leaflet terhadap Perilaku Ibu dan Pertumbuhan Balita Gizi Kurang di Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2010

0 0 34

Pengaruh Penyuluhan oleh Tenaga Pelaksana Gizi dengan Metode Ceramah Disertai Media Poster dan Leaflet terhadap Perilaku Ibu dan Pertumbuhan Balita Gizi Kurang di Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2010

0 0 16