kemudian disusun ulang dalam bentuk sebaran aitem valid yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Aspek dan Distribusi Aitem Skala Perilaku Asertif Setelah Uji Coba
No Komponen
Favorabel Unfavorabel
Jumlah 1.
Aspek kemampuan
mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan,
pikiran, ide
dan hak
pribadi tanpa kecemasan.
c. Mengajukan permintaan
secara jelas. d.Mempertahankan
hak tanpa adanya perasaan
cemas. 8,12,13
17,45,47 3,15,44
39,48
11 aitem
2. Aspek
pengungkapan emosi yang tepat.
d.Mampu berkata “tidak”. e. Mengekspresikan
perasaan positif maupun negatif secara wajar.
f. Mengekspresikan dukungan dan bantahan
terhadap pendapat orang lain.
24 27,34
5 19
21,40
33
8 aitem
3. Aspek
mampu menciptakan
kesetaraan dalam
hubungan interpersonal.
c. Menghargai hak,
keinginan, dan perasaan orang lain.
d.Tidak memanfaatkan
ataupun merugikan pihak 10,38
6,32,42 29,36
1,20,28
10 aitem
lain.
4. Aspek kemampuan untuk
jujur dan terbuka.
c. Mengekspresikan perasaan secara jujur dan
tulus. d.Mengungkapkan pendapat
dan keyakinan dengan tepat.
9,16,37
11,30 2,25
4,18,35
10 aitem
5. Aspek kemampuan untuk
bersikap tegas dan aktif.
c. Tegas dan
memiliki keyakinan yang kuat akan
tindakannya. d.Menyatakan diri secara
bebas. 31,41
43,46 14,23,26
7,22
9 aitem
JUMLAH 24 aitem
24 aitem 48 aitem
b. Estimasi Reliabilitas
Pada dasarnya konsep reliabilitas mengacu pada sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2006. Estimasi reliabilitas alat ukur
selanjutnya dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha dari Cronbach, dengan bantuan SPSS versi 11.0. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh
koefisien reliabilitas sebesar 0,9149. Hasil koefisien Alpha tersebut menunjukkan bahwa skala perilaku asertif dinyatakan reliabel karena memiliki
koefisien Alpha yang mendekati koefisien Alpha sempurna yaitu 1,000. Hasil penghitungan validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa skala tersebut
telah memenuhi persyaratan alat ukur yang akan digunakan pada penelitian sesungguhnya.