negatif secara wajar. c. Mengekspresikan
dukungan dan bantahan terhadap pendapat orang
lain. 7,42
39,49
3. Aspek
mampu menciptakan
kesetaraan dalam
hubungan interpersonal.
a. Menghargai hak,
keinginan, dan perasaan orang lain.
b.Tidak memanfaatkan
ataupun merugikan pihak lain.
1,14,45
8,38,54 12,35,43
2,26,34
12 aitem 20
4. Aspek kemampuan untuk
jujur dan terbuka.
a. Mengekspresikan perasaan secara jujur dan
tulus. b.Mengungkapkan pendapat
dan keyakinan dengan tepat.
13,22,44
15,36,50 4,31,51
6,24,41
12 aitem 20
5. Aspek kemampuan untuk
bersikap tegas dan aktif.
a. Tegas dan
memiliki keyakinan yang kuat akan
tindakannya. b.Menyatakan diri secara
bebas. 37,47,53
46,55,58 20,29,32
3,9,28
12 aitem 20
JUMLAH 30 aitem
30 aitem 60 aitem
100
F. Validitas Dan Reliabilitas
a. Validitas Validitas mengandung usur kejituan dan ketelitian Hadi, 2000. Dengan
kata lain, validitas mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya Azwar, 2006. Suatu alat ukur dikatakan baik dan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu mengukur apa yang memang hendak diukur, sehingga mampu memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Kerlinger, 2002. Validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi
merupakan validitas yang diukur berdasarkan pengujian atas isi tes dengan analisis rasional, yaitu melakukan evaluasi dengan menggunakan beberapa
pernyataan, serta menetapkan apakah pernyataan yang ada memang mengukur apa yang akan diukur. Validitas isi juga menilai apakah aitem-aitem telah
mewakili keseluruhan isi secara representatif Azwar, 2006. Dengan kata lain, validitas isi pada dasarnya melibatkan pengujian sistematik terhadap isi tes guna
menentukan apakah aitem-aitem dalam tes mencerminkan aspek-spek perilaku yang hendak diukur Anastasi, 1998.
b. Reliabilitas Reliabilitas mempunyai arti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
kestabilan, dan konsistensi Azwar, 2006. Pada dasarnya konsep reliabilitas mengacu pada sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil
pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama menghasilkan angka yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil