F. Validitas Dan Reliabilitas
a. Validitas Validitas mengandung usur kejituan dan ketelitian Hadi, 2000. Dengan
kata lain, validitas mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya Azwar, 2006. Suatu alat ukur dikatakan baik dan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu mengukur apa yang memang hendak diukur, sehingga mampu memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Kerlinger, 2002. Validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi
merupakan validitas yang diukur berdasarkan pengujian atas isi tes dengan analisis rasional, yaitu melakukan evaluasi dengan menggunakan beberapa
pernyataan, serta menetapkan apakah pernyataan yang ada memang mengukur apa yang akan diukur. Validitas isi juga menilai apakah aitem-aitem telah
mewakili keseluruhan isi secara representatif Azwar, 2006. Dengan kata lain, validitas isi pada dasarnya melibatkan pengujian sistematik terhadap isi tes guna
menentukan apakah aitem-aitem dalam tes mencerminkan aspek-spek perilaku yang hendak diukur Anastasi, 1998.
b. Reliabilitas Reliabilitas mempunyai arti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
kestabilan, dan konsistensi Azwar, 2006. Pada dasarnya konsep reliabilitas mengacu pada sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil
pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama menghasilkan angka yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil
beberapa kali pengukuran Azwar, 2006. Dengan kata lain, reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh kelompok subyek yang sama, ketika
dilakukan pengujian ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda Anastasi, 1998. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan konsistensi internal, yaitu menggunakan satu bentuk tes yang disajikan hanya satu kali pada kelompok subyek Azwar, 2006. Taraf
reliabilitas alat ukur akan diukur dengan metode ά – Cronbach, dengan alasan
mengatasi kelemahan teknik belah dua, yaitu mengestimasi rata-rata korelasi belah dua dari semua pembagian tes yang mungkin dilakukan dan pada
sekelompok subyek sehingga mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi Cronbach dalam Supratiknya, 1998.
G. Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menguji hipotesa dalam penelitian ini adalah teknik t-test yang dihitung dengan menggunakan metode komputasi. Teknik t-test
adalah teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi Winarsunu, 2004. Dalam penelitian ini uji t
digunakan untuk membandingkan dua kelompok subyek dengan mencari perbedaan mean berdasarkan variabel lingkungan tempat tinggal.
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian Dan Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur 1. Persiapan Penelitian
Pada tahap awal, peneliti menyusun alat ukur dalam bentuk skala. Hanya ada satu buah skala yang akan diujicobakan, yaitu skala asertivitas dengan jumlah
aitem 60 butir. Setelah skala disusun dan dibuat, kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Setelah dikoreksi oleh dosen pembimbing, maka
langkah selanjutnya adalah dilakukan beberapa perbaikan terhadap aitem-aitem yang sudah dikoreksi. Kemudian tahap berikutnya adalah membuat skala dalam
bentuk yang sudah diketik rapi agar mempermudah dalam proses uji coba yang akan dilakukan.
2. Uji Coba Alat Ukur
Sebelum dilakukan seleksi aitem terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba alat ukur dilakukan untuk memperoleh data guna keperluan analisis empiris
atas aitem-aitem dalam rangka seleksi aitem berdasarkan daya beda aitem Azwar, 1999. Uji coba alat ukur perilaku asertif yang berjumlah 60 aitem, dilaksanakan
pada tanggal 4–14 Desember 2006. Uji coba dilakukan terhadap 43 subyek yang diperkirakan representatif dan memiliki karakteristik yang kurang lebih sama
dengan subyek penelitian. Dalam hal ini, subyek uji coba yang dipakai adalah mahasiswa suku Batak yang masih terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu PTN
atau PTS di Yogyakarta yang tinggal selama 2-3 tahun, dengan batasan usia 17-
25 tahun.